Senin, 13 Agustus 2012

Between Angel and Evil


Title : Betwen evil and angel
Author : Debora Antika Putri aka Hara
lenght : One shoot
Genre : romance
Main cast : Seo Ni Rin, Jo Youngmin, Jeongmin
Other cast : tentukan sendiri xD

“Hooooaaamm...” kataku sambil menguap keras, aku mencoba menutupi mulutku yang sudah terbuka dengan lebarnya, aku mencoba untuk mengembalikan kesadaranku, omona, aku masih sangat mengantuk, tapi apa daya aku harus pergi ke sekolah kali ini, liburanku selama 2 minggu telah berakhir, sekarang saatnya aku harus menjalani rutinitasku yang membosankan itu.

“Ni rin-ah, cepatlah bangun, hari sudah mulai siang ini” kata eomma kepadaku.

“Ahh, nae eomma, arraseo” kataku sambil melangkahkan kakiku lemas, aku mulai masuk ke dalam kamar mandi, aigoo kenapa aku harus kembali ke rutinitasku yang benar-benar menyebalkan ini, ahh jebalyo.

Aku mulai bersiap-siap untuk keperluan sekolah hari ini, ahh andai aku bisa membolos, ingin aku membolos saat ini juga, aku benar-benar sebal jika harus berada di sekolah itu, bertemu dengan namja menyebalkan bernama jo young min itu, melihat wajahnya saja aku sudah ingin mutah, dia adalah namja yang sangat menyebalkan sedunia, dia adlah musuh nomor satuku, dia hobi sekali mengerjaiki pokoknya dia adalah namja yang tak mempunyai peri kemanusiaan.

Ingin sekali rasanya aku hengkang dari sekolah itu, kalau bukan karena beasiswa pasti aku sudah pindah sekolah, berhubung aku mengerti keadaan kedua orangtuaku , aku harus belajar mati-matian demi mempertahankan beasiswa di sekolah itu, karena sejujurnya aku tak mau eomma dan appaku harus bersusah payah mencarikanku pinjaman untuk biaya sekolahku, seujurnya aku sangat tak tega. Untuk itulah satu-satunya alasanku untuk bertahan di sekolah neraka itu, ahh jebalyo aku harus bisa bertahan aku hanya 2 tahun lagi berada di sekolah itu.

“Ni rin-ah? Kenapa kau lama sekali?” ujar eomma menganggetkanku.

“Ng..nae eomma aku sudah selesai” kataku lalu mulai turun ke lantai bawah, eomma sudah menyiapkanku makanan dan aku menyantap makananku setelah itu aku terburu-buru berjalan menuju ke sekolahku, memang jalannya tidak jauh tapi cukup memakan tenaga jika aku berjalan kaki kesana.

“kajja ni rin-ah, berangkat bersamaku” kata seseorang lalu mulai membuka jendela mobilnya, aku menatap tajam ke arah orang itu dan mendapati Neul Mi sedang tersenyum ke arahku, aku membalas senyumannya, mungkin dia juga alasanku bertahan di sekolahan neraka itu, ne karena dialah aku jadi mempuyai seorang sahabat, dia sangat baik meskipun dia berasal dari keluarga yang kaya, dia sama sekali tidak sombong dan mau bersahabat dengan orang yang tak mampu seperti aku.

“ne neul mi-ah’ kataku lalu mulai naik di mobilnya, sepanjang perjalnan kami hanya bercakap, sesekali dia tersenyum dan memegang tanganku, dia memang yeoja yang cantik dan baik tak ayal banyak namja yang menyukainya, sedangkan aku? Yeoja yang kutu buku, keluargaku juga bukan keluarga berada , dan sefikit tomboy, berbeda 360 derajat dari neul mi, saat aku sedang asik melamun tak kusangka kami sudah berada di sekolahan kami, aku berjalan lesu dengan neul mi disampingku.

“Ni rin-ah, gwencana? Kau kelihatan pucat dari tadi” tanya neul mi kuatir kepadaku,

“Ne, nan gwencana neul mi-ah, aku hanya sedikit malas, pali kita masuk ke dalam kelas” kataku mengalihkan pembicaraan, aku tak mau dia semakin khuatir kepadaku,
Aku dan neul mi mulai masuk ke dalam kelas kami, dan di depan kelas kami telah berdiri seorang namja yang sangat kubenci yaitu jo youngmin , aigoo kenapa dia sudah berada di depan kelasku, merusak mood baikku hari ini saja,

Aku tak mempedulikannya aku melangkah meninggalkannya yang sedang terbengong-bengong melihatku dan mulai masuk ke dalam kelasku.

“hya kau ni rin-ah, kenapa kau melenggang pergi begitu saja?” ujar namja menyebalkan itu, aku membalikan badanku lalu mulai menatap tajam ke arah namja menyebalkan itu

“omona, beraninya kau memanggilku, aigoo prince jo young min, terserahku juga aku mau melenggang begitu saja, apa pedulimu padaku? Lagi pula ini adalah kelasku jadi secepatnya kau enyah dari sini sebelum emosiku membludak” kataku dengan sedikit garang.

“hahahaa, kenapa kau mengusirku, ini adalah kelasku” kata youngmin dengan nada tertawa berhasil membuat mulutku mengangga, aku tak percaya dengan apa yang ku dengar sekarang, Tuhan bangunkanlah aku dari mimpi buruk ini, aku tak mempercayainya, aku sekelas dengan namja yang selalu menjadi musuhku, ahh tahun ajaran baru yang benar-benar membuatku gila.

“Omona, apa yang kau katakan barusan? Kau berada dalam kelas ini? Dengan kata lain sekarang kita teman sekelas” ujarku sambil melongo tak percaya.

“Ne, tentu saja, kau dan aku sekarang satu kelas,mau tak mau, suka tak suka kau harus mau menerima kenyataan ini” kata youngmin lalu pergi melenggang meninggalkanku yang masih sibuk terngangga lalu neul mi mengajakku duduk di bangku kami, sejujurnya masalah apakah yang menimpa ku saat ini.

Tuhan jika aku bermimpi bangunkanlah aku dari mimpi buruk ini, aku masih belum bisa menerima kenyataan kalau aku harus berbagi kelas dengan namja menyebalkan seperti jo youngmin.

“Aigoo, aku tak percaya sekarang aku bisa sekelas dengan jo young min, namja paling terkenal seantero sekolah ini” kata yeoja yang berada di bangku belakangku, aku melengos sewot, aku paling tidak suka banyak orang yang mengatakan namja yang paling terkenal dan tampan di sekolah ini,aku lebih senang jika orang mengatakan dia namja paling menyebalkan di sekolah ini.

“Omona , kalian mengatakan apa? Asal kalian tahu jo young min yang kalian puja itu tak lebih baik dari seorang yang sangat menyebalkan di sekolah ini, dialah namja pembuat onar yang selalu membuat banyak masalah bagi ku” kataku refleks, mereka menatapku tajam seolah aku dihujani tatapan oleh mereka.

“Hya, kau fikir siapa? Apakah kau lebih baik dr pada pangeran jo youngmin? Kenapa kau begitu sebal kepada youngmin, dia sangat baik kepada kami” kata salah satu dr mereka mulai marah, perkataan kami lalu diputus oleh songsaenim yang datang ke dalam kelas kami, entah mengapa aku tak bisa konsentrasi mendengarkan penjelasan dr songsaenim, aku merasa ingin seecepatnya keluar dari kelas neraka ini,lengkap sudah penderitaanku hari ini.

Ni Rin POV End

Young min POV

Kenapa ni rin begitu membenciku? Apakah dia sama sekali tak menyukaiku? Aigoo Tuhan apa yang telah aku lakukan padanya sehingga membuatnya sangat membenciku, aku tau aku bukanlah namja romantis yang bisa merayu dengan menggunakan bunga, aku memang namja yang sangat menyebalkan, tapi aku juga tau aku sangat mencintai ni rin, bagiku nirin adalah orang yang sangat berarti, walaupun aku kadang sangat berlaku tidak adil baginya, namun secara tidak langsung ni rin telah menolong hidupku.

Flashback POV

“Apa yang kau lakukan, apakah kau pabo?” tanya seorang yeoja sambil membentakku kasar, aku menatap wajahnya lalu tersenyum lemas.

“Apa pedulimu, siapa kamu? Kenapa kau bisa kemari?” berbagai pertanyaan dariku mulai aku lontarkan kepadanya,dia menatapku kaku aku sempat melihat badge seragamnya bertuliskan seo ni rin, menarik sekali gadis ini.

“Ahh jebalyo, kenapa kau seperti ini? Harusnya kau tak boleh melakukan semua ini, seputus asa apapun kau tak boleh melakukan hal di luar logika seperti mau loncat dari gedung ini, hal itu tidak akan membuat hidupmu lebih tenang” kata gadis itu nanar, aku menatap ke arah bawah gedung.

“Tapi tidak ada satu orangpun yang peduli denganku di dunia ini, mereka hanya memperdulikan diri mereka, mereka sama sekali tak mempedulikanku, termasuk kedua orangtuaku, mereka terlalu asik bekerja mereka tidak memikirkanku sama sekali” keluhku panjang lebar, entah mengapa aku bisa mengatakan hal ini, padahal aku belum pernah mengatakan semua keluh kesahku kepada siapapun,baru kali ini aku bisa mengatakan kepada orang lain, dan entah mengapa hatiku merasa sedikit lebih lega, yeoja itu mendekatiku dia menarikku menjauh dari tebing gedung itu kemudian memegang tanganku.

“Kau tak boleh merasa seperti itu, tidak ada orang tua yang tidak peduli dengan anaknya, tidak ada orang tua yang tidak menyayangi anaknya, sesibuk apapun mereka, aku yakin mereka tetap memikirkanmu” katanya sambil tersenyum kepadaku, Tuhan tak pernah aku merasa senyaman ini berada di dekat siapapun, aku sangat bahagia, setelah itu dia mulai pergi meninggalkanku, aku mulai mencari keberadaan yeoja itu, hingga akhirnya aku sangat bahagia aku bisa satu sekolah dengannya, namun entah mengapa yeoja itu menjadi berbeda, banyak teman yang mengatakan kalo yeoja itu dingin dan pintar, kata-katanya sering kali ketus.

Hal ini terbukti saat aku mulai mengajakku berkenalan, dia menimpaliku dengan perkataan yang sengit, hingga akhirnya aku mulai memutuskan untuk menjadi musuhnya saja, memang aku salah mengambil keputusan ini, tapi setidaknya aku yakin hanya ini salah satunya cara untuk menarik semua perhatiannya

Semoga suatu saat kau akan mengerti bahwa kaulah penyelamat hidupku, aku menjadi pribadi yang berbeda karenamu, aku menjadi pribadi yang lebih baik karenamu, berkatmu aku bisa kembali tersenyum, gumawo ni rin-ah.

Flashback POV End

Skip

Ni Rin POV

“Hya,ni rin-ah, kau mau ke kantin ya? Aku ikut denganmu ya?” tanya setan yang tak lain tak bukan adalah jo young min itu, aku menatap tajam ke arah namja itu, dia tersenyum manis ke arahku, omona jantungku berdegup melihat senyumnya, pipiku sesaat menjadi merah, secepat mungkin aku mulai mengalihkan wajahku menghindar dari youngmin.

“terserah, kalau kau mau ikut” jawabku simpul sambil menahan malu, neul mi yang disampingku pun kaget melihat sifatku, omona entah mengapa baru pertama kali ini aku berdegup kencang saat melihat youngmin, anio tidak mungkin aku mempunyai perasaan dengan namja menyebalkan ini, kamipun mulai sampai di kantin, aku, neul mi dan youngmin mulai duduk di salah satu kursi di kantin itu, aku duduk berhadapan dengan youngmin, dia terus saja menatapku sambil tersenyum, entah mengapa hal itu berhasil membuatku salah tingkah,

“Hya, kenapa kau memandangku seperti itu,ada yang salah denganku?” tanyaku kepada youngmin yang sedang asik menatap wajahku.

“Anio, hanya saja hari ini kau terlihat cantik” katanya tanpa ba bi bu berhasil membuat pipiku memerah seketika, omona jangan sampai dia melihat semua ini, bisa-bisa dia menjadi besar kepala.

“Paboya, kau kira aku percaya dengan bualanmu” kataku berusaha menahan malu,

“Omona, aku tidak membual semua yang kukatakan itu kenyataan” ujar youngmin sambil terus tersenyum memandangku.

“Sudahlah, kalau kalian berkencan jangan disini, disini sekolah, kajja kita makan sebentar lagi bel masuk berbunyi” kata neul mi menengahi untung neul mi membantuku kalau tidak aku bisa malu karena youngmin  terus menggombaliku,

Skip

Aku sampai di rumah dengan keadaan yang sangat capek, aku mulai masuk ke dalam kamarku dan mulai merebahkan kepalaku di tempat tidurku, lalu entah mengapa pikiranku berputar kepada jo youngmin namja paling menyebalkan itu,

“omona, tidak mungkin aku menyukai jo young min, tenanglah ni rin-ah, mungkin hari ini perasaanmu sedikit kacau” kata ku berusaha menenangkan diri.

“Ni rin-ah, apa yang kau lakukan?” ujar eomma mengangetkanku.

“Aku sedang tiduran eomma,waeyo?” timpalku kepada eomma.

Eomma kemudian masuk ke dalam kamarku, namun entah mengapa pikiranku masih berputar ke arah jo young min.

“Eomma minta bantuanmu sayang” kata eomma sambil mengelus rambutku, aku menatap eomma pelan

“Waeyo eomma, apa yang bisa ku bantu?” tanyaku penasaran,

“Kau bisa antar makanan ini untuk tetangga baru kita? Kasihan dia namja tinggal sendirian, eommanya 3 bulan lagi baru datang ke korea” ujar eomma sambil tersenyum manis.

“Omona, eomma menyuruhku untuk mengantar makanan ini ke rumah seorang namja. Andwe” ujar ku sambil menolak mentah-mentah permintaan eomma.

“Jebalyo ni rin-ah, eomma sedang sibuk sekarang, masakan untuk cathering eomma belum selesai” ujar eomma sambil memasang muka sedikit memelas

“Tapi eomma” ujarku sedikit bingung

“Gwencana, dia namja yang baik dan tampan, eomma jamin kau akan suka dengannya changia” kata eomma lalu pergi meninggalkanku begitu saja, menyisakan piring penuh makanan untuk namja itu, dengan ragu aku mulai melangkah meninggalkan rumah dan menuju kerumah tetangga baruku itu, aku sudah berada di depan rumahnya dan aku mengetuk pintu rumahnya , tak berapa lama kemudian ada seorang namja mulai membukakan pintu untukku, omo aku speacles melihat namja itu, namja itu sangat tampan dan dia tersenyum manis ke arahku.

“Annyeong, ada perlu apa?” tanya namja itu membuyarkan kekagumanku.

“Nado annyeong, kau tetangga baru itu kan? Ehhm, eommaku menyuruhku untuk mengantarkan makanan ini untukmu” kataku dengan sedikit gugup.

“Ooohhh, nae , kajja masuklah ke dalam rumahku,” kata namja itu lalu memegang tangan kiriku dan mengajakku masuk ke dalam rumah nya, aku duduk di salah satu kursi itu, namja itu menaruh makanan yang diiberikan eommaku ke dalam dapur rumahnya, kemudian mulai duduk di hadapanku.

“Siapa namamu?” tanya namja itu sambil terus tersenyum ke arahku.

“Ng, na seo ni rin imnida, kau bisa memanggilku ni rin, kau sendiri siapa?” ujarku penuh penasaran,

“na jeongmin imnida, aku tadi sudah mengobrol banyak dengan eommamu dan ternyata sekolah baruku sama dengan sekolahmu sekarang ini”kata jeongmin oppa sambil tersenyum aku manggut-manggut tanda mengerti, aku lalu berbincang dengan jeongmin oppa, jeongmin oppa adalah namja yang sangat baik dan sangat enak diajak mengobrol, dia mampu membuatku hangat jika berada disampingnya, berbeda dengan youngmin namja yang selalu membuatku naik darah.

Ni Rin POV End

Jo Young Min POV

Entah mengapa pikiranku tak bisa tenang, aku terus saja memikirkan ni rin, bagaimana dengannya , apa yang sedang dilakukannya saat ini, aku benar-benar penasaran, rasa rindu berkecamuk dalam benakku, entah mengapa aku menjadi sangat merindukan ni rin, senyumnya membuat jantungku berdegup 100 kali lebih cepat dibanding biasanya, saat aku berada disampingnya aku merasakan aura kehangatan dan kenyamanan darinya, dia benar-benar tau cara membuatku selalu nyaman disampingnya.

“Young min-ah, apa yang sedang kau fikirkan?” tanya eomma mengagetkanku, aku menghadap ke arah eomma seolah tidak percaya bahwa yang berada di depan mataku kali ini adalah eommaku.

“Eomma, sejak kapan eomma berada di rumah?” tanya ku seolah tak percaya,eomma memadangku kemudian tersenyum manis ke arahku.

“kau tidak suka melihat eomma berada disini sayang?” tanaya eomma sambil tersenyum kecut ke arahku.

“Anio, bukannya begitu eomma, hanya saja bukankah jadwal eomma sekarang berada di Amerika” tanyaku sedikit bingung.

“Eomma sudah menyelesaikan semua jadwal eomma, sehingga eomma bisa bertemu denganmu sekarang, apakah kau tidak merindukanku sayang?” tanya eomma kepadaku, aku mengangguk sebenarnya aku masih belum percaya eomma bisa berada di rumah saat ini, namun bagaimanapun aku senang karena eomma sudah mau kembali ke rumah dan mengesampingkan sedikit urusan bisnisnya demi aku.

Young min POV End

Skip

Nirin POV

“ changia, apa yang sedang kau lakukan, kenapa kau lambat sekali?” tanya eomma kepadaku, aku sedang asik berdandan di depan cermin.

“ ne eomma jakkaman, sebentar lagi aku sudah selesai” ujarku kepada eomma sambil merapikan segaramku dan menyiapkan buku pelajaranku

“ jeongmin sedang menunggumu di bawah” kata eomma kepadaku, aku mengangguk kemudian mulai keluar menemui jeongmin oppa, ne semenjak ada jeongmin oppa aku merasa jauh lebih mudah, sudah seminggu ini kami berangkat ke sekolah bersama, karena sekolah kami sama dan rumah kami berdekatan, entah mengapa juga eomma sangat mempercayai jeongmin oppa, dulunya eomma paling sebal jika sudah melihatku dekat dengan seorang namja, tapi sekarang eomma luluh dengan jeongmin oppa, kamipun mulai berangkat ke sekolah kami, kelasku dan kelas jeongmin oppa berbeda shingga kami hanya bertemu saat istirahat dan saat kami pulang, saat itu aku mulai masuk kedalam kelasku dan menemui neul mi yang sedang menungguku.

“Annyeong neul mi-ah, bagaimana keadaanmu pagi ini?” sapaku ramah kepada neul mi, dia membalas senyumku.

“Annyeong ni rin-ah, bagaimana hubunganmu dengan jeong min oppa?” tanyanya penasaran kepadaku, aku tersenyum malu entah mengapa pipiku jadi memerah.

“Ahh, kau bisa saja membuatku malu neul mi-ah”kataku sambil tersenyum geli .

“Siapa namja yang bersamamu tadi?” tanya young min seperti orang kesetanan ke arahku.

“Wae? Siapa namja itu tak menjadi urusan mu kan?” ujarku ketus, dia memandang mataku lekat, omo sebenarnya apa sih yang ingin dilakukannya kepadaku.

“Siapa namja itu? Kenapa dia bisa berangkat sekolah denganmu?’ tanya jo young min sedikit keras, aku menutup telingaku kemudian mulai mendengus ke arahnya,

“Omona, dia adalah jeong min, namja itu adalah tetanggaku, dia sangat baik bagaikan angel sangat berbeda denganmu jo young min kau adalah evil” ujarku dengan nada suara mantap, dia menatapku ragu kemudian melenggang meninggalkanku,

“Kau mengecewakanku” ujar youngmin lalu pergi meninggalkanku, aku hanya bisa terngangga melihatnya, apa tidak salah yang kudengar saat ini, youngmin mengatakan padaku kalau aku mengecewakannya , mengapa dia begitu kecewa, apa yang aneh dengannya hari ini, entah mengapa pikiranku juga diliputi oleh ketidak tenangan jo young min, omo sejak kapan aku mulai memikirkannya, kenapa aku merasa sedih mendengar kalimat yang diucapkannya tadi, apa yang salah denganku, Tuhan kenapa hatiku sebimbang ini, sebenarnya siapa yang kusayangi antara angel dan evil, ahh molla aku tak mengerti.

Skip

Bel istirahat berbunyi, aku dan jeongmin oppa serta neul mi janji akan makan bersama di kantin sekolah, tak kusangka jeongmin oppa datang menjemputku di kelasku, jeongmin oppa menyapa aku dan neul mi ramah, sedangkan aku bisa melihat ekspresi youngmin yang benar-benar kesal hingga akhirnya dia menyusul kami untuk ke kantin bersama.

“Boleh aku bergabung?” tanya jo young min kepada kami.

“Ne, tentu saja, silahkan duduk” ujar jeongmin oppa ramah.

“Ni rin-ah, sepulang sekolah nanti kau mau ikut bersama oppa membeli buku?” tanya jeongmin oppa kepadaku, aku tersenyum ke arahnya lalu mengangguk pelan.

“Ne oppa, arraseo” ujarku pelan

“Omona, kalian kan seumuran kenapa ni rin harus memanggilmu oppa?”tanya youngmin ketus.

“Aku suka sekali kalau ni rin memanggil ku oppa, jadi aku menyuruhnya untuk memangilku dengan sebutan oppa” ujar jeongmin oppa polos

“Dan kau nirin-ah, kenapa kau mau saja memanggilnya dengan sebutan oppa?” tanya jo young min kepadaku, aku melenggang ke arahnya.

“Hya jo young min, aku memanggilnya dengan sebutan oppa atau tidak itu sama sekali tak menjadi masalah bagimu kan, jadi sebaiknya kau diam saja” ujarku dengan nada pedas.

“Aigoo ni rin-ah, aku hanya ingin memberi mu saran, kalau kau memanggil jeongmin dengan sebutan oppa, maka kau wajib memanggilku dengan sebutan oppa juga” katanya dengan nada memaksa, aku memandangnya dengan tatapan tidak percaya,omo apa aku tak salah dengar kali ini, huh dasar jo young min evil.

“Andwe, aku tak mau memanggilmu dengan sebutan oppa, itu terlalu baik untuk namja evil sepertimu” kataku dengan nada ketus kemudian mulai pergi meninggalkan mereka disusul neul mi dan jeongmin oppa disampingku, jo youngmin hanya melongo tak percaya mendengar perkataanku tadi, ahh molla itu tak penting bagiku, sudah cukup aku selalu bertengkar dengannya, dia hanya membuatku marah saja.

“Hya, ni rin-ah, kenapa kau meninggalkanku begitu saja” ujar jo young min kepadaku tetapi aku tak mempedulikannya aku terus saja melenggang meninggalkannya, sebodo amat dengan namja itu.

“Sebenarnya apa hubunganmu dengan jo young min? Kalian nampak dekat” tanya jeongmin oppa mengagetkanku, aku memandang jeongpa tidak percaya

“Omona, mana mungkin aku dekat dengan namja itu, dari dulu kami hanya bermusuhan, tak ada satu haripun tanpa kami bertengkar, dia itu evil jeongmin oppa” jelasku kepadanya, jeongpa hanya tersenyum simpul memandangku.

“Sudahlah kau jangan manyun seperti itu, oppa tak mau melihatmu manyun seperti itu, kau terlihat jelek kaalu manyun, sudahlah oppa pergi ke kelas oppa dulu ya” kata jeongmin oppa lalu mulai pergi meninggalkanku menuju ke kelasnya, sejenak pipiku memerah mendengar perkataan jeongmin oppa, entah mengapa jantungku berdegup lebih keras dari biasanya, omona apakah aku sudah mulai menyukai jeongmin oppa.

“Sepertinya kau sudah mulai menyukai jeongmin oppa?” tanya neul mu disampingku, aku menatapnya lalu tertawa malu.

“Ne, kurasa juga begitu” jawabku jujur

“Lalu bagaimana nasib jo young min oppa, dia sudah lama menunggu cintamu” ujar neul me menggodaku.

“Omona,apa yang kau katakan? Aku dan young min tidak mempunyai hubungan apapun, kami tak lebih tak kurang adalah seorang musuh, mana mungkin dia menyukaiku, kau ini ada-ada saja” kataku lalu mulai mempercepat langkahku menuju ke kelasku,

“Aku tau sebenarnya kau juga menyukai si evil itu, lalu kau pilih mana antara angel dan evil?” tanya neul mi terus menggodaku.

“tentu saja aku memilih angel” jawabku yakin

“ jangan begitu, nanti di akhir kau akan dipasangkan dengan si evil” katanya terus menggodaku.

“Sudahlah neul mi-ah, aku sedang tak minat membicarakan tentang evil sialan itu” kataku dengan nada suara sedikit meninggi, dia lalu mengangguk pelan lalu kamipun mulai masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran yang telah diajarkan oleh songsaenim.

Entah mengapa pikiranku tak bisa berkonsentrasi saat ini, omona bagaimanapun aku harus berkonsentrasi mengikuti pelajaran oleh songsaenim karena bagaimanapun aku harus mempertahankan beasiswaku di sekolah ini, kasihan eomma dan appa jika harus banting tulang membiayai sekolahku.

Skip

Bel pulang pun berbunyi, seperti biasanya neul mi meninggalkanku duluan , aku di kelas menunggu kedatangan jeongmin oppa, namun entah mengapa sudah satu jam aku menunggu namun tak ada tanda kedatangan dari jeongmin oppa, apa dia sudah pulang? Lalu kenapa dia tak menghubungiku? Ahh jeongmallo aku tak mau menunggu lebih lama.

“Kau disini menunggu jeongmin yah?”ujar seorang namja kepadaku, aku melengok ke asal suara dan ternyata dia adalah youngmin, dia menghampiriku sambil tersenyum pahit kpadaku.

“Bukan urusanmu” jawabku singkat,

“Kenapa kau begitu jahat padaku, sedangkan kau begitu manis kepada jeongmin?” protesnya kepadaku, aku memandang ke arah young min tidak percaya.

“Apakah kau tidak mengerti , kau dan jeongmin oppa bagaikan bumi dan langit, kalian tidak pantas untuk disamakan, jeongpa begitu baik seperti angel sedangkan kau namja yang sangat licik seperti evil” ujarku dengan suara menyindir, dia memandangku dengan tatapan tak percaya.

“Ooh, jadi kau lebih membela jeongmin oppa, padahal baru satu minggu kau mengenalnya, sedangkan aku sudah mengenalmu selama satu tahun” protesnya kepadaku.

“Tapi selama apapun aku mengenal kalian , sifat kalian tetap tidak bisa dirubah” ujarku kepada nya dengan nada sedikit tinggi.

“Arraseo, mungkin aku memang bukan namja yang baik untukmu, tapi aku yakin suatu saat nanti kau akan merubah penilaianmu kepadaku” ujar youngmin pahit.

“Hya, jo young min sejak kapan kau menjadi begitu melankolis seperti itu?” tanyaku bingung.

“Sejak aku mengenalmu, perlahan-lahan kepribadianku mulai berubah, namun kau sama sekali tidak menyadarinya” ujarnya dengan nada suara melemas, omona kenapa dia mengatakan begitu jujurnya kepadaku.

“Apa yang kau katakan jo young min? Kau pasti bercanda kan?” ujarku ragu.

“Anio ni rin-ah, apa kau ragu dengan apa yang ku katakan? Apa kau sudah lupa peristiwa dua tahun yang lalu” ujar young min sambil menatapku tajam

“Memangnya ada apa dengan peristiwa 2 tahun lalu? Apakah kita pernah bertemu sbeelumnya” tanyaku bingung

“Ahh sudahlah” ujar youngmin putus asa.

“Ni rin-ah, mian tadi oppa masih mengerjakan tugas, sekarang kajja kita pulang” ujar jeongmin oppa lalu mendatangiku dan menggandeng tanganku, youngmin hanya terus menunduk, omona kenapa perasaanku sangat sakit melihat dia menunduk seperti itu, kenapa hatiku begitu sakit melihat dia terluka? Bukankah selama ini kami hanyalah sepasang musuh, tapi kenapa sekarang perasaanku berubah? Ya Tuhan aku butuh kejelasan mengenai perasaan ini.

Ni Rin POV End

Youngmin POV

Ya Tuhan semudah itukah ni rin melupakan peristiwa itu, peristiwa itu sangat amat berarti bagiku, ni rin lah yang membuatku semangat untuk hidup kembali, ni rin lah yang membuatku menghargai kedua orang tuaku, dan apa yang aku lihat tadi, nirin dan jeongmin sedang bergandengan tangan, kenapa hatiku terasa sesak? 

 Kenapa aku merasa sakit? Hingga air mata ini ingin sekali menetes membasahi pipiku, Tuhan sampai kapan aku harus memendam kesakitan ini, aku membutuhkan ni rin untuk berbagi segala kesusahan dan kesesakanku, ni rin-ah walaupun kau selalu menganggapku sebagai evil , tapi aku akan selalu berusaha untuk bersifat seperti angel untukmu ni rin-ah.

Youngmin POV End
Jeongmin POV

Aku sedang berjalan di toko buku bersama dengan ni rin-ah, dia yeoja yang menarik, dia yeoja yang sangat baik dan manis, aku sangat menyukainya, entah mengapa aku bisa begitu menyukainya padahal kami baru mengenal seminggu ini, tapi perasaanku sudah bertumbuh untuknya,

“ Ni rin-ah, kenapa kau begitu lesu? Kau capek? Haruskah kita pulang?” tanyaku kepada ni rin, dia memandangku kemudian tersenyum kepadaku.

“Anio oppa, aku masih ingin menemani oppa disini, nan gwencana oppa” katanya lemas.

“lalu kenapa kau kelihatan sangat sedih” tanyaku bingung

“Anio oppa, nan gwencana” jawabku singkat.

“Jeongmall? Kenapa kau sangat sedih? Kau bisa cerita kepada oppa kalau kau mau” kataku menawarkan diri.

“Anio oppa, gumawo, oppa sangat baik sekali berbeda dengan seseorang tentunya” katanya lalu mulai berjalan meninggalkanku, apakah yang dia maksud adalah jo young min, apakah jo young min adalah namja yang disukai oleh ni rin-ah.

Ahh molla yang terpenting aku akan selalu berjuang memperebutkan hati ni rin, aku akan menggeser posisi young min di hatinya ni rin-ah, karena aku yakin ni rin adalah yeoja yang tepat untukku.

Skip
Ni Rin POV

Aku kembali ke sekolah bersama dengan jeong min oppa tentunya, semakin lama kami semakin dekat, namun entah mengapa semakin lama juga aku semakin memikirkan young min, bahkan sekarang aku tak yakin apakah aku benar-benar membenci young atau apakah aku mulai menyukai young, dia telah berubah denganku, dia menjadi pria pendiam dan jarang sekali dia menyapaku, walaupun sesekali dia masih menyapaku, aku menjadi sangat tertekan dengan perubahan sikapnya.

“Ni rin-ah,apakah kau tak enak badan? Kenapa kau begitu lesu” tanya jeongmin oppa dengan penuh perhatiannya kepadaku, kenapa ada namja yang begitu baik dan perhatian seperti jeongmin oppa, kenapa bukan jo young min yang bersifat angel kepadaku.

“Ne oppa, nan gwencana, oppa aku masuk ke kelas dulu ya” ujarku lalu mulai meninggalkan jeong min opppa dan masuk ke dalam kelasku, aku melihat jo young min sedang asik membaca buku pelajarannya, aku tersenyum ke arahnya, namun nampaknya senyumku sia-sia young min sama sekali tak melihatku, akupun segera duduk di tempatku dan menghampiri neul mi yang sedari tadi menungguku.

“Kenapa kau lama sekali ni rin-ah?” tanya neul mi kepadaku.

“Apakah aku hampir terlambat neul mi-ah?” tanyaku bingung.

“Ne, sebentar lagi bel masuk juga akan berbunyi” ujar neul mi, dan memang tak lama kemudian bel masuk sudah berbunyi, songsaenim pun mulai masuk ke dalam kelas kami, aku masih memandang young min yang nampaknya sedang asik mendengar penjelasan songsaenim, Tuhan kenapa tiba-tiba dadaku terasa sesak, apakah aku benar menyukai namja itu? Kenapa harus namja itu? Kenapa bukan namja lain?

“Ok, pagi ini kita akan adakan praktek biologi seputar lingkungan sekolah, kalian harus observasi per kelompok, satu kelompok terdiri dari dua orang, yeoja dan namja, saya akan umumkan nama masing-masing anggota kelompok” kata songsaenim, sesaat kemudian kami mulai meninggalkan kelas kami untuk observasi di sekitar lingkungan sekolah, aku menghampiri young min dengan keadaan ragu, omona kenapa aku harus satu kelompok dengan dia, tapi bukankah ini kesempatan yang bagus untuk lebih dekat dengannya.

“Annyeong young min-ah” ujarku dengan nada malu.

“Annyeong ni rin-ah” kata young min lalu memulai untuk observasi, dengan sedikit berani aku mulai menanyakan tentang perubahan sikapnya kepadaku.

“Young min-ah, kenapa sekarang kau menjadi sangat pendiam” kataku dengan perasaan yang bercampur aduk, sejujurnya aku sangat malu untuk menanyakan hal ini kepadanya, secara aku adalah seorang yeoja, rasa gengsi pun mulai menyerangku.

“Na? Anio , aku tak berubah menjadi seorang yang pendiam” jawabnya tanpa memperhatikanku, aigoo kenapa hatiku sangat sakit melihat dia sepertinya tak menganggapku, apakah dia ingin membalaskan dendamnya kepadaku, hingga dia bersikap sangat acuh denganku.

“Owhh” kataku pelan.

“Awas” ujar youngmin lalu mulai mendekat dan memelukku, sumpah aku sangat kaget, jantungku berdegup dua kali lebih cepat dibanding biasanya, aku tak sanggup berkata-kata, aku hanya melihat pot bunga pecah yang berada disampingku, yang mungkin tadinya akan menimpa kepalaku.

“Gwencana?” bisik youngmin kepadaku, aku mengangguk pelan, aku masih merasa sangat nyaman berada di pelukannya, Tuhan kenapa tiba-tiba ada perasaan hangat mulai menyelimuti hatiku, apakah aku benar-benar mulai menyukai namja evil ini.

“Syukurlah, aku takut jika ada sesuatu yang buruk menimpamu” kata youngmin lalu memelukku semakin erat, akupun semakin terhanyut dalam pelukannya, Tuhan aku tau dia memang evil, tapi aku sadar kurasa aku mulai menyukai namja evil ini.

Ni Rin POV End
Young Min POV

Saat aku menengok ke arah ni rin, aku melihat dari atas pot bunga hampir menimpa kepalanya, secara refleks aku menariknya ke dalam pelukanku, hingga dia menjauh dari pot bunga itu, bagaimana bisa pot bunga itu jatuh begitu saja, apakah ada seseorang yang sengaja mencelakai ni rin, mungkin ini tanda bagiku untuk semakin menjaga ni rin , aku menariknya semakin dalam kepelukanku, entah mengapa aku sangat nyaman berada dipelukannya, semakin aku memeluknya semakin aku yakin kalau aku tak ingin melepaskan yeoja ini ketangan namja lain, aku tak akan rela, aku berjanji walaupun aku evil akan selalu menjagamu ni rin-ah.

Youngmin POV End

Jeong Min POV

Kelas kami sedang ada jam kosong, songsaenim tidak mengajar, dan entah mengapa aku menjadi sangat malas di kelas sehingga aku memutuskan untuk keluar kelas dan mengitari sekolah baruku ini, ini adalah kali pertamaku mengitari sekolah ini, saat aku sampai di halaman belakang betapa kagetnya aku melihat sepasang namja dan yeoja sedang berpelukan, aku memperhatikan namja dan yeoja itu, dan betapa sakitnya aku ternyata yeoja itu adalah ni rin yang sedang nyaman berada di pelukan young min, entah mengapa perasaanku menjadi sangat sesak, aku sakit melihat ni rin dekat dengan yeoja lain, haruskah aku mengatakan perasaanku sejujurnya kepada ni rin dan membuatnya menjadi milikku, entah mengapa perasaan bingung dan ragu mulai berkecimpung di dalam hatiku, Tuhan berikan aku jalan keluar dibalik ini semua, aku ingin ni rinlah yang menjadi yeojaku nantinya.
Semoga kau mengerti perasaanku yang tulis ini nirin.

Jeongmin POV End

Ni Rin POV

“Gumawo young min-ah, kau telah menyelamatkanku” kataku pelan saat kami tengah asik berobservasi.

“Cheonma, yang terpenting adalah keselamatanmu, aku tak ingin terjadi apapun kepadamu” kata young sambil tersenyum manis kepadaku, hatiku terasa tenang melihat senyumannya, apakah mungkin selama ini aku salah mengenalnya, apakah dia memang seorang evil? Tapi kenapa dia sangat baik kepadaku,

Aku hanya tersenyum lalu kamipun mulai melanjutkan tugas untuk observasi kami, sepanjang observasi kami hanya terus mengobrol situasi ini sangat berbeda dengan kedekatan kami sebagai musuh dulu, sekarang aku sangat nyaman berada disisi youngmin-ah.

Skip

Bel sekolah berbunyi seperti biasa aku menunggu jeong min oppa untuk ke kelasku, tak lama kemudian jeong min oppa mulai datang ke kelasku dan mengajakku untuk pulang bersama denganku,saat diperjalann tiba-tiba jeongmin oppa memutar arah perjalanan kami, aku hanya diam aku yakin jeongmin oppa mungkin ingin mengajakku ke suatu tempat dahulu, jeongmin oppa kan seorang angel dia tak mungkin bersikap tak baik denganku, lalu kamipun sampai di taman yang sangat indah, ini adalah pertama kalinya aku berada di taman ini, kenapa jeongmin oppa seorang yang baru saja pindah bisa mengetahui tempat yang indah seperti ini.

Kamipun mulai berjalan mengitari taman lalu kamipun duduk di salah satu sisi taman berhadapan dengan sisi kolam yang sangat indah, tak kusangka jeongmin oppa hanya memegang erat tanganku tanpa mengatakan sepatah kata apapun.

“ Ni Rin-ah, tolong jangan pergi meninggalkanku” kata jeongmin oppa akhirnya, aku memandang heran ke arah jeong min oppa, aku merasa ada yang aneh dengan angel ini.

“Waeyo oppa? Kenapa oppa tiba-tiba mengatakan hal seperti itu?” tanyaku bingung.

“Anio, oppa hanya ingin kau selalu berada disisi oppa, menemani oppa selalu” tanyanya sambil terus memandang ke arah kolam dan memegang tanganku semakin erat.

“Ne oppa, oppa adalah angelku, jadi aku tak akan meninggalkan oppa”kataku lalu mulai bersandar di bahu jeongmin oppa, jeongmin oppa memang angelku, dia sangat baik kepadaku, jadi aku tak akan pernah menyia-nyiakan namja seperti jeong min oppa.

“walapun suatu saat kau bersanding dengan namja lain?” tanya jeong min oppa membuatku kaget.

“Maksud oppa apa?”tanyaku bingung.

“Anio, lupakan pernyataan oppa tadi, anggap itu bukan hal yang penting” kata jeongmin oppa kepadaku, aku menangkap hal yang aneh dari jeongmin oppa, kenapa dengan jeongmin oppa?

“sebnarnya ada apa oppa? Coba oppa katakan sejujurnya kepadaku” kataku menegaskan.

“Oppa hanya merasa sakit setiap kali kau dekat dengan young min , pertamanya aku sangat yakin kalau kau tidak memiliki prasaan khusus kepada youngmin, namun sekarang aku ragu dengan semua itu” kata jeongmin oppa lalu melepaskan genggaman tangannya, aku memandang ke arah jeongmin oppa, lalu mulai memegang tangannya erat,

“Ehh, sejujurnya aku juga tak begitu yakin dengan perasaanku oppa” kataku jujur sambil terus menunduk , seujujurnya aku sedang terjebak cinta segitiga saat ini, aku mencintai seorang angel yang mempunyai hati yang luar biasa baiknya, dan disisi lain aku juga mencintai seorang evil yang sangat menyebalkan, namun sejujurnya sekarang aku yakin aku lebih mencintai namja evil itu, mianhe jeongmin-ah, aku tak bisa membohongi perasaanku lebih lama lagi,

“Kenapa kau tak yakin? Apakah kau bingung sekarang kau berada di antara dua hati, hehe” katanya sambil tersenyum manis, tak kusangka dia memegang tanganku dan dia mengecup tanganku, sejujurnya hl itu membuat pipiku terasa panas.

“Tenanglah ni rin-ah, aku bisa mengerti semua ini, kau mengenal jo young min jauh lebih lama dari pada aku mengenalmu, jadi aku bisa mengerti posisimu, sekarang kajja kita pulang ke rumah, hari sudah mulai sore” kata jeongmin oppa lalu menggandengku pergi.

Aku tak salah mengenal jeong min oppa, dia memang angelku, dia terlalu baik untukku, kenapa bisa ada namja sebaik dia? Yah walaupun berbeda dengan evil yang selalu mengerjaiku dan mengejekku, namun sebenarnya evil itulah namja yang aku sukai saat ini, aku merasa nyaman tiap kali berada di dekatnya, aku merasa hangat dalam pelukannya dan aku merasa kehilangan jika aku tak mendengar suaranya, haruskah yeoja yang berkekurangan seperti aku mencintai namja yang sangat berkelebihan seperti jo young min, ahh mollayo.

Skip

Hari ini adalah hari dimana aku harus mengumpulkan hasil observasiku selama satu bulan yang lalu, ne hari ini adalah tepat satu bulan dimana aku diselamatkan oleh namja evil yang berhasil mencuri hatiku.

“Hya ni rin-ah, kenapa kau terlambat? Dimana jeongmin?” tanya youngmin mengagetkanku, aku hanya memandangnya kemudian tersenyum manis ke arahnya.

“Hya jo young min, kenapa pagi-pagi seperti ini kau berteriak, lagi pula kenapa kau mencari jeongmin oppaku?” tanyaku dengan nada sedikit mengejek.

“Mwo? Kau mengatakan apa? Jeong min oppamu, hya ada hubungan apa dengan kalian berdua, apakah kalian berdua berpacaran?” tanya young dengan muka tak percaya.

“Molla, itu bukan urusanmu” kataku dengan nada mengejek.

“Omona ! aku tak mempercayai ini, kau bisa setega itu kepadaku” katanya dengan muka memelas, membuatku tertawa saja, kemudian aku mulai duduk dibangkuku, songsaenim masuk ke dalam kelas kami,tapi entah mengapa aku masih ingin memandangi namja evil yang berhasil membuatku jatuh cinta itu, aku masih bertanya dalam hatiku bagaimana bisa aku mencintai namja evil seperti dia sedangkan aku sangat dekat dengan namja yang sangat baik hati seperti malaikat itu.

Aku memperhatikan songsaenim sambil sesekali aku memperhatikan namja evil, aku akui walau namja itu menyebalkan namun dia sejujurnya namja yang tampan, kenapa selama ini aku tak menyadari ketampanannya, kenapa selama ini aku hanya terbelenggu oleh sifat usil dan evilnya itu.

Aku terus memperhatikan jo young min hingga waktu sudah menunjukan pulang sekolah, hari ini pelajaran disekolahku tidak full sehingga kami pulang lebih awal dari biasanya, seperti biasa aku menunggu jeongmin oppa di kelasku.

“Kau menunggu jeong min oppamu” tanya youngmin dengan nada menyindir.

“Ne, aku sedang menunggu jeongmin oppaku tentunya” ujarku meladeninya.

“Aku ingin bertanya serius denganmu,apakah kau berpacaran dengan jeongmin?” tanyanya kepadaku, aku memandangnya sambil tertawa, sungguh lucu namja evil sperti dia memasang muka memelas seperti itu,

“Anio,aku dan jeongmin oppa tidak berpacaran, kami hanya berteman, namun aku sangat bahagia aku memiliki chingu yang sangat baik hati seperti angel yaitu jeongmin oppa” kataku sambil menahan tawa.

“Ni rin-ah, kajja kita pulang” kata jeongmin oppa kepadaku.

“Annyeong jeongmin oppa, ne kajja kita pulang” kataku sambil bangkit dari tempat dudukku, tak kusangkan youngmin oppa memegang tanganku hingga membuatku tak bisa berpindah dari tempat dudukku.

“Biarkan kali ini dia pulang bersmaku” kata youngmin, aku melihat youngmin, omona aura evil sudah muncul dari dirinya.

“Ehhm,tapi dia sudah menjadi kewajibanku, jadi biarkan aku yang mengantarnya pulang” kata jeongmin oppa.

“Anio, dia akan menjadi yeojaku jadi jangan sesekali kau memaksakan kehendakku” kata youngmin membuatku melongo, aku menatap youngmin bingung, dia benar-benar menyeramkan jika aura evil itu sudah keluar dari dirinya.

“Sudahlah jo young min, lagi pula tak biasanya kau mengantarku, aku akan pulang dengan jeongmin oppa saja” kataku lalu mulai melepaskan tangannya dan berlari menuju ke arah jeongmin oppa, youngmin hanya tertunduk sepertinya emosinya hampir meledak, omona apa yang harus aku lakukan agar dia tidak emosi, haruskah aku berbalik arah dan menemuinya.

“Jeongmin oppa” panggilku kepada jeongmin.

“Ne, waeyo ?” tanya jeongmin oppa sambil tersenyum manis ke arahku.

“Aku ingin pulang bersama dengan jo young min, bolehkah?” tanyaku dengan sedikit ragu.

“Tentu saja, aku bisa mengerti” katanya sambil mengacak rambut ku aku pun berlari ke dalam kelas , aku menghampiri jo young min yang sedang tertunduk lesu di mejanya.

“Annyeong mr,evil” sapaku kepadanya, dia kaget melihatku, dia menatapku tidak percaya.

“Kenapa kau kembali, bukankah kau lebih memilih mr. Angelmu” sindirnya kepadaku, akupun mulai berjalan ke arahnya, aku duduk dihadapannya kemudian memegang tangannya.

“Menurutmu untuk apa aku kembali kemari?” tanyaku sambil tersenyum.

“Molla” jawabnya singkat kemudian memalingkan wajahnya dariku.

“Hya jo young min, kenapa kau tidak merasa, aku kemari karena aku memilihmu” kataku sambil tersenyum.

“Memilihku untuk apa?” tanyanya tak mengerti, lalu senyum mulai mengembang dipipinya, aku menatapnya dan sesaat kemudian pipiku memerah.

“Molla” jawabku sambil berusaha membuang wajahku.

“Ni rin-ah, sekarang aku sedang sebagai namja yang serius, ni rin-ah” katanya lalu menghela nafas panjang.

“Kau telah menjadi penyelamatku dua tahun lalu ketika hampir bunuh diri, kau yang telah menyadarkanku untuk mengurungkan niat jahatku itu, sesaat kemudian setelah itu aku memutuskan untuk mencarimu, namun saat aku mendapatimu, ternyata kau sudah lupa dengan semuanya, sekarang aku ingin serius kepadamu ni rin-ah...” katanya sambil menghela nafas dan memandangku lekat, Tuhan kenapa jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya, entah mengapa mukakupun menjadi memerah.

“Maukah kau menjadi yeoja chinguku?” tanya youngmin dengan tatapan mata tajamnya, Tuhan apakah aku tak salah mendengar kali ini, youngmin si mr.evil menyatakan perasaan cintanya kepadaku, entah mengapa perasaanku menjadi sangat senang.

“Hya, kau mr evil beraninya kau menyatakan perasaanmu kepadaku, jangan-jangan kau menyatakan perasaanmu hanya karena kau ingin mengerjaiku” kataku dengan nada mencibir, dia memandangku semakin lekat ,entah mengapa aku menjadi sangat deg-degan.

“Aku tau selama ini aku memang mr.evil, tapi aku janji aku akan berubah menjadi angelmu yang selalu ada untukmu dan selalu mencintaimu, aku janji tidak akan mengerjaimu, now would you be my girlfriend” katanya,

“Mianheyo young min-ah” kataku sambil melepas tangannya.

“Wae? Apakah kau menolakku?” tanyanya tak percaya.

“Mianheyo young min-ah, aku tak bisa menolakmu menjadi namja chinguku, aku tak percaya bagaimana mungkin aku memilih evil dari pada angel, namun itulah yang terjadi aku lebih mencintai mr. Evil yang sangat menyebalkan” kataku pelan, dia memelukku spontan, aku tersenyum melihatnya.

“Gumawo ni rin-ah” katanya lalu mencium pipiku, membuatku merasa panas, perlahan-lahan dia mulai mengecup bibirku pelan, aku merasa sangat hangat, Tuhan terima kasih Engkau telah mengirimkan namja ini kepadaku.

Gumawoyo.
 Ni Rin POV End
Jeong Min POV

Entah mengapa hatiku sangat sakit melihat mereka berdua berciuman, apalagi hatiku sangat sakit ketika ni rin lebih memilih jo young min dibanding dengan aku, namun bagaimanapun aku sangat senang jika melihat ni rin tersenyum, walaupun sejujurnya aku sangat sakit ternyata ni rin tidak memilihku, tapi ni rin-ah aku berdoa untuk kebaikanmu, aku akan menunggumu karena bagiku kau tak akan terganti ni rin-ah.

END

Jangan lupa tinggalkan jejak pada FF abal-abal ini ne. gumawo 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar