Title : One Day
Author : Debora Antika Putri aka Jo Twins
lenght : One shoot
Genre : romance
Main cast : Myungsoo, Kwangmin, Bora, Jeongmin
Other cast : tentukan sendiri xD
Aku
mencoba membuka mataku dari mimpi indahku, malas rasanya aku harus
terbangun disaat aku bisa memikirkan namja yang telah lama aku cintai,
ne namja itu telah hinggap ke dalam hatiku selama 3 tahun lamanya, dan
selama 3 tahun itu juga aku tak tau mengenai keberadaannya sekarang,
padahal ingin sekali aku bertemu dengannya, ahh aku bisa gila karena
setiap hari aku harus memikirkan namja yang bahkan tak mengenalku sama
sekali, bahkan namaku wajahku saja mungkin dia tak mengenalinya,
mengingat itu semua aku menjadi sangat sebal.
“bora-shi cepatlah bangun dan mandi , kau harus segera berangkat ke sekolah” kata eomma membuyarkan lamunanku.
“ahh..nae
eomma...” kataku kepadanya tanpa merubah posisiku sekarang, dan
tiba-tiba pikirkanku teringat kepada masa tiga tahun yang lalu, tepat
saat aku mengenal dan mengaguminya untuk pertama kali.
Flasback POV
Aku
berlari sekeras mungkin, mencoba menghindari kemarahan dari songsaenim
yang akan mengajar di kelasku saat ini, songsaenim sangat sebal jika ada
siswanya yang terlambat, ahh aku tak mau terkena sasaran kemarahan dari
songsaenim galak itu.
Waktu menunjukan pukul tujuh pagi
tepat, aigoo pasti gerbang sekolah telah ditutup, ahh apa yang harus aku
lakukan sekarang, aku bisa gila saat ini.
Aku berlari
sekeras mungkin hingga aku tak menyadari bahwa aku telah menabrak
seorang namja tinggi, aigoo apa yang harus aku lakukan?
“ng...jeongmall mianhe, aku tak sengaja tadi” kataku sedikit menunduk.
“gwencana”
katanya sambil tersenyum kepadaku, aigoo dia sangat tampan hingga
membuatku terbius dengan ketampanannya. Ahh aku tak mengeti kenapa aku
menjadi begitui gila kerana namja itu.
“aku harus pergi”
katanya lalu berlari meninggalkanku, aku memperhatikannya dari kejauhan
dan aku melihat dia memakai seragam yang sama dengan seragam smp yang
aku kenakan, aigoo aku lupa, aku harus segera bergegas menuju ke
sekolah.
Aku memasuki ruangan kelasku sedikit ragu dan
takut, aku yakin seongsaenim pasti marah kepadaku karena aku telah
terlambat mengikuti pelajarannya.
“jeongmall mianheyo songsaenim saya terlambat mengikuti kelas anda” kataku sedikit tertunduk.
“gwencana,
duduklah” katanya sopan, aigoo aku tak percaya dengan apa yang aku
dengar saat ini, namun aku sangat bahagia karena hari ini adalah hari
keberuntunganku.
Aku duduk dan mengikuti pelajaran yang
diberikan songsaenim kepadaku, ahh entah mengapa pikiranku tak bisa
berkonsentrasi mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh songsaenim, aku
terus memikirkan namja itu.
Semakin lama aku semakin
penasaran oleh namja itu hingga akhirnya aku memutuskan untuk mencari
identitasnya, ternyata dia adalah jo kwang min, dia adalah murid kelas
2, dan artinya dia adalah kakak kelasku yang berjarak satu tahun dari
ku, dia mempunyai seorang saudara kembar bernama jo young min, mereka
berdua sangat mirip bahkan mereka berdua bisa dibilang identik karena
kemiripan yang mereka punyai, namun entah mengapa aku sangat menyukai jo
kwang min, dia namja yang mempunyai banyak kelebihan di mataku, sejak
saat itulah aku selalu mencintainya, namun aku sangat sedih saat setahun
kemudian, tepatnya saat aku menginjak kelas dua , kwangmin memutuskan
untuk pindah ke Busan karena mengikuti bisnis orang tuanya yang
dipindahkan ke perusahaan cabang di Busan, dan itu membuatku sangat
sedih, aku sangat mengaguminya namun dia justru pergi meninggalkanku
tanpa mengenalku terlebih dahulu.
Flashback POV End
Aku
memandangi diriku di depan kaca, entah mengapa aku merasa sangat malas
untuk berangkat ke sekolah saat ini, padahal ini hari pertamaku masuk di
kelas satu sma, tapi menurutku sekolah terasa sangat membosankan karena
tidak ada kwangmin lagi, ahh padahal aku sangat mencintai kwangmin
namun kenapa dia harus pindah ke busan? Kenapa dia harus meninggalkanku
sendirian?
“dongsaengku tak berhentinya mengaca, liatlah jam dinding sudah menunjukan setengah 7pagi” kata oppaku mengagetkanku.
“wae? Ada apa oppa? Kau jangan menggodaku, aku sedang tak ada niat untuk bercanda” jawabku seadanya.
“anio oppa tak menggodamu, aku hanya ingin melihat dongsaengku yang yeoppo ini” katanya sambil tersenyum tertahan.
“oppa, aku ingin sekali mengigitmu kalau aku bisa” kataku sebal.
“hahaha,
jangan dong saeng, oia eomma menyuruhmu turun untuk sarapan” kata
jeongmin oppa lalu pergi meninggalkanku dan mulai turun di lantai bawah.
Setidaknya
sekarang aku memiliki keluarga untuk meneruskan semangat hidupku,
kenapa aku hampir gila hanya karena seorang namja, nampaknya aku harus
melupakan kwangmin dan memulai lembaran baru dalam hidupku, aku harus
bisa melupakan kwang min. Aku pun turun kelantai bawah dan melihat eomma
, appa dan jeong min oppa sedang asik menikmati makanannya.
“changia, kau terlihat sangat capek” kata eomma kepadaku.
“anio
eomma nan gwencana” kataku pelan lalu duduk dan mulai menyantap
makananku yang nampaknya telah disediakan eomma khusus untukku tadi.
Entah
mengapa aku juga tak ingin makan, rasanya aku sedang tidak ada nafsu
untuk makan, aku tak tau harus melakukan apa saat ini.
“oppa
cepatlah, kenapa kau lama sekali? Aku bisa terlambat tahu kalau oppa
selama ini” kataku sambil teriak kepada jeong min oppa yang sedari tadi
tak keluar dari kamarnya.
