Jumat, 31 Agustus 2012

Nan Neul Saranghae Jo Twins


Title : Nan Neul Saranghae Jo Twins
Author : Debora Antika Putri aka Hara
lenght : One shoot
Genre : romance, sad
Main cast : Jo Young min, Jo Kwang Min , Kim Hye Ra, Kim Hye Rim
Other cast : tentukan sendiri xD

Aku melangkahkan kaki dengan lemas memasuki jalan yang sangat sempit, ya ini adalah jalan menuju rumahku, rumah yang sangat sederhana dan hanya ada dua orang yang menghuni rumah itu, aku masuk ke dalam rumah itu, seperti biasa suasana rumah memang sangat sepi, eonniku selalu saja pulang malam, sebenarnya aku merasa sangat kasihan dengan eonniku dia harus bekerja banting tulang untuk menghidupi kami.
Tapi aku juga tak mau membuat repot eonniku tersayang hingga aku memutuskan untuk bekerja di salah satu buket bunga,pekerjaan ku seusai pulang sekolah.

“Hye ra-ah, kau sudah di dalam”panggil eonniku dari luar, aku segera membukakan pintu untuk eonniku.

“Bagaimana pekerjaan eonnie hari ini?” tanyaku kepadanya.

“Masih tetap seperti biasa hye ra-ah” ujarnya kepadaku lalu mulai masuk ke kamar mandi.

Aku lalu menutup semua pintu lalu mulai masuk ke dalam kamarku, aku memandang eonniku yang baru saja keluar dari kamar mandi, lalu mengamatinya sejenak, kasihan eonnie dia pasti sangat capek, dia harus bekerja padahal dia harus kuliah.

Dan entah kenapa pikiranku mulai melayang ke peristiwa 7 tahun lalu saat eonniku dan aku masih sangat kecil.

Flashback POV

“eonnie...eonnniee.... kenapa eomma harus pergi meninggalkan kita?”tanyakku sambil terus menangis kepada eonnie yang saat ini tengah memelukku.

“tenanglah hye ra-ah.eomma akan tetap hidup dalam hati kita, eomma ada dalam hati kita selamanya” ujar eonnieku lalu memelukku dengan sangat erat.

“tapi eomma, eomma pergi meninggalkan kita untuk selamanya” ujarku masih dalam isakku yang semakin lama semakin keras.

“Uljima hye ra-ah, kau jangan menangis lagi” kata eonnieku lalu memelukku semakin erat, aku semakin menangis tersedu-sedu.

“Kenapa kalian hanya bisa menangis?” tanya appa membentak kami.

“Appa jebalyo, jangan membuat keributan dengan kami disaat kami harus kehilangan eomma yang sangat berarti bagi kami” kata eonnieku dengan beraninya

“Apa kau bilang dasar anak kecil tak tau aturan, beraninya kalian mengatakan hal itu kepada appa kalian?” kata appa dengan nada suara yang semakin meninggi.

“Mworago? Apa aku tak salah mendengar? Kau memang appa kami, tapi kau selalu saja jahat dengan kami” kata eonniku berani, aku memandang ragu ke arah eonnieku, dia hanya memelukku semakin lama semakin erat.

“kalian memang anak tak tau aturan,sekarang urusalah kehidupan kalian sendiri, aku tak mau lagi bersama dengan kalian, untuk apa aku bersama dengan anak-anak yang bukan merupakan anak kandungku” kata appa berhasil membuat kami terdiam.

“Mwo? Apa yang appa maksud? Kami bukan anak kandung appa?” tanya eonniku sambil menahan tangisnya yang hampir terjatuh di wajahnya.

“Ne kalian memang bukan anak kandungku, kalian adalah anak haram eomma klian, tapi kenapa aku harus bertanggung jawab menghidupi anak sialan seperti kalian, sebaiknya aku pergi dari rumah ini, kau bebas menempati rumah ini” kata appa lalu pergi meninggalkan kami.

“Appa, jebalyo, jangan pergi tinggalkan kami” rengekku sambil terus menangis, tapi appa tak menghiraukanku , dia lalu pergi meninggalkanku.

“Sudahlah, kita bisa hidup tanpa appa” kata eonnie sambil meneteskan air matanya, dia menangis, eonniku yang sangat tegar dia menangis, Tuhan apa yang harus aku lakukan? Aku tau eonnie pasti sangat terluka, apa yang harus kita lakukan agar kita tetap bertahan hidup eonni-ah.

Flashback POV

“Apa yang sedang kau lamunkan hye ra-ah?” tanya eonnieku sambil menghampiriku dan mulai duduk disampingku.

“Anio eonnie-ah, apa eonnie capek?” tanyaku kepada eonnie.

“Anio tidak, eonnie tidak capek. Bagaimana sekolahmu?” tanya eonnie kepadaku.
“Ng,.. nothing special eon” jawabku seadanya.

“Arraseo, ahh sudah malam, pali tidurlah “ kata eonnieku, aku mengangguk lalu mulai tertidur.

Skip

“bangunlah hye ra-ah, kau kan harus sekolah” ujar eonnie kepadaku, aku mengangguk dengan langkah lunglai aku lalu mulai masuk ke dalam kamar mandi. Eooh entah mengapa aku merasa sangat malas pagi ini.

Setelah selesai mandi aku segera merapikan dirikku di depan kaca “Wajah yang sangat lunglai” batinku, setelah itu aku segera keluar dari kamar dan menyusul eonniku yang sedang asik menyiapkan sarapan untukku, dia memang selalu begitu, selalu mengutamakan kepetinganku dari pada kepentinganku.

“Eonnie, kau tidak kuliah?” tanyaku kepada eonnie, dia menggeleng kepadaku.

“Anio, eonnie libur hye ra-ah, jadi hari ini eon full kerja, sekarang cepatlah makan sarapanmu kemudian bergegas ke sekolah, arraseo” katanya lalu tersenyum ke arahku, aku mengangguk kemudian mulai makan sarapan yang sudah disediakan eonnie di depanku.

“Gumawo eonnie,untuk sarapan hari ini, aku berangkat sekolah dulu” kataku saat aku sudah menyelesaikan sarapanku.

“Ne, berhati-hatilah” aku kemudian mulai meninggalkan gubuk kesayanganku dan berjalan menuju sekolahku, sekolahku
berjarak tak jauh dari rumahku, jadi aku tak perlu capek untuk berangkat menuju ke sekolahku, aku berjalan dan akhirnya aku sampai di sekolahku, lalu mulai masuk ke dalam kelasku dan mulai mendatangi sahabatku shin soo kyo.

“Annyeong hye ra-ah” sapa so kyo kepadaku, aku memandangnya lalu tersenyum simpul dan mulai duduk dibangku sebelahnya

“Gwencana? Sepertinya kau terlihat sangat capek” tanya so kyo kuatir.

“Nan gwencana, aku hanya sedikit capek setelah kerja lembur semalam” kataku jujur, dia tersenyum kepadaku.

“Kau tau tidak hari ini kita kedatangan murid baru” ujar soo kyo semangat.

“Nuguya?” jawabku seadanya.

“Ehhm, dia adalah jo youngmin , namja pindahan dari busan” jawabnya dengan tersenyum lebar

“Kau tau tidak dia sangat tampan,. Banyak yeoja yang suka padanya, dia sangat terkanal di seluruh sekolah” kata soo kyo semangat, aku hanya mengangguk tidak semangat, sejujurnya aku masih sangat malas membicarakan tentang namja, bukan karena aku pernah disakiti namja tapi karena aku memang belum pernah mencintai namja sebelumnya, hatiku masih terlalu tawar, aku masih terlalu sibuk dengan pekerjaanku dan sekolahku sehingga aku tak sempat memikirkan namja.

“Arraseo” jawabku singkat lalu songsaenim mulai masuk ke dalam kelas kami, membuat suasana kelas kami menjadi hening seketika, namun ada yang menarik perhatian kali ini, songsaenim datang dengan seorang namja yang sangat tampan, omona.. ! jakkaman namja itu? Bukankah namja itu adalah namja yang kemarin malam membuat keributan denganku.

“Annyeong haseyo yerobeun, hari ini songsaenim datang dengan seorang namja pindahan dari busan, yang bernama jo young min, untuk waktu selanjutnya biar youngmin yang memperkenalkan dirinya sendiri” kata songsaenim kepada kami.

“Annyeong haseyo , nan jo young min imnida, saya adalah pindahan dari busan, senang bertemu kalian semuanya, “kata youngmin ramah.

“Arraseo jo young min, sekarang kau duduklah disalah satu bangku kosong yang ada di kelas ini” kata songsaenim diiringi anggukan youngmin, dan dia kemudian mulai duduk disampingku, omona ! apa maksudnya yang sebenarnya.

“Annyeong haseyo, salam kenal, nuguya?” tanyanya ramah ke arahku.

“Molla, aku sedang memperhatikan songsaenim” jawabku ketus membuat senyum di wajahnya hilang seketika, aku tau perkataanku barusan memang terasa kejam, tapi aku masih marah dengannya waktu peristiwa kemarin, sungguh namja yang menyebalkan dan tidak mau meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya,

Flashback

Aku sedang asik menata buket bunga pesananku, entah mengapa aku merasa sangat bahagia, mungkin karena hari ini adalah hari gajianku sehingga aku bisa membelikan sepatu baru untuk eonniku, yahh walaupun hanya sepatu sederhana dengan harga yang murah aku harap eonnie mau memakai sepatu itu.

Saking asiknya aku menata buket bunga dan saat aku memindahkan buket itu, aku tak sadar aku telah menabrak seseorang, aku menoleh ke arah orang itu, namja itu terlihat sangat marah, bunga yang aku tata bertaburan hancur berantakan, ahhh kenapa ini harus terjadi? Membuatku harus menata ulang saja, padahal aku ingin sekali pulang cepat hari ini.

“Kau bisa melihat tidak? Kenapa kau menabrakku, kau lihat bajuku jadi berantakan karenamu” ujar namja itu dia memang tampan namun sayang hatinya tak setampan parasnya.

“Mianheyo, aku tidak sengaja” kataku pelan sambil menunduk.

“Apa kau bilang? Apa perkataan mian mampu mengubah segalanya, kau memang yeoja pabo” kata namja itu dengan nada suara sedikit meninggi, membuatku naik darah seketika lalu aku mulai menatapnya tajam.

“Aku memang salah karena telah menabrakmu, tapi kau tak usah mengeluarkan kata-kata kasar kepadaku, aku sangat tidak suka namja tak punya sopan santun sepertimu, dan ambil ini” kataku kepadanya lalu mulai merogoh sakuku dan mengeluarkan uang 5000 won.

“Ambilah ini untuk biaya loundrymu, aku rasa itu sudah cukup, dan satu lagi jangan berkata dengan nada suara menjijikan seperti itu” kata ku lalu mulai pergi meninggalkan dia dan mulai masuk ke dalam toko, sumpah kenapa moodku menjadi sangat hancur karena namja itu, ahh molla aku memutuskan untuk segera pulang dan mengurungkan niatku untuk membelikan eonniku sepatu.

Flashback POV End

Bel istirahat telah berbunyi, entah mengapa aku merasa sangat lapar padahal tadi pagi aku sudah makan, tapi kenapa aku merasa lapar lagi, ahh apa aku harus mengeluarkan uangku untuk makan di kantin, ahh sebaiknya aku pergi ke kanti karena semakin lama aku semakin lapar.

“Kau tidak ke kantin?” tanya namja disebelahku, aku menatap namja itu heran.

“Aku mau ke kantin” jawabku singkat lalu mulai berdiri dan berjalan menjauhi namja itu.

“Jakkaman, boleh aku ke kantin bersamamu, aku belum tau sekolah ini, jadi biarkan aku ke kantin bersamamu” ujar jo young min dengan tatapan was-was

“Arraseo, kau boleh ke kantin bersamaku” ujarku lalu diapun mulai mengikutiku dan akupun berjalan meninggalkan kelas menuju ke kantin yang jaraknya tak jauh dari sekolahku, namun kenapa kantin sangat ramai, hanya ada beberapa meja saja yang tersisa, akupun mulai memesan makanan ku diikuti oleh youngmin dibelakang ku.

“Sial, kenapa mejanya harus penuh semua , membuatku terpaksa duduk disamping namja menyebalkan ini” umpat ku dalam hati, lalu kamipun mulai duduk disalah satu meja di kantin itu, kami mulai asik dengan makanan kami, sejujurnya aku memang tak mau terlibat pembicaraan dengan namja itu hanya membuatku sebal saja.

“Hya, kau belum beri tau namamu kepadaku” ujar jo young min kepadaku, aku menatapnya sadis sebentar kemudian mulai asik melahap makananku.
“Apakah namaku penting bagimu” jawabku datar sambil terus memakan makanan yang ada di mejaku.

“Ne sangat penting, tidak bisakah kau beri tau namamu” kata youngmin sambil tersenyum manis, omona ! kenapa jantungku berubah menjadi sangat berdebar kencang, apa yang terjadi denganku? Kenapa aku menjadi sangat deg-degan melihat senyum dari jo young min , perasaan apa ini? apa yang harus aku lakukan sekarang?

“Nan hye ra imnida” jawabku singkat lalu mulai makan dan menutupi rasa maluku kepadanya, aku tak ingin dia melihat tingkahku aneh karena malu.

“Hye Ra? Nama yang indah? Seindah orangnya” katanya sambil tersenyum malu, omona ? apa yang dia katakan? Apakah aku tidak salah mendengar saat ini? dan kenapa juga jantungku semakin berdetak kencang? Tuhan tolonglah aku saat ini, dengarkanlah permintaan hatiku saat ini. but wait kenapa namja yang ku kenal ini berbeda dengan namja yang aku temui kemarin, tapi aku yakin mereka adalah orang yang sama, wajah mereka amat mirip, ataukah jo young min yang ada di depanku ini adalah jo young min yang mempunyai kepribadian ganda, ahh molla, aku cukup bingung memikirkan semua ini.

“Apa yang sedang kau fikirkan hye ra-ah?” tanya jo young min yang kebingungan melihat tingkah ku saat ini.

“Anio jo young min, aku tak memikirkan apapun” kata ku sambil menutupi mukaku saat ini, entah mengapa baru pertama kali ini aku merasa malu dengan seorang namja yang anehnya baru pertama kali ini aku kenal.

“Hya kenapa kau memanggilku dengan sangat formal? Panggillah aku dengan younggie-ya” katanya sambil tersenyum manis ke arahku, seketika juga rasa kesalku atas peristiwa kemarin hilang, entah mengapa aku menjadi sangat tertarik dengan namja ini.\

“Hya haruskah aku memanggil younggi-ya, ini baru pertama kalinya aku melihatmu , jadi sebaiknya aku memanggilmu young min-ah saja” kataku kepadanya.

“Arraseo, sesukamu saja, asalkan kau tidak ketus seperti tadi” katanya menyindiriku, kemudian bel masuk sekolah mulai berbunyi dan kamipun mulai kembali ke kelas kami.

Sepanjang perjalan entah mengapa aku sangat tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik, aku hanya memikirkan tentang namja yang ada disampingku, baru pertama kalinya aku bisa merasakan perasaan ini, aigoo jangan bilang aku sudah menyukai young min, ahh apa yang sedang kau fikirkan hye ra-ah, itu tidak mungkin karena kau baru saja mengenal young min.

Aku terus tak bisa mengikuti pelajaran hingga bel puang sekolah berbunyi, pikiranku masih saja tertuju pada namja di sebelah ku ini, Shirio aku tidak boleh menyukainya sebaiknya aku berfokus pada sekolah dan kerjaku dulu.

“Kenapa kau tidak pulang hye ra-ah?” tanya young min kepadaku.

“Anio youngmin-ah, aku memang biasanya pulang telat sebelum aku berangkat kerja” jawabku kepadanya, dia keheranan melihatku.

“Kau bekerja hye ra-ah, usia sepertimu harus bekerja?” tanya young min keheranan melihatku.

“Ne young min-ah, kalau aku tidak bekerja aku dan eonniku tidak akan bertahan hidup, kenapa kau tidak pulang young-ah?” tanyaku kepadanya.

“Apa yang kau katakan? Harusnya yang bekerja kan eomma dan appamu, aku ingin mengantarmu ke tempat kerja saja. Tidak apa kan?” tanya young min kepadaku.

“Eommaku sudah meninggal sejak aku masih kecil, dan appaku yang tidak bertanggung jawab pergi meninggalkanku begitu saja, sehingga kehidupan harus membuat aku dan eonniku menanggung biaya hidup sendiri, apa tidak apa-apa jika kau mengantarku ke tempat kerja?” tanyaku kepadanya.

“Mian aku tak bermaksud membuatmu mengingat semua memori itu, jeongmall mianhe” katanya dengan nada suara menyesal.

“Gwencana young-ah” jawabku singkat.

“Arraseo, sekarang aku antar kau ke tempat kerja ya” ujar youngmin lalu mulai menggandeng tanganku meninggalkan kelas dan menuju ke lapangan tempat motor young diparkir, omona dia memegang tanganku? Kenapa perasaanku berpacu sangat keras, nan mollayo semua ini hampir membuat ku gila,

Sepanjang perjalanan kami hanya terdiam, kami hanya sibuk dengan apa lamunan kami, hingga suasana canggung berhasil menyelimuti kami, aigoo kenapa aku semakin grogi dengan semua kecanggungan ini, hingga akhirnya aku sampai di tempat kerja.

“Gumawo young-ah, kau telah mengantarku kemari” ujarku saat aku sudah turun dari motor young.

“Cheonma, oohh iya bolehkah aku meminjam hapemu” kata young kepadaku, aku mulai merogoh sakuku dan menyerahkan hapeku kepada young min.

Dia mulai mememcet nama kemudian menghubungi hape yang ada di tangannya, aku keheranan melihat sikap young min, sebenarnya apa yang sedang dia lakukan sekarang.

“Ini, gumawo aku sudah mendapatkan nomormu, kalau kau ada perlu kau tinggal mengubungiku di nomor itu, arra? Baiklah aku pulang dulu, annyeong hye ra-ah” kata youngmin panjang lebar kemudian mulai meninggalkanku keheranan, seutas senyum mulai mengembang dipipiku, aku bahagia sangat bahagia mendapatkan nomor jo young min, waeyo? Aku tak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya,

Skip

Aku mulai masuk ke rumah , entah kenapa rumah tidak dikunci, mungkin eonnie sudah pulang dahulu pikirku , aku mencari eonnie namun tak mendapati eonnie dimana-mana, aku lalu menutup pintu dan mulai merebahkan diriku di tempat tidurku, entah kenapa perasaan ngantuk,capek dan bahagia berkecamuk dalam hatiku, aku bahagia sangat bahagia saat ini, karena satu orang yaitu jo young min.

Kenapa aku begitu plin-plan, kenapa aku sebegitu mudahnya membalik perasaanku untuk jo young min. Ahh aku ambil gila memikirkan semua ini,

“Hya, kenapa kau tersenyum sendiri seperti itu?” tanya eonniku kepadaku, aku terkaget mendengar perkataan eonniku, sejujurnya aku sangat kaget kenapa eonniku tiba-tiba berada di situ.

“Eonnie-ya, kenapa kau bisa berada disini? Aku dari tadi mencarimu tapi aku tak menemukanmu” kata ku tidak menjawab perkataan eonnie sebelumnya.

“Hya pabo, kau melupakan satu tempat kan? Kenapa kau tidak mencariku di kamar belakang , aku kan sering disitu, sekarang coba beri tau eonnie , kenapa kau tersenyum sendiri seperti itu?” tanya eonnie kepadaku, aku memutar mataku berusaha mencari jawaban yang terbaik untuk eonniku tidak mungkin aku memberi tahukan kepadanya kalau sepertinya aku sudah menyukai seorang namja, andwe..

“Anio eonni, aku sedang tak memikirkan apapun” jawabku tentu berbohong.

“Hye ra-ah, kau ini adalah dongsaeng eonnie, bagaimana bisa kau membohongi eonnie seperti itu, ayolah ceritakan kepada eonnimu ini” kata eonnie kepadaku, aku memandang eonnieku dengan tatapan bingung, arrayo sepertinya aku akan menceritakan semuanya kepada eonniku tentang jo young min.

“Ng.... sebenanrnya, aku sedang.......” jawabku terpenggal

“Sedang kenapa?” tanya eonniku bingung dan penasaraan.

“Aku sedang bingung eonni, aku tak pernah merasakan hal ini sebelumnya” jawabku sambil mengacak-acak rambutku.

“Maksudmu?” kata eonnie sambil menyipitkan matanya ke arahku.

“Arrayo, hari ini ada siswa baru di sekolahku, namanya jo young min dia adalah murid pindahan dari Busan. Awalnya aku merasa pernah bertemu dengannya namun dia sangat jahat ketika aku tidak sengaja menabrak buket bunga ke arahnya eonnie, tapi jo young min itu adalah namja yang sama persis dengan namja yang pernah kutabrak, tapi kali ini berbeda versi eonnie, jo youngmin adalah namja yang sangat baik dan ramah...dann...” kataku sambil memenggal perkataanku, membuat eonniku menggeleng heran.

“Waeyo, pali ceritaakanlah eonnie sudah hampir mati penasaran” kata eonnieku antusias, aku menghela nafasku panjang.

“Dan entah mengapa aku selalu merasa deg-degan jika aku berada disampingnya, berbeda ketika aku berada di samping namja lain, jantungku berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya eonni-ya, aku tak mengerti perasaan apa ini, aku belum pernah merasakan hal ini sebelumnya” kataku bingung.

“Itu tandanya kau jatuh cinta hye ra-ah” kata eonnie membuatku syook

“shirio, itu tidak mungkin aku baru saja bertemu dengannya” ujarku semangat.

“Begitulah cinta datangnya tak bisa diduga, eonnie mengerti perasaanmu tapi sekarang sebaiknya kita tidur sudah mulai larut malam” kata eonnieku kepadaku, aku lalu mengangguk dan mulai menarik tubuhku dengan selimut lalu akuu mulai masuk ke dalam alam mimpiku.

Skip

Semakin lama aku dan jo young min menjadi semakin dekat,dia selalu saja menjemputku untuk berangkat sekolah bersama, mengantarku dari tempat kerja, dan mengantarku kembali ke rumah, dia sangat baik, dan hari –hari yang kujalani bersamanya terasa menjadi penuh warna, aku rasa aku memang menyukai,  menyukai namja tampan ini, dia adalah cinta pertamaku, saat bersamanya aku merasa sangat nyaman dan tenang, dia mampu membuatku sangat bahagia, ini adalah tepat dua bulan setelah kepindahannya di sekolahku.

“Apa yang sedang kau pikirkan hye ra-ah?” tanya youngmin mengagetkanku.

“Anio young min-ah, nan gwencana?” jawabku singkat.

“Kau bohong, kau pasti sedang memikirkanku kan?” tanya youngmin kepadaku.

“Hya, kenapa kau besar kepala sekali young min-ah” kataku sambil berusaha menutupi wajahku sebisa mungkin.

“aku tau kau memang memikirkanku, oya aku ingin mengajakmu keluar nanti malam, kau bisa kan hye ra-ah?” tanya youngmin kepadaku.

“Nanti malam seusai kerja?” tanyaku kepada young, dia mengangguk tanda mengiyakan perkataanku.

“arraseo, jo youngmin” ujarku dengan nada seformal mungkin, dia tersenyum melihatku kemudian mulai mengacak pelan rambutku.

“kau terlihat sangat lucu, nanti aku jemput tepat jam 7 malam ya, arra?” tanya young, aku mengangguk lalu young mulai pergi meninggalkanku, entah kenapa jantungku berdetak kencang setiap kali youngmin berada disisiku, aku selalu berusaha bersikap setenang mungkin padanya, namun sepertinya aku tak bisa mengontrol sikapku sendiri,ahh aku bisa gila.

Aku tidak bisa berkonsentrasi mendengarkan pelajaran, aku hanya bisa melamun hingga jam pulang sekolah, akupun langsung bergegas menuju ke tempat kerjaku, entah kenapa aku sangat tidak sabar dengan malam nanti, aku ingin bersama dengan jo young min, aku selalu rindu kepadanya, ada apa denganku padahal baru saja kami bertemu tadi di sekolah, tapi entah mengapa aku merasa sangat rindu dengannya.

Aku mulai merapikan bajuku dan mengganti bajuku dengan baju yang telah kupersiapkan sebelumnya, aku merapikan diriku di depan kaca, sambil berusaha mengerem detak jantungku ,entah kenapa aku merasa sangat deg-degan hingga aku melangkahkan kakiku keluar dari toko dan mendapati jo youngmin sudah berdiri menungguku, dia kemudian tersenyum kepadaku, aku menghampirinya dengan perasaan yang tidak karuan.

“Annyeong jo young min” sapaku kaku, dia tersenyum melihatku.

“Waeyo? Ada apa denganmu, sejak kapan kau begitu formal seperti itu, hehe” jawabnya sambil tertawa membuatku semakin kikuk saja.

“Mianheyo, baiklah mau kemana kita sekarang?” ujarku kepadanya.

“Kajja ikut aku” kata youngmin lalu membawaku masuk ke dalam mobilnya, entah mengapa sepanjang perjalanan kami hanya bisa terdiam tanpa kata, sejujurnya aku masih sangat deg-degan berada disamping jo young min. Kim Hye Ra, kau harus bisa tenang, lalu kamipun sampai di lotte world

“Lotte World?” gumamku dengan suara sekecil mungkin.

“waeyo? Kau tidak suka? Apa kau mau kita pindah tempat saja?” tanya jo young min kepadaku, sepertinya dia mendengar gumamanku tadi

“Anio sudah lama aku tidak ke lotte world, aku sangat suka berada disini” kataku lalu tersenyum ke arahnya, dia lalu mulai menggandeng tanganku berjalan mengikutinya, kami mencoba berbagai arena permainan hingga membuat kami sangat tenang, kami merasa sangat menikmatinya. Dan saat kami akan menikmati arena bianglala aku hanya terdiam karena sejujurnya aku sangat lapar aku belum makan sedari siang tadi.

“Waeyo? Kau lapar hye ra-ah?” tanya young kepadaku.

“Ne, aku lapar young-ah” jawabku lugu.

“Arrayo, aku juga sudah lapar, kita cari makan dulu ya disitu” kata young lalu menujuk salah satu kedai makan disana, kamipun mulai masuk ke dalam kedai makan itu dan memesan makanan kami.
Aku hanya terdiam karena sejujurnya aku bingung harus mengatakan apa kepada youngmin.

“Hye ra-ah, kau terlihat sangat cantik sekarang” ujarnya sambil tersenyum kepadaku.

“gumawo” kataku sambil berusaha menutupi rasa maluku.

“bolehkah aku mengatakan sesuatu kepadamu?” tanya young kepadaku.

“Ne .. ada apa?” tanyaku kepadanya, aku sangat penasaran dengan apa yang dikatakan young min tapi kenapa dari tadi dia tak mengatakan apapun,

“young-ah, kau ingin mengatakan apa?”tanyaku sambil berusaha menyadarkannya,.

“Ng..nnnae... sebenarnya aku ingin mengatakan....”ujarnya dengan nada yang terpenggal lagi, aku menatapnya heran meminta penjelasan darinya sekarang.

“saranghae hye ra-ah” ujar young lalu mulai menunduk malu.

“ahh.. apa yang kau katakan young-ah?” tanyaku tak percaya.

“saranghae hye ra-ah?” ujarnya lagi.

“ng... apa kau benar menyukaiku?” tanyaku kepadanya, dia mengangguk pelan.

“ne, sejak pertama kali aku bertemu denganmu di kelas aku sudah sangat menyukaimu” jawabnya kepadaku, aku sangat terkejut, sejujurnya aku tak tau harus mengatakan apa, apakah aku tak salah mendengar.

“mwo? Apa tak salah yang kau katakan?” Tanyaku tidak percaya, youngmin memegang tanganku dan menatap mataku tajam

“anio, nan neol saranghae hye ra-ah, would you be my girlfriend?” tanya young kepadaku membuatku melongo tak percaya, namja sekeren young yang terkenal seantero sekolahan menembak gadis miskin seperti aku.

“ne young-ah, tentu saja aku mau menjadi yeojamu” kataku yakin.

“jeongmall...???” tanya young tidak percaya, aku mengangguk pelan.

“gumawo hye ra-ah, aku janji aku akan selalu menjagamu, aku tidak akan membuatmu kecewa” kata young lalu mulai bangkit dari duduknya dan memelukku pelan.

“ne young-ah” kataku pelan

Omo aku masih belum bisa mempercayainya aku sekarang berpacaran dengan namja seperti jo young min ,namja yang sangat tampan yang mampu memikat hati semua yeoja di sekolahku sekarang sudah menjadi milikku.

Skip

Hari demi hari kami menjadi semakin dekat,aku merasa sangat bahagia bersama dengan youngmin, bagaikan melukis sejuta warna dalam kisah hidup yang berbeda, bersamanya aku bisa merasakan suka dan duka, sedih dan senang, aku merasa bahagia bisa bersama dengan young-ah, youngmin mampu membuat ku semangat dalam menjalani hidup, semakin lama aku pun menjadi semakin mencintainya. Saat ini aku dan young sedang berada di bawah pancaran sinar lampu di tengah ramainya kota seoul sambil memandangi orang yang berlalu lalang melintasi kami.

“changia” panggil youngmin oppa kepadaku, aku menoleh kemudian tersenyum mengisyaratkan kata ya.

“kau harus berjanji pada oppa” kata nya membuatku heran

“janji apa ?” tanyaku bingung

“Kau harus berjanji akan selalu berada disisi oppa, arrayo?” tanya young kepadaku, aku tersenyum lebar kemudian mulai mengangguk mengiyakan perkataannya.

“Oppa, oppa terlihat sangat pucat aku akan beli obat dan makanan dulu ya di swalayan seberang, oppa tunggu disini, arraseo” kataku kepada youngmin lalu mulai pergi membelikan obat dan makanan untuk young, aku kembali dan young sedang menutup kedua bola matanya, aku menghampirinya sambil memegang tangannya dan memberikannya makanan dan minuman juga obat yang aku beli tadi.

“oppa, kenapa oppa pucat? Apakah oppa sedang tidak enak badan?” tanyaku kepadanya, dia menggeleng pelan lalu tersenyum kepadaku dan memegang pipiku pelan sambil melihat mataku tajam

“Anio, nan gwencana changia, oppa akan selalu sehat demi kamu, karena oppa ingin selalu bahagia disampingmu” kata-kata tulus yang keluar dari bibirnya membuatku terdiam, aku memegang tangan yang berada dipipiku kemudian aku menggenggam tangannya erat-erat.

“gumawo oppa,sudah malam kajja kita pulang” kataku kepadanya,dia mengangguk pelan lalu mulai pergi mengantarkanku ke rumahku.

“Aku hanya ingin bersama dengan mu oppa, sampai sekarang dan sampai aku menutup mata, ijinkanlah aku menjadi yeoja terakhir yang berada disampingmu”gumamku dalam hati.

Youngmin POV

Tuhan terima kasih Engkau telah kirimkan malaikat terbaik bagiku, terima kasih Engkau telah berikan yeoja terindah dalam hidupku, aku sangat mencintainya Tuhan , ijinkalah aku selalu mendampinginya, berikan ku kesempatan untuk selalu membuatnya tersenyum, karena hanya itulah yang aku inginkan di dunia ini, aku ingin selalu bersamanya dan selalu menjaganya, berikanlah aku sedikit waktu untuk bisa membuatnya tertawa.

Hari ini tepat setengah tahun kami berpacaran, hye ra adalah gadis yang luar biasa baik, dia sangat mengerti hatiku, dia juga yeoja yang penuh dengan senyum ketulusan, aku sangat bahagia bisa menjadi namjanya.

“hyung, apa yang sedang kau fikirkan?” sapa kwangmin dongsaeng kembarku kepadaku.

“Anio kwang min-ah, hyung hanya sedikit capek” ujarku tentu saja berbohong

“kau berbohong, kau lupa aku adalah dongsaeng kembarmu jadi kau tidak bisa membohongiku” ujarnya dengan nada santai.

“sebenarnya aku sedang memikirkan yeoja chinguku” ujarku dengan nada suara sedikit mengecil.

“omo, hyung sudah punya seorang yeoja?” tanya kwang tidak percaya, aku mengangguk kemudian tersenyum pelan, aku mengambil foto hyera didompetku kemudian menunjukkannya kepada kwang.

“ini yeoja hyung” ujarku semangat, dia memandang foto itu sungguh-sungguh, keningnya berkerenyut seolah mengisyaratkan aku pernah mengenal yeoja ini.

“yeoja ini sepertinya aku pernah bertemu dengannya” katanya kepadaku.

“jeongmall? Kapan?” kataku antusias

“ahhh... arrayo, dia yeoja yang aku marahi karena menabrakku dengan buket penuh bunga, dan dia memberiku 5000 won untuk biaya londry” katanya dengan nada datar.

“jeongmall?” tanyaku tak percaya, kemudian dia membuka lokernya dan menujukan uang 5000won kepadaku.

“ne, ini adalah uangnya, dia cantik namun sayangnya dia tak punya sopan santun” ujarnya dengan nada tanpa dosa.

“tapi hyung sangat mencintainya” kataku semangat, dia tersenyum kepadaku.

“aku mengerti , hyung pasti sangat mencintainya” katanya kepadaku/

“Kwang maukah kau berjanji kepadaku?” tanyaku kepadanya, dia memandangku penuh tanda tanya.

“janji apa hyung?” tanyaku kepadanya.

“jika suatu saat aku pergi meniggalkan dunia ini, maukah kau menggantikanku untuk menjaga dan menyayangi hye ra?” tanyaku kepadanya.

“omona, apa yang hyung katakan? Kau seperti sedang mengidap penyakit parah” ujar kwang keheranan.

“anio, hyung hanya ingin kau berjanji kepadaku, arra? Maukah? Jeballyo” ujarku setengah memohon, dia memandang tajam mataku, seolah mencari arti dibalik semua perkataanku.

“hyung gwencana?” tanyanya ragu.

“nan gwencana, jebal janji kepada hyung” ujarku memohon, dia mengangguk pelan kepadaku.

“ne, aku berjanji” katanya sambil memasang wajah getir.

“gumawo kwang-ah, kau memang dongsaeng yang paling hyung sayangi dan hyung banggakan” ujarku gembira.
Sebenarnya aku ada alasan mengatakan semua ini, aku tau umurku tidak panjang lagi, tepat 1 bulan yang lalu aku mulai mengetahui kebenaran pahit ini.

YoungminPOV End
Flashback POV

“mianheyo young-ah, hasil laboratorium sudah keluar, kau divonis positif terjangkit penyakit kanker hati stadium 3” ujar uisa itu kepadaku,entah kenapa mataku menjadi sangat sembab, aku bingung harus bagaimana, apakah pendengaranku salah? Apakah cek laboratorium itu salah, jebal Tuhan jangan ambil nyawaku dulu aku masih ingin lebih lama lagi berada disisi hyera. Aku masih ingin mendampinginya dalam suka dan duka sesuai dengan janjiku kepadanya.

“mianheyo,apakah uisa salah orang?” ujarku dengan nada tercekik, uisa itu menggeleng pelan, kemudian menghela nafasnya panjang.

“mianheyo, aku tidak salah orang, dan yang kukatakan ini adalah menurut hasil test laboratorium yang kami terima, mungkin ini sangat berat buatmu, aku mengerti itu” ujarnya kepadaku membuatku semakin terbengong ria.

“gumawo uisa” kataku lalu mulai keluar dari ruangan uisa, sejujurnya aku tak tau harus bagaimana harapanku untuk bersama dengan hye ra telah hancur berkeping-keping. Harapan kami untuk selalu bersama telah musnah ditelan oleh alam, secepat inikah  aku harus kehilangan hye ra, secepat inikah aku harus meninggalkan dunia ini? semua ini sangat sakit untukku. Aku sangat sesak mndengar semua yang dikatakan oleh uisa, sejujurnya aku belum siap , namun apa yang bisa aku lakukan? Apa yang bisa aku perbuat ?

Flashback POV End

Kwangmin POV

Apa yang salah dengan hyung , kenapa dia mengatakan hal aneh seperti itu, tidak biasanya hyung seperti itu, apakah hyung sedang menderita suatu penyakit. Ahh anio itu tidak mungkin, kalau ada apa-apa kan hyung selalu cerita kepadaku.

Namun dia menyuruhku untuk menepati janji konyol itu, namun sebagai dongaeng yang baik aku akan menepati janjiku kepadanya, aku akan selalu mendoakan yang terbaik bagimu hyungku.
Kwangmin POV End

Skip

Nirin POV

“Mwo? Kemana perginya jo young min, sudah satu minggu lebih dia tak masuk sekolah” runtukku kepada soo kyo.

“coba saja kau hubungi handphonenya” saran soo kyo kepadaku.

“Aku sudah mencobanya puluhan kali soo kyo-ah, tetapi dia sama sekali tak menjawab telefonku, aku sangat kuatir, aku takut terjadi apa-apa dengannya” kataku putus asa.

“Tenanglah hye ra-ah, aku yakin dia pasti baik-baik saja, mungkin dia punya alasan di balik semua ini, yang terpenting adalah kau harus bersabar, arrayo” ujarnya memberi saran,

“Nde, arrayo soo kyo-ah” kataku pelan, kemudian hapeku mulai berdering mengisyaratkan ada telefon masuk tapi kenapa nomornya tidak dikenal, aku mengangkat telefon itu dengan penuh keraguan , entah kenapa firasatku berubah menjadi sangat buruk.

“Annyeong haseyo” sapaku pelan.
“apakah ini dengan hye ra-ah?” tanya yeoja di seberang sana.

“nde, na hye ra – imnida, ini dengan siapa?” ujarku kepadanya.

“ini dengan eomma youngmin, bisakah kau ke rumah sakit do Seoul sekarang?”tanya ku kepadanya.

“ne ajuhma.sebenarnya apa yang terjadi ajuhma” kata ku kepadanya.

Ahjuma itu menangis pelan mengisyaratkan kesedihannya membuatku semakin bingung dengan semua ini.

“sudah tidak ada waktu untuk menjelaskan,sebaiknya kau segera kemari hye ra-ah” kata ajuhma kepadaku.

“ne, ajuhma saya akan segera kesana” kata ku lalu aku mulai menutup telefon dan segera meninggalkan sekolah menuju ke rumah sakit do Seoul, entah kenapa aku merasa sangat sedih, entah kenapa pikiranku tidak tenang, air mata ini hampir menetes mengalir dipipiku, aku tak tau harus bagaimana?

Sesampainya dirumah sakit aku segera mencari kamar rawat jo young min yang berada di kamar 78, aku berlari cepat menuju ruangan itu, sesampainya disana aku kaget melihat bibi jo dan paman jo sedang menangis, dengan ragu aku mulai menghampiri mereka.

“Mianhamnida ajuhma,ajushi, sebenarnya apa yang terjadi?” tanyaku tidak mengerti, bibi jo memandang mataku nanar kemudian mulai memelukku,aku semakin tak mengerti dengan semua ini.

“Jo Young Min.... jo youngmin” ujar ajuhma sambil menangis keras

“kenapa dengan jo young min?” tanyaku bingung.

“jo young min sudah tiada hye ra-ah” kata jo ahjuma kemudian mulai melepaskan pelukanku, aku syok mendengarkan perkataan ahjuma jo, dengan langkah gontai aku mulai memasuki kamar jo young min dan menemukannya sudah tergeletak tak berdaya.

“Hya jo youngmin , bangunlah” kataku tercekat sambil menangis, entah kenapa air mata tak berhenti mengalir dari pipiku.

“Jo young min jebal bangunlah” kataku dengan tangis sejadi-jadinya.

“Jeballl...jangan tinggalkan aku bukankah kau bilang kau akan selalu berada disampingku” ujarku sambil terus menangis,

Tuhan secepat itukah aku harus kehilangan orang yang paling aku sayangi di dunia ini, secepat itukah dia harus meninggalkanku, kenapa Engkau tak berikan sedikit waktu lebih lama agar aku bisa bersamanya.

“jo young min, bangunlah jebal kumohon” kataku semakin menangis.

“dia telah pergi meninggalkan kita untuk selamanya” aku menoleh ke arah namja itu, mwo? Apa yang sedang kulihat saat ini, aku menghampirinya kemudian memeluknya erat.

“hya , jo young min, kau sama sekali tidak lucu mengerjaiku, aku sudah hampir mati karenamu” kataku sambil terus menangis.

“hye ra-ah, mianata aku adalah saudara kembar dari jo young min,namaku jo kwang min, dan hyungku yang paling kusayangi telah pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya” ujarnya kepadaku berhasil membuatku ternganga dan refleks membuatku melepaskan pelukannya.

“jeongmall, kenapa jo young min tak pernah menceritakannya kepadaku” kataku lalu aku mulai menuju ke arah young min.

“jo young min, jeball kumohon bangunlah, jangan membuatku seperti ini” kataku dengan nada sedih, lalu kwangmin mulai memegang pundakku pelan,

“walaupun sangat berat kurasa sebaiknya kita harus mengikhlaskannya agar dia bahagia disana” kata kwang min kepadaku.

Aku terus menangis, sangat berat bagiku untuk kehilangan youngmin, bersama dengannya adalah anugrah terindah dalam hidupku, dia adalah malaikat hatiku kalau seandainya dia pergi bagaimana dengan hidupku kelak, jo young min kau jahat kau telah mengingkari janjimu kepadaku.

Hari hari yang kulalui bersamamu bagaikan sebuah mimpi indah, sekarang haruskah aku terbangun dari mimpi indah ini, dan mulai meratapi kenyataan yang begitu memilukan ini, kau sangat berharga bagiku jo young min, tapi kenapa kau pergi meninggalkanku.

Walaupun berat aku akan mencoba untuk bangkit dari semua kenyataan yang memilukan ini, aku harap kau akan bahagia di alam sana jo young min. Aku tidak akan pernah melupakanmu you’re my first love, you’re always live in my heart, i’m never forget you forever, saranghae jo young min

Skip

4 tahun kemudian

“Hye ra-ah, apakah kau masih tidak enak badan? Apa tidak sebaiknya kau pulang saja? Kau terlihat sangat pucat? Aku sangat kuatir dengan keadaanmu” ujar sunbaenim yang merupakan bosku yang sudah menganggapku sebagai anaknya sendiri ini.

“Anio, nan gwencana ajuhma, aku akan terus bekerja, fighting” candaku kepadanya , lalu kemudian aku mulai ke toko dan melayani pembeli.

“Annyeong haseyo, anda ingin membeli buket bunga apa?” tanyaku kepada pelanggan yang sedang membelakangiku, dia menoleh kepadaku dan betapa terkejutnya aku dengan kedatangan namja itu, aku menghampiri namja itu dengan tatapan tak percaya, kemudian mulai mendatanginya dan secara refleks air mata mulai mengalir di pipiku, aku memeluknya.

“Hya jo young min, paboya, kenapa kau baru datang, aku sudah hampir mati rindu karenamu”ujarku mengumam kepadanya,namja itu memelukku semakin erat.

“kau melupakanku? Aku bukan jo young min” kata namja itu lalu akupun mulai melepaskan pelukanku.
“nuguya?” tanyaku dengan nada suara meninggi.

“Aku jokwang min, namja yang dulu pernah kau tabrak di depan toko ini dan kau memberiku uang 5000 won,aku adalah kembaran dari jo young min, hya hye ra-ah semudah itukah kau melupakanku?” canda jo young min kepadaku.

“hehe, mianheyo, kau sama persis dengan hyungmu, makanya aku sering salah membedakan kalian berdua” ujarku sambil tersenyum ringan, jo kwang min lalu mulai menghampiriku dan menghapus air mata yang sudah mengalir di pipiku.

“Sudah lama aku menunggu waktu ingin bertemu denganmu, sekarang aku bahagia karena aku sudah bertemu denganmu” ujarnya sambil tersenyum manis.

“Memangnya kau dimana?” tanyaku tak mengerti.

“Selama 4 tahun ini aku di Amerika Serikat untuk melanjutkan studiku disana,sekarang aku kembali untukmu” katanya kepadaku.

“Kau banyak berubah jo kwang min” ujarku sambil tersenyum kepadanya.

“Ne, tapi cintaku kepadamu tak kan pernah berubah kim hye ra” ujarnya yakin membuatku sangat kaget,

“Mworago? Apa yang kau katakan jo kwang min?” tanyaku tak mengerti.

Dia kemudian mulai merogoh sakunya dan mulai duduk berlutut aku sangat kaget dengan apa yang dia lakukan kepadaku,

“Sudah lama aku menunggu waktu ini, mianheyo aku dulu pernah meninggalkanmu” katanya terpenggal membuatku tidak mengerti dengan arah pembicaraannya.

“Kim Hye Ra sudah lama aku menunggu waktu untuk mengatakan semua ini, ng.....”ujarnya dengan nada terpenggal lagi membuatku semakin bingung.

“Maukah kau menikah dengan ku kim hye ra” ujarnya sambil menatapku tajam, sontak membuatku sangat kaget, Tuhan apa aku tidak bermimpi saat ini, jo kwang min kembaran dari jo young min melamarku untuk menjadi istrinya.

“Hya jo kwang min,kau pasti sedang bercanda kan?” tanyaku menggodanya.

“Anio, aku sudah menyukaimu sejak pertama kali aku melihatmu, namun disaat aku sedang mencoba mencari tahu mengenai keberadaanmu, aku sedikit sakit hati saat hyungku adalah namjamu, namun bagaimanapun aku rela asal hyungku bahagia, sekarang aku ingin menggantikan posisi hyungku, anio bukan menggantikan tetapi aku ingin mengisi hatimu yang kosong setelah kepergian hyungku, nan neol saranghae kim hye ra, aku tak bisa tenang di amerika serikat selama 4 tahun ini karena selalu memikirkanmu, aku hampir gila karenamu, maukah kau menikah dengan ku”ujar kwang min panjang lebar membuatku tersenyum simpul, aku tak menyangka dia menungguku begitu lama. Aku sangat bahagia,

Tuhan ijinkan aku membuka hatiku kembali untuk jo kwang min, aku menyuruhnya bangkir dari posisi duduknya, entah kenapa air mata terus menetes dipipiku.

“Nan neul saranghae kwang min-ah, tentu saja aku mau menjadi istrimu” kataku semangat.

“jeongmall?” tanyanya ragu, aku mengangguk mengiyakan perkataannya, dia memelukku erat .

“jeongmall gumawo kim hye rin-ah, aku berjanji akan selalu menjagamu” ujarnya kepadaku, aku tersenyum dalam dekapannya, terima kasih Tuhan Engkau telah sangat baik padaku, Engkau telah berikanku namja pengganti jo young min, aku sangat bersyukur.

Kwangmin POV

Terima kasih Tuhan,terima kasih karena dia telah mau menerimaku menjadi calon suaminya, aku berjanji aku tak kan pernah mengecewakan dia, aku sangat menyukainya Tuhan, anio aku sangat mencintainya Tuhan, hyung aku janji akan selalu merawat kim hye ra. Terima kasih Engkau telah berikan kim hye ra bagiku, dia yeoja yang sangat baik, aku berjanji akan selalu merawat nya sesuai janjiku kepadamu hyung

Kwangmin POV End

Skip (5 tahun kemudian)

Kim Hye Ra POV

Aku merasa sangat capek, kemudian aku menghampiri namja yang saat ini tengah tertidur, aku memeluknya erat, namja itu menoleh kepadaku kemudian tersenyum dan memelukku semakin erat hingga membuat nafasku sesak.

“Hya, jo kwang min kau membuatku sesak, lepaskan” kataku dengan nada sedikit meninggi.

“Kau kan sudah menjadi istriku sebaiknya kau jangan berteriak-teriak seperti itu, tidak sopan kepada suami tau”katanya sambil terus tersenyum kepadaku dan memelukku.

“Oppa, lepaskan” ucapku memberontakk...

“huuuwaaaaaa...huuuwaaaa” tangisan bayi itu sontak membuatku kaget,

“hya, jo kwang min kau membuat hyun min terbangun” kataku kepadanya, kemudian aku menghampiri jo hyun min kemudian mulai memeluknya erat, sesaat kemudian mulai tertidur dalam gendonganku, aku kemudian mulai menidurkannya dalam ranjangnya dan menghampiri suamiku jo kwangmin.

“Kau eomma yang baik bagi anakku” katanya menggodaku.

“Kau juga appa yang baik bagi anakku” kata ku kepadanya, kami saling tersenyum kemudian dia mulai mengecup pelan bibirku, sekarang kaulah masa depanku kwang min, terima kasih kau telah menyayangiku seprti jo young min menyayangiku.

Nan neo Saranghae jo twins..

END


Tidak ada komentar:

Posting Komentar