“nae tunggulah, kenapa kau tak
sabar sedikit?” kata jeongmin oppa saat dia sudah selesai keluar dari
kamarnya lalu kami mulai berangkat ke sekolah, nae berhubung aku berada
di sekolah yang sama dengan jeongpa yang saat ini berada di kelas tiga
sma.
Kamipun mulai sampai di sekolah untung sekali gerbang
belum ditutup aku meningalkan jeongmin oppa dan mulai masuk ke dalam
kelasku.
“wae bora, kenapa kau terlihat sangat capek?” tanya soo kyo kepadaku, aku memandangnya datar kemudian duduk disampingnya .
“Anio soo kyo-ah, aku hanya sedang sedih” kataku murung.
“wae??
Apa karena kwangmin?” tanyanya kepadaku, membuatku mengangguk pelan,
memang hanya kwangmin yang mampu membuat hatiku tak karuan seperti ini.
“bora-ah,
kau boleh saja mencintai kwang min, tapi kau tak boleh menutup hatimu
bagi namja lain, kwang min sekarang sudah pindah ke busan, bahkan aku
tak tau apakah suatu saat nanti dia akan kembali ke seoul lagi, jadi
sebaiknya kau segera lupakan kwangmin dan membuka lembaran baru hidupmu
bersama dengan namja lain, myungsoo juga sangat mencintaimu” kata soo
kyo sambil menunjuk ke arah myungsoo yang sedang asik dengan bukunya,
aku hanya bisa mendesah pelan, apakah aku bisa melupakan namja yang
sangat berarti bagiku.
“molla soo kyo-ah, aku tak tau, aku
sudah berusaha sekeras mungkin untuk melupakannya namun sepertinya
usahaku sia-sia, aku tak bisa menghapus dia dari hatiku, tidak bisa
bahkan hanya semenitpun” kataku putus asa.
Perkataanku
terpenggal saat songsaenim mulai masuk ke dalam kelasku membuatku harus
mengikuti pelaaran yang songsaenim pelajaran kepadaku, ahh andai saja
aku bisa kabur dari sekolah ini.
MyungSoo POV
Aku
memandangi ke arah bora, entah mengapa dia terlihat sangat capek, itu
adalah hal yang paling aku takutkan aku tak mau bora sampai
kenapa-kenapa, entah mengapa mataku tidak hentinya berhenti
memandanginya, aku sangat senang bisa melihatnya, namun aku juga sedih
jika dia terlihat sangat capek, andai bora mengetahui perasaanku, aku
telah lama mencintainya, tepatnya saat aku kelas satu smp, saat aku baru
pertama kali bertemu denngannya.
Namun aku sangat sedih
karena ternyata bora mencintai jo kwang min, lelaki yang tampan dan kaya
berbeda denganku namja yang hanya memiliki cinta yang tulus kepada
bora, andai saja bora mampu melupakan kwang min dan mulai mencintai aku
seperti aku mencintainya.
“apa yang kau fikirkan myung soo-ah” tanya hoya disampingku mengagetkanku.
“anio, aku tak memikirkan apapun” kataku singkat sambil terus memandangi buku.
“mwo? Padahal aku melihat kau sedari tadi memandangi bora-shi, kau masih mau berbohong?” tanya hoya semakin mengejekku.
“anio sudahlah, aku tak mau dihukum oleh songsaenim hanya karena aku terus bercakap denganmu” kataku sambil tersenyum mengejek.
Hoya
lalu manyun dan mulai memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh
songsaenim, sementara aku tak hentinya memandang yeoja indah itu, bora
kapan kau akan menjadi milikku???
Myungsoo POV End
Skip
Bora POV
Aku
melangkahkan kakiku meninggalkan ruang kelas dan menuju ke kantin,
namun langkahku terhenti saat di lapangan basket aku melihat myungsoo
sedang asik dengan permainan bola basketnya, dia memang tampan dan
pintar, namun entah mengapa aku tak bisa mencintainya, aku sedang asik
melamun saat bola tiba-tiba menghantam keras wajahku dan membuat
pandangan mataku kabur hingga akhirnya aku mulai pingsan dan tak
sadarkan diri.
Bora POV End
MyungSoo POV
Aku
sangat bersemangat saat aku melihat bora memperhatikanku disisi kiri
lapangan, entah mengapa aku sangat gembira dia melihatku seperti itu,
aku lalu mengoper bola kepada temanku hingga aku tak sadar bahwa
ternyata bola yang aku serve mengenai wajah bora, aigoo apa yang harus
aku lakukan? Aku memukul yeoja yang aku cintai.
Akupun segera berlari meninggalkan lapangan dan menuju ke arah bora.
“bagaimana bisa kau memukulnya myungsoo-ah?” tanya soo kyo kepadaku.
“mianhe
soo kyo-ah, aku tak sengaja melakukan itu, sebaiknya sekarang biar aku
bawa dia ke ruang uks, biar uisa menanganinya” kataku lalu mulai
menggendong bora.
“aku ikut” kata soo kyo memaksa.
“andwe, tidak usah, biar aku saja , kau sebaiknya mengikuti pelajaran” kataku lalu membawa bora ke dalam uks.
Uisa
telah memeriksa keadaanya untungnya tidak ada luka serius yang menimpa
dirinya, aku hanya perlu menunggu dia sadarkan diri, aku sangat senang
berada didekatnya, aku memandang wajahnya yang mungil itu, dia terlihat
sangat cantik bahkan saat dia tertidur, tak berapa lama kemudian bora
mulai membuka matanya pelan.
“ahh..aku dimana ini???” katanya sambil mengerang kesakitan dan memegang kepalanya.
“kau ada di uks” kataku pelan, dia terkaget dia lalu mulai memandangku.
“myungsoo-ah, kenapa kau bisa ada disini?” tanyaku kepada nya.
“kau pingsan karena aku, jeongmall mianheyo bora-ah” kataku sambil menunduk.
Dia memandangiku sambil tersenyum manis, ahh dia menjadi semakin manis di mataku, aku juga semakin menyukainya.
“gwencanayo myungsoo-ah, aku mengerti, semua ini hanyalah kecelakaan” katanya bijaksana kepadaku.
“gumawo bora-ah” kataku pelan.
Aku sanagat bahagia bora melihatmu, bahkan walau kau tak mengerti besarnya rasa cintaku untukmu.
Myungsoo POV End
Bora POV
Aku
terbangun dan entah kenapa kepalaku menjadi sangat pusing, sepertinya
aku barusan terkena pukulan dari benda yang sangat kuat sehingga
membuatku tak sadarkan diri, aku memegangi kepalaku dan aku sangat
terkaget saat melihat myungsoo di sampingku, bagaimana bisa dia ada
disini? Dia yang membuatku pingsan, namun tidak apa-apa aku mengerti dia
tak sengaja melakukan itu semua, lagi pula aku tau myungsoo adalah
namja yang sangat baik. Dia sangat lembut dan perhatian hingga aku
memutuskan untuk melupakan kesalahannya kepadaku.
Aku
merasa sangat pusing, hingga akhirnya aku diantarkan pulang oleh
Myungsoo, sementara jeongmin oppa kebingungan dengan keadaanku namun aku
tak ingin jeongpa menjadi sangat kuatir kepadaku, dia kan sudah kelas
tiga, jadi dia harus memikirkan ujiannya dari pada keadaanku, dia
memaksaku untuk pulang bersamanya, namun aku memilih diantarkan oleh
myungsoo pulang ke rumah.
Dia mengantarkanku sampai ke
rumah, dia adalah namja yang baik dan bertanggung jawab entah mengapa
ada desiran aneh di hatiku, namun semua ini tak mungkin terjadi aku
sudah lama mencintai kwang min oppa, keberadaannya tidak bisa
tergantikan oleh siapapun termasuk myungsoo.
Skip
Hari
demi hari aku menjadi semakin dekat dengan Myungsoo, entah mengapa
sejak insiden bola basket itu aku menjadi sangat nyaman bila berada
disampingnya, dia adalah namja yang pintar dengan luasnya wawasan yang
dia punyai, membuatku semakin nyaman bila berada disampingnya. Aku
memulai pagi dengan semangat dan mulai berangkat ke sekolah bersama
dengan jeongmin oppa.
“Sepertinya sekarang kau dekat sekali dengan myungsoo?” selidik jeongmin oppa kepadaku.
“nae oppa, dia sangat baik kepadaku” kataku dengan senyum lebar.
“apakah kau mencintainya?” tanya jeongmin oppa kepadaku.
“molla
oppa, aku merasa aku mulai menyukainya, namun saat aku teringat kwang
min hatiku menjadi sangat sakit dan mulai tak yakin kalau aku mulai
menyukai myungsoo” kataku pelan.
“kau boleh dekat dengan myungsoo, tapi kau tak boleh mencintai kwang min” kata jeongmin oppa ketus kepadaku.
“wae oppa? Kenapa oppa selalu sebal saat aku bercerita tentang jo kwang min?” tanyaku penasaran.
“anio, oppa hanya tak suka dengannya” katanya pelan.
“wae? Dari dulu oppa selalu tak suka dengannya? Apa alasan oppa tak suka dengannya” kataku kepadanya.
Kamipun sampai di sekolahan dan jeongmin oppa segera turun dari motornya dan mulai meninggalkanku sendiri.
“oppa
sangat tidak suka kau memikirkan kwangmin, karena sampai kapanpun oppa
tak akan menyetujui kau dengan kwang min” kata jeong min oppa lalu mulai
pergi meninggalkanku yang sedang tak percaya dengan kata-kata yang
diucapkan dengan jeongmin oppa, kenapa jeongmin oppa begitu benci dengan
kwang min, apakah ada alasan dibalik ini semua?
“kenapa kau melamun?” tanya myungsoo mengagetkanku.
“ngg..ania...myungsoo-ah” kataku kepadanya.
“ahh..kau pasti melamunkanku ya?” tanya myungsoo menggodaku.
“ania,
kenapa kau menjadi sangat percaya diri myung soo-ah?” kataku lalu
tersenyum kecut ke arahnya, dia hanya tersenyum ke arahku, lalu kami
mulai masuk ke dalam kelas kami dan aku mulai duduk disamping soo kyo.
“kau sekarang menjadi sangat dekat dengan myungsoo-ah?” tanya soo kyo kepadaku.
“ng..nae,, sekarang aku memang dekat sekali dengan myung soo “ kataku kepadanya.
“oh ya bora-ah, aku mendengar ada dua namja yang akan dipindahkan ke sekolah ini” kata soo kyo bersemangat.
“nuguya soo kyo-ah?” tanyaku penasaran.
“dia kakak kelas di sekolah ini, mereka pindahan dari Busan” kata soo kyo kepadaku.
“busan?
Jangan-jangan mereka adalah jo kwang min dan jo young min?” tanyaku
kepada soo kyo sedikit senang namun entah mengapa hatiku menjadi
berdebar tidak karuan.
“ng..sudahlah soo kyo-ah, kau tak perlu memikirkan kwang min lagi” kata soo kyo kepadaku.
Ahh
entah mengapa aku merasa sangat yakin bahwa namja itu adalah kwang min,
namja yang telah lama aku impikan untuk berada di sampingku, aku
berharap kau akan segera kembali disisiku pangeranku.
Bel
istirahat berbunyi, aku, myungsoo dan soo kyo mulai berjalan menuju
kantin, dan kami sangat kaget ketika melihat dua murid baru itu, aku
mengusap mataku tak percaya, apakah aku bermimpi hari ini? Itu
benar-benar mereka, aku sangat bahagia sekarang.
“soo kyo-ah, lihatlah yang kubilang namja itu benar-benar jo kwang min dan jo young min” kataku semangat.
“nae, ternyata kau benar , aku tak percaya mereka kembali kesini setelah lama mereka tinggal di Busan” kata soo kyo kepadaku.
Lalu kemudian myungsoo pergi meninggalkanku, entah mengapa dia sangat aneh dan pergi begitu saja meninggalkan kami.
Bora POV End
Myungsoo POV
Mwo?
Ternyata dia adalah kwang min, kakak kelas yang sudah lama bora cintai ,
Tuhan kenapa dia harus kembali lagi ke Seoul , kenapa dia harus hadir
lagi dalam kehidupan bora lagi? Aku sangat tidak ingin dia kembali lagi
ke Seoul.
“Wae? Kenapa kau terlihat sangat murung?” tanya hoya kepadaku.
“Anio, nan gwencana” jawabku singkat.
“Oya
ada seorang namja mencarimu” kata hoya kepadaku lalu mengajak seorang
namja datang menemui ku namja itu adalah oppa dari bora, Jeong min hyung
datang menghampiriku.
“kau myungsoo-ah?” tanyanya kepadaku.
“Ahh nae, nan myungso imnida” jawabku ramah , dia lalu duduk disampingku dan memandang datar ke arah lapangan.
“ada yang ingin hyung bicarakan denganmu” katanya kepadaku.
“nae, wae hyung?” jawabku sedikit bingung.
“jagalah bora-ya, aku sangat menyayanginya, aku yakin kau mampu mnjaga bora-ya” katanya tanpa merubah pandangannya.
“aku
juga sangat menyayanginya hyung, tapi dia mencintai namja lain, dia
mencintai kwang min hyung” kataku kepadanya dengan mendesah panjang.
“tapi aku tak setuju dia dengan kwang min, aku lebih setuju jika dia dekat denganmu” katanya tegas.
“wae hyung? Kenapa hyung tidak mengijinikan dia bersama dengan kwang min hyung?” selidiknya kepadaku.
“ada
alasan khusus, yang jelas aku tak akan mengijinkannya dengan kwang min”
katanya lalu mulai pergi meninggalkanku, kenapa jeongmin hyung sangat
membenci kwang min hyung? Apakah ada alasan khusus di balik semua ini
sehingga membuat jeong min hyung sangat membenci kwang min hyung? Ahh
molla aku sudah sangat pusing dengan semua ini.
Myungsoo POV End
Bora POV
Aku
sangat terburu-buru ke kamar mandi hingga aku tak sadar aku telah
menabrak seorang namja dan dia adalah kwang min, situasi kami sama
seperti waktu pertama kali kami bertemu.
“kau hobi sekali menabrakku bora-ya?hehe” katanya sambil tersenyum kepadaku.
“ng..kau tau namaku?? Mian aku tak sengaja” kataku dengan nada sedikit tidak percaya.
“nae, tentu saja aku sangat mengenalmu” katanya kepadaku.
“ng...aku pergi dulu ya, songsaenim sudah menunggu, annyeong bora-ya” katanya lalu pergi meninggalkanku, yang
masih tak percaya dengan pendengaranku, dia ternyata selama ini mengenalku, aigoo betapa bahagianya aku, mungkin
ini adalah hari paling menggembirakan dalam hidupku.
Bora POV End
Kwang Min POV
Aku
menabrak bora, situasinya sama seperti dengan setahun yang lalu saat
dia pertama kali kami bertemu, aku sudah mengetahui siapa dia karena dia
adalah dongsaeng dari jeongmin hyung namja yang pernah meninggalkan
goresan luka di hatiku, ahh aku jadi sangat sebal dengannya, namun aku
bisa berbuat apa untuk membalaskan dendamku kepadanya, apakah aku harus
membalaskan dendamku kepada bora-ya, namun kasihan bora-ya dia sangat
cantik dan manis, sangat sayang jika dia harus menjadi dongsaeng dari
namja busuk seperti jeongmin hyung.
“apa yang kau fikirkan kwang min-ah?” tanya young min hyung kepadaku.
“anio hyung, aku tak memikirkan apapun” kataku kepadanya.
“oya, kau bertemu dengan jeongmin hyung dan bora-ya disini? Mereka benar berada di sekolah ini” tanyanya kepadaku.
“sudahlah hyung jangan sebut nama mereka, aku jadi sebal karena itu, tapi tadi aku bertemu dengan bora-ya” kataku pelan.
“jeongmall? Ahh sayangnya aku belum menemuinya” kataku kepadanya.
“wae hyung? Apakah kau ingin bertemu dongsaeng dari namja busuk itu” kataku lirih.
“nae, kwang min-ah, kau tau kan apa yang kufikirkan saat ini?” tanya young min hyung kepadaku.
“anio,
wae??” tanyaku, youngmin hyung kemudian datang kepadaku dan membisikan
sesuatu di telingaku, membuatku menjadi bersemagat untuk membalaskan
dendamku kepada jeongmin, awas saja kau namja brengsek tunggu
pembalasanku.
Kwang min POV End
Skip
Bora POV
Hari
ini adalah tepat sebulan sesudah namja yang kucintai kembali lagi ke
Seoul, hal yang sangat menggembirakan bagiku bisa bertemu lagi dengannya
setelah 3 tahun aku menunggunya, tapi disisi lain aku juga merasa
sangat sedih ketika myungsoo mulai menghindariku, sebulan ini dia tidak
seperti biasanya, dia menjadi sangat pendiam dan ketika aku
menghampirinya dia justu pergi meninggalkanku, wae? Kenapa dia seperti
itu? Hal itu membuatku sangat sedih dan entah mengapa aku merasa sangat
kehilangannya. Aku sangat kehilangan kehangatannya, ahh Tuhan semoga dia
tak begini terus kepadaku.
“Kau sedang memikikan apa
chagia?” tanya seorang namja kepadaku, aku mendongakkan kepalaku dan aku
mendapati kwang min oppa di depanku dan tersenyum kepadaku.
“anio
oppa, ng,..bagaimana bisa kau disini” kataku sedikit gugup, jujur aku
sangat bahagia sekarang ini, aku tak tau harus mengatakan apa sekarang.
“aku
memanggilmu dari tadi, tapi kau tak mendengarku, sekarang temani aku
makan” kata kwang min oppa lalu memegang tanganku dan menggandengku
untuk berjalan mengikutinya, kenapa dia tiba-tiba sangat baik kepadaku,
dan kemana dengan young min oppa? Biasanya mereka berdua kan selalu
bersama.
Lalu kamipun sampai di kantin, suasana kantin
pagi itu sangat ramai, aku duduk disisi kanan kantin dan mulai salting
karena aku harus bertatapan muka dengan namja yang sangat aku sayangi
selama ini, mataku berkelling kampus dan aku mendapati myungsoo sedang
makan disitu, dia menatapku tajam dan tatapan itu mengisyaratkan kalau
dia sangat membenciku, tak lama kemudian dia berjalan meninggalkan
kantin, aigoo kenapa hatiku terasa sangat sakit? Aku sangat sakit
melihat tatapan myungsoo, aku tak mau myungsoo memandangku seperti ini,
aku tak mau myungsoo membenciku, aku tak bisa, air mata rasanya sudah
hampir keluar dari pelupuk mataku, aku sangat sedih melihat myungsoo
seperti itu.
“wae? Apa kau tak suka bersamaku?” tanya kwang min mengagetkanku.
“anio oppa...aku hanya....” kataku bingung.
“hanya apa?” tanyanya kepadaku.
“anio oppa, sekarang kau makanlah” kataku kepadanya sambil tersenyum, kwang min oppa lalu makan dan untungnya
dia tak bertanya lebih lanjut tentang hal itu ,Tuhan aku sangat terluka melihat tatapan myungsoo.
Bora POV End
Myungsoo POV
Aku
melihat bora-ya sedang bergandengan tangan dengan kwang min hyung,
entah mengapa hatiku terasa sangat sakit, Tuhan apakah semua ini adil
bagiku? Aku telah lama mencintai namja itu dan kenapa sekarang dia
berjalan dengan namja lain? Hatiku terasa sangat sedih, ingin sekali aku
menangis saat ini, aku tak tahan melihat kedekatan mereka.
“kenapa kau disini? Kenapa kau tak bersama dengan bora-ya?” tanya jeong min hyung mengangetkanku.
“anio hyung, bora-ya sedang bersmaa dengan kwang min hyung” kataku pelan sambil menundukan wajahku semakin dalam.
“kenapa
dia bisa bersama dengan kwang min? Kau tak boleh membiarkannya dekat
dengan kwang min” katanya dengan nada suara sedikit meninggi.
“wae
hyung? Kenapa kau sangat membenci kwang min hyung? Kenapa hyung tak
ijinkan saja dia bersama dengan kwang min hyung? Bukankah bora-ya lebih
mencintai kwang min hyung dibanding aku?” kataku putus asa.
“anio,
aku tak akan mungkin biarkan dia bersama dengan kwang min , sampai
kapanpun aku tak akan ijinkan, aku sangat membenci kwang min” kata jeong
min marah.
“wae hyung? Apakah hyung punya alasan yang
sangat kuat hingga tak ijinkan bora-ya bersatu dengan kwang min hyung?”
kataku melemah.
“nae, aku mempunyai alasan yang sangat
kuat hingga sampai kapanpun aku tak akan pernah ijinkan mereka bersatu”
kata jeong min hyung lalu mulai pergi meninggalkanku.
Tuhan
sebenarnya apa yang terjadi? Semua ini membuatku semakin bingung saja,
aku tak tau harus bagaimana? Ingin rasanya aku berteriak
sekencang-kencangnya bahwa aku sangat mencintai bora-ya, Tuhan rasa
cinta ini benar-benar menyiksaku.
Myungsoo POV End
Bora POV
Aku
kembali ke kelasku, aku masih kaget dengan semua ini, kwang min oppa
tiba-tiba menjadi sangat baik kepadaku, apakah semua yang aku alami
adalah mimpi, tapi disisi lain aku merasa sangat sedih melihat perubahan
drastis dari myungsoo dia terlihat sangat memenciku, apa salahku hingga
dia menjauhiku seperti saat ini.
Saat aku sedang duduk
aku melihat myungsoo masuk ke dalam kelas, aku mencoba tersenyum sekilas
dan myungsoo mengacuhkanku dengan pandangan bencinya dan mulai duduk di
kursinya, entah mengapa aku merasa sangat sedih,
Tuhan kenapa
myungsoo begitu jahatnya padaku, aku tak peduli aku harus berbicara
denganya megenai perubahan sikapnya, apapun yang terjadi aku harus
berusaha mengembalikan senyuman myungsoo seperti dulu.
Bel sekolah
berbunyi, aku masih terdiam di bangkuku, aku menunggu anak-anak lain
keluar dan mencoba untuk berbicara 4 mata dengan myungsoo, selang berapa
lama kemudian hanya tersisa aku dan myungsoo, aku menghampirinya, dia
mencoba untuk pergi namun aku berhasil memegangang lengan myungsoo, dia
melihatku dengan tatapan bencinya, ahh hatiku merasa sangat terluka
melihat dia seperti ini.
“jakkamanyo myungsoo-ah, wae??
Kenapa kau sangat berubah kepadaku?” tanya ku sambil menunduk, jujur aku
menunduk karena aku ingin menahan agar air mataku yang sudah ada
dipelupuk mataku ini tidak keluar.
“wae?? Bukakah kau tak
peduli kepadaku” katanya perih, entah mengapa aku tak bisa menahan air
mataku lagi, tanpa aku sadari air mata ku sudah membanjiri pipiku, aku
merasa sangat sedih myungsoo bersikap begitu dinginnya kepadaku, wae??
Apakah aku sudah mulai menyukai myungsoo? Apakah aku sudah mulai
mencintainya? Apakah perlahan dia sudah bisa menggantikan posisi kwang
min oppa di hatiku?
“anio, aku sangat peduli kepadaku, tapi kau terlihat sangat membenciku” kataku sambil menangis tersedu-sedu.
“anio,
aku tak membencimu, uljima” kata myungsoo lalu mulai menghapus air mata
yang membasahi pipiku, sentuhan tangannya membuat jantungku berdetak
lebih cepat dari biasanya dan aku tak tau harus bagaimana sekarang.
“jeongmall??” tanyaku tidak percaya.
“nae,
sekarang pulanglah, kwang min hyung sudah menunggumu di luar” katanya
sambil menunjuk ke arah kwang min oppa yang sedang menungguku di depan
ruang kelasku , lalu sesaat kemudian myungsoo pergi meninggalkanku
begitu saja, aku pun menghapus air mataku dan mulai mendekat ke arah
kwang min oppa.
“kau sudah selesai?” tanya kwang min oppa sambil tersenyum manis kepadauku.
“ng..nae oppa” kataku pelan.
“sekarang
kita pergi makan dulu changia, sebelum aku antarkan kau pulang ke
rumah” kata kwang min oppa kepadaku lalu mulai menggandeng tanganku
untuk mengikutinya.
Kamipun sampai di restoran yang berada
tak jauh dari sekolahku, restoran ini terkenal sangat mahal, dan aku
tau kwang min oppa memang berasal dari keluarga yang sangat kaya raya.
“kau ingin makan apa?” tanya kwang min oppa sambil tersenyum memandangku.
“terserah
oppa saja” kataku pelan, lalu kwang min mulai memesankan pesanan kami,
tak berapa lama kemudian pesanan kami datang. Entah mengapa aku merasa
sangat tidak nafsu dengan makanan ini, aku terus menerus memikirkan
myungsoo, aku masih memikirkan kehangatan yang mampu menenangkanku dan
aku juga berfikir kenapa jantungku berdetak tak lebih keras dari
biasanya jika aku berada di dekat kwang min oppa, wae?? Apakah karena
aku sudah mulai melupakan kwang min oppa dan aku sudah mampu mencintai
myungsoo dalam hatiku, aku benar-benar merasa bingung saat ini.
“wae apa yang kau fikirkan ?” tanya kwang min oppa kepadaku.
“anio oppa, aku tak memikirkan apapun” kataku pelan
“apakah kau tak suka makanannya?” tanyanya lagi.
“anio oppa, ini sangat enak” kataku sambil tersenyum dipaksakan
“kalau
begitu makanlah bora-ya, aku tak ingin kau sakit karena kau terlambat
makan” kata kwang min oppa dengan perhatiannya, dan aku hanya memakan
sedikit saja karena aku masih memikirkan myungsoo, aigoo aku bisa gila
dengan semua ini.
Kwang min oppa mengantarkanku tiba di
rumah , dan aku melihat jeongmin oppa sedang berada di depan rumah, dia
memandang tajam ke arah kwang min oppa, begitu pula dengan kwang min
oppa tak selang berapa lama kemudian kwang min oppa mulai meninggalkan
rumahku, tetapi jeongmin oppa masih menatap tajam punggung kwang min
oppa sampai dia benar-benar pergi, jeongmin oppa tak mengatakan apapun
padaku, wae? Apakah dia marah kepadaku. Kenapa semuanya mengandung
misteri ?? kenapa misteri ini sangat sulit untuk kupecahkan, sebenarnya
apa yang terjadi dengan mereka semua , aku ingin jawaban yang pasti di
balik ini semua.
Bora POV End
Kwang min POV
Aku
merebahkan tubuhku di tempat tidur, aku mulai memutar otakku
membayangkan kejadian yang telah lalu, aku membayangkan tatapan jeongmin
hyung yang begitu tajamnya menghujatku, ingin sekali aku memukulnya
saat itu, namun semua itu tidak mungkin untuk kesuksesan misi (emangnya
organisasi? LOL) ku dengan young min hyung.
“apa yang kau fikirkan kwang min-ah?” tanya young min hyung kepadaku lalu kemudian ikut merebahkan dirinya disampingku.
“aku
tadi mengantarkan bora-ya ke rumahnya, dan aku melihat namja brengsek
itu, dia menatapku tajam, sepertinya dia sangat tak suka aku bergaul
dengan dongsaengnya” kataku pelan dan menarik nafaku panjang.
“tenanglah
kwang min-ah yang terpenting sekarang adalah kau tidak mencintai
bora-ya, jangan sampai peristiwa yang sama terjadi untuk kedua kalinya,
aku tak ingin dongsaengku terluka” kata young min hyung bijak, nae yang
dikatakan youngmin hyung memang benar, aku tak boleh sampai mencintai
bora-ya, kalau sampai itu terjadi aku bagaikan keledai yang terjerumus
dalam lubang yang sama.
Dan kepalaku berputar, tak berapa
lama kemudian aku mengingat peristiwa tiga tahun yang lalu, dimana
terjadi peristiwa yang sangat pahit yang menyiksa hatiku, sejak itulah
mulai terukir goresan luka hatiku kepada jeongmin hyung.
Flashback POV
“apa
yang kau katakan, apakah kau benar-benar ingin berpisah denganku”
kataku sedikit terisak , aku tak percaya dengan pendengaranku, lalu apa
arti dua tahun hubungan yang telah kita jalani selama ini.
“nae,
jeongmall mianheyo kwang min-ah, aku menyukai namja lain, aku tak mau
menyakiti hatimu lebih dalam, aku harap suatu saat nanti kau akan
temukan yeoja yang jauh lebih baik dan lebih menyayangimu dari pada aku”
kata so eon kepada ku membuatku hanya terdiam terpaku.
“tapi tak ada yeoja yang lebih baik darimu so eon-ah” kataku sambil memegang erat tangannya.
“anio
kwang min-ah, aku sudah mencintai jeong min oppa, mianheyo aku sungguh
tak bisa mempertahankan hubungan ini” katanya lalu melepas tanganku dan
pergi meninggalkanku.
Tak terasa air mata membasahi mataku
dan aku menagis tersedu-sedu, di usiaku yang masih 14 tahun ini aku
hanya mencintai dia seorang, hanya dia yeooja idamanku selama ini. Tapi
kenapa ? dia justru pergi meninggalkaku untuk jeong min hyung, kenapa
jeong min hyung begitu jahatnya kepadaku? Bukankah dia mengatakan padaku
bahwa aku sudah seperti dongsaengnya sendiri, tapi dengan teganya dia
merebut yeojachinguku.
Seiring berjalannya waktu, jeongmin
hyung dan so eon-ah sudah semakin mesra, aku menjadi semakin cemburu
melihat kedekatan mereka, dan tentunya aku menjadi semakin benci denga
jeong min hyung, wae? Kenapa kau begitu jahatnya kepadaku.
Hingga
suatu saat aku mendengar so eon-ah meninggal dunia, yeoja yang paling
aku cintai telah pergi meninggalkanku untuk selamanya, dan aku tak akan
pernah memaafkan jeong min hyung, karena dia sangat jahat kepadaku,
sejak itu mulai muncul benih-benih kebencianku yang sangat mendalam
kepada jeong min hyung, hingga sekarang aku melampiaskan kebencianku
kepadanya melalui bora-ya, aku harap kau akan mendapatkan balasan yang
setimpal.
Flashback POV End
Skip
Bora POV
Aku
melangkahkan kakiku menuju ke kelas kwang min oppa, namun aku tak
mendapati kwang min oppa di kelasnya, sebenarnya kemana perginya kwang
min oppa, kenapa dia menghilang begitu saja, di saat aku sedang berjalan
keluar meninggalkan kelas kwang min oppa aku melihat myungsoo sedang
melamun di sisi kiri lapangan, myungsoo-ah sampai kapan kau akan
bersikap begini kepadaku? Kau membuat hatiku semakin tersiksa melihatmu
seperti ini, aku menghela nafas panjang, sejujurnya aku tak mengingkari
kalau aku memang sangat menyukai myungsoo-ah, tapi aku masih bingung
dengan perasaanku terhadap kwang min-ah, apakah aku masih menyukainya
seperti dulu? Kenapa aku merasa sangat bingung dengan hatiku.
“kau mencariku?” tanya seorang namja yang ternyata itu adalah kwang min oppa.
“nae oppa” kataku pelan.
“wae?” tanyanya kepadaku.
“ahh,
anio aku hanya ingin mengajak oppa ke kantin, tapi sepertinya bel masuk
akan berbunyi, jadi aku akan kembali ke kelas sekarang” kataku pelan
dan mulai meninggalkan kwang min oppa.
“bora-ya, sepulang sekolah nanti aku akan mengajakmu ke suatu tempat” katanya kepadaku.
Aku
mengangguk pelan dan mulai meninggalkan kwang min oppa, sekarang akuu
sangat dekat dengan kwang min oppa, tetapi kenapa aku tak sebahagia
dulu, bukankah impianku untuk dekat dengan kwang min oppa, ahh molla aku
tak mau memikirkan semua itu, aku harap satu per satu misteri ini akan
terungkap.
Bora POV End
Myungsoo POV
Bora-ya
semakin dekat dengan kwang min hyung, tapi entah mengapa aku tak terima
dengan semuanya, aku tak bisa melihat kedekatan mereka, apalagi aku tak
bisa melihat apabila mereka saling bersatu, aku tak mau hal itu sampai
terjadi, karena sampai kapanpun aku tak kan bisa melihat mereka bersatu.
“bagaimana hubunganmu dengan bora-ya?” tanya jeongmin hyung mengagetkanku.
“ahh molla, sekarang aku tak sedekat dulu dengan bora-ya” kataku putus asa.
“wae?” tanyanya kepadaku.
“aku
hanya tak ingin perasaanku akan lebih terpukul saat melihat mereka
bersatu , aku ingin sekali melupakan bora-ya, namun semakin aku berusaha
untuk melupakannya semakin aku terus mencintainya” kataku pelan.
“kau
jangan pernah putus asa, aku yakin suatu saat kau akan mendapatkan
cinta bora-ya, aku yakin sekarang bora-ya sudah mulai mencintaimu”
katanya menyemangatiku.
“aku harap begitu” jawabku lemah.
“aku hanya tak ingin dia terluka oleh kwang min karena sikapku” katanya pelan.
“sebenarnya
apa yang terjadi hyung” kataku penasaran , entah mengapa aku sangat
penasaran dengan alasan jeong min hyung begitu membenci kwang min hyung.
Myungsoo POV End
Jeongmin POV
Aku
mengela nafasku panjang, mencoba untuk merenungkan semua ini, aku
memandang myungsoo-ah, aku berniat menceritakan tentang masa lalu ku
kepada myungsoo, aku yakin dia adalah namja yang bisa dipercaya.
“aku akan memberi tahumu, tapi kau harus berjanji satu hal padaku” kataku pelan
“apa itu hyung?” tanyanya penasaran
“jangan beri tahukan hal ini kepada bora-ya, apapun yang terjadi” kataku yakin
Dia mengangguk yakin dan mulai memandangku, menagih (emangnya hutang? LOL) ceritaku.
Jeongmin POV End
Flashback POV
Aku
menangis, entah mengapa air mata ini tak henti-hentinya mengalir dari
pipiku, ternyata namja yang dia cintai bukan aku melainkan kwang min,
ahh Tuhan kenapa semua ini harus terjadi padaku, kenapa bukan aku yang
menjadi pilihan hatinya.
“jeongmall mianheyo jeongmin
oppa, aku tau aku begitu jahat kepadamu, tapi aku tak bisa membohongi
hatiku, hanya kwangmin-ah lah yang selalu berada di hatiku” kata se eon
saat berbaring lemah di rumah sakit, mukanya terlihat sangat pucat,
walaupun aku sangat terpukul aku harus menjaganya, aku tak mau dia
semakin sakit dengan semua ini.
“lalu kenapa kau datang kepadaku saat ini?” tanyaku kepadanya.
“mianheyo,
aku hanya tak ingin kwang min semakin terluka karena aku pergi
meninggalkannya untuk selamanya, jadi aku beralasan kepadanya bahwa aku
lebih memilihmu, mianheyo jeongmin oppa, sebenarnya aku tak ingin
persahabatan kalian hancur, tapi aku tak bisa melakukan apapun” Katanya
lemah
“wae? Apakah dia tak tau mengenai penyakitmu?” tanyaku kepadanya.
“anio,
aku tak ingin semakin membuatnya terluka, aku hanya akan merasakan
sakit ini sendirian” katanya lalu mulai menangis, aku menghapus air
matanya dan memeluknya, tak berapa lama kemudian dia pergi
meninggalkanku , meninggalkan dunia ini untuk selamanya, Tuhan kenapa
secepat itu Kau ambil dia dari sisiku.
Hari demi haripun
berlalu, aku tau kwang min sangat terluka kepadaku, namun saat aku
berusaha menjelaskan tentang semua ini, dia justru memukulku dan
memarahiku, aku jadi membencinya semakin membencinya, dia memang namja
yang tak punya otak
Flashback POV End
Bora POV
Aku
sangat terkaget saat kwang min oppa mengajakku ke restoran di pinggir
danau, apalagi ini adalah malam hari, suasana romantis mulai meliputi
kami saat itu, kamipun duduk dengan memandangi hamparan danau yang
sangat luas.
“kau suka tempat ini?” tanya kwang min oppa
kepadaku, aku mengangguk pelan sambil tak henti-hentinya terkagum
melihat pemandangan malam ini.
“ada yang ingin aku
bicarakan dengan mu bora-ya” kata kwang min oppa sambil memegang erat
tanganku dan menghela nafas panjangnya.
“ahh nae oppa, apa
itu?” tanyaku penasaran, lama tak terdengar satu ucapan keluar dari
bibirnya, aku terus menunggu sampai dia mengatakan sesuatu kepadaku.
“saranghaeo bora-ya” katanya yakin.
“ehh...apa yang oppa bicarakan?” tanyaku tak mengerti.
“saranghaeo bora-ya, would you be my girlfriend?” tanya kwang min oppa mantap.
Wae?
Entah mengapa aku merasa sangat terkejut namun aku tak bahagia, aku
mungkin bahagia kalau myungsoo yang mengatakan hal itu kepadaku, tapi
entah mengapa aku tak bahagia kwang min oppa mengatakan perasaan
cintanya kepadaku, bukankah sudah lama aku menunggu saat-saat ini.
“molla oppa, aku tak bisa menjawab sekarang” kataku pelan.
“nae
oppa akan setia menunggu jawabanmu, sekarang makanlah itu bora-ya” kata
kwang min oppa kepadaku, kenapa hatiku menjadi sangat aneh? Harusnya
ini adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidupku karena aku akan
menjadi yeojachingu namja yang lama aku cintai namun yang terjadi adalah
sebaliknya entah mengapa aku merasa aneh dengan semua ini, pikiranku
hanya tertuju kepada myungsoo, setiap saat hanya dia yang aku fikirkan,
hanya dia yang selalu ada dalam pikiranku hingga hadir dalam mimpiku.
Bora POV End
Kwang min POV
Aku
telah selangkah lebih maju, aku harap bora-ya akan segera menjadi
milikku sehingga jalan ku akan terbuka lebar untuk membalaskan dendamku
kepada jeongmin, ahh entah mengapa aku jadi merasa sangat tak sabar
untuk membuatnya semakin menderita, berkat dia aku telah menjalani
berbagai masa sulit dalam hidupku, dan aku harap setelah aku membalaskan
dendamku kepada jeongmin hidupku akan semakin mudah.
Kwang min POV End
Skip
Bora POV
Hari
ini tepat seminggu saat kwang min oppa menyatakan perasaanya kepadaku,
aku merasa aku harus memberikan jawaban yang pasti kepadanya, aku
berjalan menuju kantin untuk menghampiri kwang min oppa dan aku melihat
kwang min oppa sedang menungguku, dia tersenyum melihat kedataganku ,
aku menghampirirnya dan duduk di depannya.
“bagaimana kabarmu hari ini changia?” tanya kwang min oppa kepadaku.
“nan gwencana oppa, kalau oppa sendiri?” tanyaku kepadanya.
“bagaimana oppa bisa baik-baik saja kalau sampai sekarang kau belum memperikan balasan cinta oppa” kata kwang min oppa kepadaku.
“aku kesini untuk memberikan jawaban kepada kwang min oppa” kataku pelan.
“bagaimana?
Apa kah kau mau menjadi yeoja chinguku changia?” tanya kwang min oppa
kepadaku, aku merasa sangat bersalah melihat senyuman yang melekat
dipipinya, namun aku tak mungkin bersatu dengan kwang min oppa sementara
hatiku menjadi milik myungsoo.
“mianheyo oppa, jeongmall mianheyo” kataku pelan.
“wae, kau menolakku?” tanyanya putus asa,
“mian oppa aku telah mencintai namja lain” kataku pelan.
“mwo? Jeongmall? Kenapa kau tak membalas rasa cintaku yang amat dalam kepadamu bora-ya?” tanyanya kepadaku.
“mianheyo oppa, jeongmall mianheyo” kataku lalu mulai pergi meninggalkan kwang min oppa.
Namun
saat aku ingin pergi aku meliat seseorang telah melemparkan bola ke
arah myungsoo, tak lama kemudian dia pingsan di pinggir lapangan, aku
menghampirinya dan menjadi sangat ketakutan hingga aku dan teman-teman
membawanya ke uks untuk mendapatkan pertolongan dari uisa. Uisa
mengatakan dia baik-baik saja, dia hanya syok dengan benturan bola
tiba-tiba yang datang menghantamnya, aku sangat bersyukur, semua ini
jadi mengingatkanku saat aku pertama kali dekat dengan myungsoo, hanya
saja aku yang berbaring lemah di ranjang itu.
Aku
memandangi myungsoo dengan lekat, dia adalah namja yang sempurna di
mataku, kenapa aku membuang waktu tiga tahun ini secara percuma, kenapa
aku tak pernah memandang myungsoo bahwa ternyata dialah namja yang
sangat berarti bagiku.
“ng..kepalaku pusing” katanya pelan.
“gwencana?” tanyaku kepadanya, dia memandangku tidak percaya.
“bagaimana kau bisa ada disini?” tanya nya kepadaku.
“pabo,
kenapa kau bertanya hal itu, bukankah sekarang kita bertukar tempat?”
tanyaku sambil tersenyum ke arahnya, dia balik tersenyum memandangku.
“ng..nae, dulu kau yang ada di ranjang ini” katanya pelan
“nae,” kataku pelan
“kenapa kau tak keluar dengan namja chingumu?” tanyanya sengit kepadaku.
“maksudmu kwang min oppa?” tanyaku pura-pura tak mengerti.
“nae, dia kan namjachingumu” katanya pelan.
“ani, dia bukan namjachinguku, siapa yang mengatakan kalau dia adalah namjachinguku” tanyaku menggodanya
“kalian kan sangat dekat” katanya nyinyir.
“memangnya kalau kami dekat hal itu berarti bahwa aku adalah yeojachingunya, pabo kami ini hanya berteman” kataku pelan.
“jeongmall?” tanyanya tak percaya, aku hanya mengangguk pelan,
“bukankah kau mencintai namja itu?” tanyanya kepadaku.
“nae,
aku memang mencintainya tapi itu dulu, sekarang hatiku telah direnggut
oleh seorang namja pabo” kataku pelan lalu menundukan kepalaku semakin
dalam.
“siapa namja itu?” tanyanya polos.
“ahh..jeongmall..
sudahlah kita tak usah membahas semua ini” kataku pelan, tak kusangka
myungsoo memegang tanganku dan memandang mataku tajam.
“mianheyo bora-ya, aku sudah tak sanggup memendam ini semua “ katanya pelan
“mwo? Apa yang kau maksud?” tanyaku tak mengerti
Dia
tak mengatakan apapun, dia menghela nafasnya semakin dalam dan
memandang mataku semakin tajam, aigoo jantungku berdetak dua kali lebih
cepat dibanding biasanya.
“ng...saranghaeo bora-ya” kata myungsoo yakin
“ng...” kataku pelan
“maukah kau menjadi yeojaku?” tanyanya kepadaku.
“ng..mianheyo myungsoo-ah” kataku lirih
“wae?” tanyanya penasaran
“ng..mianheyo myungsoo-ah, aku tak bisa menolakmu menjadi namjaku” kataku sambil tersenyum lebar.
“jeongmall?
Kau mau menjadi yeojaku?” tanyanya tak percaya, aku mengangguk yakin
dan dia memelukku senang, sekarang hatiku benar-benar bahagia, kenapa
aku selama ini tak menyadari bahwa kebahagiaanku hanyalah untuk myungsoo
bukan untuk kwang min oppa.
Aku harap hubunganku dengan
myungsoo akan bertahan sampai ke pelaminan, karena aku tau one day kami
akan selalu bersama, merajut impian bersama dan membangun bahtera cinta
kami, dia akan menjadi bagian dalam hidupku, bagian yang tak terpisahkan
dalam jiwaku.
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar