Title : Betwen evil and angel
Author : Debora Antika Putri aka
Hara
lenght : One shoot
Genre : romance
Main cast : Seo Ni Rin, Jo
Youngmin, Jeongmin
Other cast : tentukan sendiri xD
“Hooooaaamm...” kataku sambil
menguap keras, aku mencoba menutupi mulutku yang sudah terbuka dengan lebarnya,
aku mencoba untuk mengembalikan kesadaranku, omona, aku masih sangat mengantuk,
tapi apa daya aku harus pergi ke sekolah kali ini, liburanku selama 2 minggu
telah berakhir, sekarang saatnya aku harus menjalani rutinitasku yang
membosankan itu.
“Ni rin-ah, cepatlah bangun,
hari sudah mulai siang ini” kata eomma kepadaku.
“Ahh, nae eomma, arraseo” kataku
sambil melangkahkan kakiku lemas, aku mulai masuk ke dalam kamar mandi, aigoo
kenapa aku harus kembali ke rutinitasku yang benar-benar menyebalkan ini, ahh
jebalyo.
Aku mulai bersiap-siap untuk
keperluan sekolah hari ini, ahh andai aku bisa membolos, ingin aku membolos
saat ini juga, aku benar-benar sebal jika harus berada di sekolah itu, bertemu
dengan namja menyebalkan bernama jo young min itu, melihat wajahnya saja aku
sudah ingin mutah, dia adalah namja yang sangat menyebalkan sedunia, dia adlah
musuh nomor satuku, dia hobi sekali mengerjaiki pokoknya dia adalah namja yang
tak mempunyai peri kemanusiaan.
Ingin sekali rasanya aku
hengkang dari sekolah itu, kalau bukan karena beasiswa pasti aku sudah pindah
sekolah, berhubung aku mengerti keadaan kedua orangtuaku , aku harus belajar
mati-matian demi mempertahankan beasiswa di sekolah itu, karena sejujurnya aku
tak mau eomma dan appaku harus bersusah payah mencarikanku pinjaman untuk biaya
sekolahku, seujurnya aku sangat tak tega. Untuk itulah satu-satunya alasanku
untuk bertahan di sekolah neraka itu, ahh jebalyo aku harus bisa bertahan aku
hanya 2 tahun lagi berada di sekolah itu.
“Ni rin-ah? Kenapa kau lama
sekali?” ujar eomma menganggetkanku.
“Ng..nae eomma aku sudah
selesai” kataku lalu mulai turun ke lantai bawah, eomma sudah menyiapkanku
makanan dan aku menyantap makananku setelah itu aku terburu-buru berjalan menuju
ke sekolahku, memang jalannya tidak jauh tapi cukup memakan tenaga jika aku
berjalan kaki kesana.
“kajja ni rin-ah, berangkat
bersamaku” kata seseorang lalu mulai membuka jendela mobilnya, aku menatap
tajam ke arah orang itu dan mendapati Neul Mi sedang tersenyum ke arahku, aku
membalas senyumannya, mungkin dia juga alasanku bertahan di sekolahan neraka
itu, ne karena dialah aku jadi mempuyai seorang sahabat, dia sangat baik
meskipun dia berasal dari keluarga yang kaya, dia sama sekali tidak sombong dan
mau bersahabat dengan orang yang tak mampu seperti aku.
“ne neul mi-ah’ kataku lalu
mulai naik di mobilnya, sepanjang perjalnan kami hanya bercakap, sesekali dia
tersenyum dan memegang tanganku, dia memang yeoja yang cantik dan baik tak ayal
banyak namja yang menyukainya, sedangkan aku? Yeoja yang kutu buku, keluargaku
juga bukan keluarga berada , dan sefikit tomboy, berbeda 360 derajat dari neul
mi, saat aku sedang asik melamun tak kusangka kami sudah berada di sekolahan
kami, aku berjalan lesu dengan neul mi disampingku.
“Ni rin-ah, gwencana? Kau
kelihatan pucat dari tadi” tanya neul mi kuatir kepadaku,
“Ne, nan gwencana neul mi-ah,
aku hanya sedikit malas, pali kita masuk ke dalam kelas” kataku mengalihkan
pembicaraan, aku tak mau dia semakin khuatir kepadaku,
Aku dan neul mi mulai masuk ke
dalam kelas kami, dan di depan kelas kami telah berdiri seorang namja yang
sangat kubenci yaitu jo youngmin , aigoo kenapa dia sudah berada di depan
kelasku, merusak mood baikku hari ini saja,
Aku tak mempedulikannya aku
melangkah meninggalkannya yang sedang terbengong-bengong melihatku dan mulai
masuk ke dalam kelasku.
“hya kau ni rin-ah, kenapa kau
melenggang pergi begitu saja?” ujar namja menyebalkan itu, aku membalikan
badanku lalu mulai menatap tajam ke arah namja menyebalkan itu
“omona, beraninya kau
memanggilku, aigoo prince jo young min, terserahku juga aku mau melenggang
begitu saja, apa pedulimu padaku? Lagi pula ini adalah kelasku jadi secepatnya
kau enyah dari sini sebelum emosiku membludak” kataku dengan sedikit garang.
“hahahaa, kenapa kau mengusirku,
ini adalah kelasku” kata youngmin dengan nada tertawa berhasil membuat mulutku
mengangga, aku tak percaya dengan apa yang ku dengar sekarang, Tuhan
bangunkanlah aku dari mimpi buruk ini, aku tak mempercayainya, aku sekelas
dengan namja yang selalu menjadi musuhku, ahh tahun ajaran baru yang
benar-benar membuatku gila.
“Omona, apa yang kau katakan
barusan? Kau berada dalam kelas ini? Dengan kata lain sekarang kita teman
sekelas” ujarku sambil melongo tak percaya.
“Ne, tentu saja, kau dan aku
sekarang satu kelas,mau tak mau, suka tak suka kau harus mau menerima kenyataan
ini” kata youngmin lalu pergi melenggang meninggalkanku yang masih sibuk
terngangga lalu neul mi mengajakku duduk di bangku kami, sejujurnya masalah
apakah yang menimpa ku saat ini.
Tuhan jika aku bermimpi
bangunkanlah aku dari mimpi buruk ini, aku masih belum bisa menerima kenyataan
kalau aku harus berbagi kelas dengan namja menyebalkan seperti jo youngmin.
“Aigoo, aku tak percaya sekarang
aku bisa sekelas dengan jo young min, namja paling terkenal seantero sekolah
ini” kata yeoja yang berada di bangku belakangku, aku melengos sewot, aku
paling tidak suka banyak orang yang mengatakan namja yang paling terkenal dan
tampan di sekolah ini,aku lebih senang jika orang mengatakan dia namja paling
menyebalkan di sekolah ini.
“Omona , kalian mengatakan apa?
Asal kalian tahu jo young min yang kalian puja itu tak lebih baik dari seorang
yang sangat menyebalkan di sekolah ini, dialah namja pembuat onar yang selalu
membuat banyak masalah bagi ku” kataku refleks, mereka menatapku tajam seolah
aku dihujani tatapan oleh mereka.
“Hya, kau fikir siapa? Apakah
kau lebih baik dr pada pangeran jo youngmin? Kenapa kau begitu sebal kepada
youngmin, dia sangat baik kepada kami” kata salah satu dr mereka mulai marah,
perkataan kami lalu diputus oleh songsaenim yang datang ke dalam kelas kami,
entah mengapa aku tak bisa konsentrasi mendengarkan penjelasan dr songsaenim,
aku merasa ingin seecepatnya keluar dari kelas neraka ini,lengkap sudah
penderitaanku hari ini.
Ni Rin POV End
Young min POV
Kenapa ni rin begitu membenciku?
Apakah dia sama sekali tak menyukaiku? Aigoo Tuhan apa yang telah aku lakukan
padanya sehingga membuatnya sangat membenciku, aku tau aku bukanlah namja
romantis yang bisa merayu dengan menggunakan bunga, aku memang namja yang
sangat menyebalkan, tapi aku juga tau aku sangat mencintai ni rin, bagiku nirin
adalah orang yang sangat berarti, walaupun aku kadang sangat berlaku tidak adil
baginya, namun secara tidak langsung ni rin telah menolong hidupku.
Flashback POV
“Apa yang kau lakukan, apakah
kau pabo?” tanya seorang yeoja sambil membentakku kasar, aku menatap wajahnya
lalu tersenyum lemas.
“Apa pedulimu, siapa kamu?
Kenapa kau bisa kemari?” berbagai pertanyaan dariku mulai aku lontarkan
kepadanya,dia menatapku kaku aku sempat melihat badge seragamnya bertuliskan
seo ni rin, menarik sekali gadis ini.
“Ahh jebalyo, kenapa kau seperti
ini? Harusnya kau tak boleh melakukan semua ini, seputus asa apapun kau tak
boleh melakukan hal di luar logika seperti mau loncat dari gedung ini, hal itu
tidak akan membuat hidupmu lebih tenang” kata gadis itu nanar, aku menatap ke
arah bawah gedung.
“Tapi tidak ada satu orangpun
yang peduli denganku di dunia ini, mereka hanya memperdulikan diri mereka,
mereka sama sekali tak mempedulikanku, termasuk kedua orangtuaku, mereka
terlalu asik bekerja mereka tidak memikirkanku sama sekali” keluhku panjang
lebar, entah mengapa aku bisa mengatakan hal ini, padahal aku belum pernah mengatakan
semua keluh kesahku kepada siapapun,baru kali ini aku bisa mengatakan kepada
orang lain, dan entah mengapa hatiku merasa sedikit lebih lega, yeoja itu
mendekatiku dia menarikku menjauh dari tebing gedung itu kemudian memegang
tanganku.
“Kau tak boleh merasa seperti
itu, tidak ada orang tua yang tidak peduli dengan anaknya, tidak ada orang tua
yang tidak menyayangi anaknya, sesibuk apapun mereka, aku yakin mereka tetap
memikirkanmu” katanya sambil tersenyum kepadaku, Tuhan tak pernah aku merasa senyaman
ini berada di dekat siapapun, aku sangat bahagia, setelah itu dia mulai pergi
meninggalkanku, aku mulai mencari keberadaan yeoja itu, hingga akhirnya aku
sangat bahagia aku bisa satu sekolah dengannya, namun entah mengapa yeoja itu
menjadi berbeda, banyak teman yang mengatakan kalo yeoja itu dingin dan pintar,
kata-katanya sering kali ketus.
Hal ini terbukti saat aku mulai
mengajakku berkenalan, dia menimpaliku dengan perkataan yang sengit, hingga
akhirnya aku mulai memutuskan untuk menjadi musuhnya saja, memang aku salah
mengambil keputusan ini, tapi setidaknya aku yakin hanya ini salah satunya cara
untuk menarik semua perhatiannya
Semoga suatu saat kau akan
mengerti bahwa kaulah penyelamat hidupku, aku menjadi pribadi yang berbeda
karenamu, aku menjadi pribadi yang lebih baik karenamu, berkatmu aku bisa
kembali tersenyum, gumawo ni rin-ah.
Flashback POV End
Skip
Ni Rin POV
“Hya,ni rin-ah, kau mau ke
kantin ya? Aku ikut denganmu ya?” tanya setan yang tak lain tak bukan adalah jo
young min itu, aku menatap tajam ke arah namja itu, dia tersenyum manis ke
arahku, omona jantungku berdegup melihat senyumnya, pipiku sesaat menjadi
merah, secepat mungkin aku mulai mengalihkan wajahku menghindar dari youngmin.
“terserah, kalau kau mau ikut”
jawabku simpul sambil menahan malu, neul mi yang disampingku pun kaget melihat
sifatku, omona entah mengapa baru pertama kali ini aku berdegup kencang saat
melihat youngmin, anio tidak mungkin aku mempunyai perasaan dengan namja
menyebalkan ini, kamipun mulai sampai di kantin, aku, neul mi dan youngmin
mulai duduk di salah satu kursi di kantin itu, aku duduk berhadapan dengan
youngmin, dia terus saja menatapku sambil tersenyum, entah mengapa hal itu
berhasil membuatku salah tingkah,
“Hya, kenapa kau memandangku
seperti itu,ada yang salah denganku?” tanyaku kepada youngmin yang sedang asik
menatap wajahku.
“Anio, hanya saja hari ini kau
terlihat cantik” katanya tanpa ba bi bu berhasil membuat pipiku memerah
seketika, omona jangan sampai dia melihat semua ini, bisa-bisa dia menjadi
besar kepala.
“Paboya, kau kira aku percaya
dengan bualanmu” kataku berusaha menahan malu,
“Omona, aku tidak membual semua
yang kukatakan itu kenyataan” ujar youngmin sambil terus tersenyum memandangku.
“Sudahlah,
kalau kalian berkencan jangan disini, disini sekolah, kajja kita makan sebentar
lagi bel masuk berbunyi” kata neul mi menengahi untung neul mi membantuku kalau
tidak aku bisa malu karena youngmin
terus menggombaliku,
Skip
Aku
sampai di rumah dengan keadaan yang sangat capek, aku mulai masuk ke dalam
kamarku dan mulai merebahkan kepalaku di tempat tidurku, lalu entah mengapa
pikiranku berputar kepada jo youngmin namja paling menyebalkan itu,
“omona,
tidak mungkin aku menyukai jo young min, tenanglah ni rin-ah, mungkin hari ini
perasaanmu sedikit kacau” kata ku berusaha menenangkan diri.
“Ni
rin-ah, apa yang kau lakukan?” ujar eomma mengangetkanku.
“Aku
sedang tiduran eomma,waeyo?” timpalku kepada eomma.
Eomma
kemudian masuk ke dalam kamarku, namun entah mengapa pikiranku masih berputar
ke arah jo young min.
“Eomma
minta bantuanmu sayang” kata eomma sambil mengelus rambutku, aku menatap eomma
pelan
“Waeyo
eomma, apa yang bisa ku bantu?” tanyaku penasaran,
“Kau
bisa antar makanan ini untuk tetangga baru kita? Kasihan dia namja tinggal
sendirian, eommanya 3 bulan lagi baru datang ke korea” ujar eomma sambil
tersenyum manis.
“Omona,
eomma menyuruhku untuk mengantar makanan ini ke rumah seorang namja. Andwe”
ujar ku sambil menolak mentah-mentah permintaan eomma.
“Jebalyo
ni rin-ah, eomma sedang sibuk sekarang, masakan untuk cathering eomma belum
selesai” ujar eomma sambil memasang muka sedikit memelas
“Tapi
eomma” ujarku sedikit bingung
“Gwencana,
dia namja yang baik dan tampan, eomma jamin kau akan suka dengannya changia”
kata eomma lalu pergi meninggalkanku begitu saja, menyisakan piring penuh
makanan untuk namja itu, dengan ragu aku mulai melangkah meninggalkan rumah dan
menuju kerumah tetangga baruku itu, aku sudah berada di depan rumahnya dan aku
mengetuk pintu rumahnya , tak berapa lama kemudian ada seorang namja mulai
membukakan pintu untukku, omo aku speacles melihat namja itu, namja itu sangat
tampan dan dia tersenyum manis ke arahku.
“Annyeong,
ada perlu apa?” tanya namja itu membuyarkan kekagumanku.
“Nado
annyeong, kau tetangga baru itu kan? Ehhm, eommaku menyuruhku untuk
mengantarkan makanan ini untukmu” kataku dengan sedikit gugup.
“Ooohhh,
nae , kajja masuklah ke dalam rumahku,” kata namja itu lalu memegang tangan
kiriku dan mengajakku masuk ke dalam rumah nya, aku duduk di salah satu kursi
itu, namja itu menaruh makanan yang diiberikan eommaku ke dalam dapur rumahnya,
kemudian mulai duduk di hadapanku.
“Siapa
namamu?” tanya namja itu sambil terus tersenyum ke arahku.
“Ng,
na seo ni rin imnida, kau bisa memanggilku ni rin, kau sendiri siapa?” ujarku
penuh penasaran,
“na
jeongmin imnida, aku tadi sudah mengobrol banyak dengan eommamu dan ternyata
sekolah baruku sama dengan sekolahmu sekarang ini”kata jeongmin oppa sambil
tersenyum aku manggut-manggut tanda mengerti, aku lalu berbincang dengan jeongmin
oppa, jeongmin oppa adalah namja yang sangat baik dan sangat enak diajak
mengobrol, dia mampu membuatku hangat jika berada disampingnya, berbeda dengan
youngmin namja yang selalu membuatku naik darah.
Ni
Rin POV End
Jo
Young Min POV
Entah
mengapa pikiranku tak bisa tenang, aku terus saja memikirkan ni rin, bagaimana
dengannya , apa yang sedang dilakukannya saat ini, aku benar-benar penasaran,
rasa rindu berkecamuk dalam benakku, entah mengapa aku menjadi sangat
merindukan ni rin, senyumnya membuat jantungku berdegup 100 kali lebih cepat
dibanding biasanya, saat aku berada disampingnya aku merasakan aura kehangatan
dan kenyamanan darinya, dia benar-benar tau cara membuatku selalu nyaman
disampingnya.
“Young
min-ah, apa yang sedang kau fikirkan?” tanya eomma mengagetkanku, aku menghadap
ke arah eomma seolah tidak percaya bahwa yang berada di depan mataku kali ini
adalah eommaku.
“Eomma,
sejak kapan eomma berada di rumah?” tanya ku seolah tak percaya,eomma
memadangku kemudian tersenyum manis ke arahku.
“kau
tidak suka melihat eomma berada disini sayang?” tanaya eomma sambil tersenyum
kecut ke arahku.
“Anio,
bukannya begitu eomma, hanya saja bukankah jadwal eomma sekarang berada di
Amerika” tanyaku sedikit bingung.
“Eomma
sudah menyelesaikan semua jadwal eomma, sehingga eomma bisa bertemu denganmu
sekarang, apakah kau tidak merindukanku sayang?” tanya eomma kepadaku, aku
mengangguk sebenarnya aku masih belum percaya eomma bisa berada di rumah saat
ini, namun bagaimanapun aku senang karena eomma sudah mau kembali ke rumah dan
mengesampingkan sedikit urusan bisnisnya demi aku.
Young
min POV End
Skip
Nirin
POV
“
changia, apa yang sedang kau lakukan, kenapa kau lambat sekali?” tanya eomma
kepadaku, aku sedang asik berdandan di depan cermin.
“
ne eomma jakkaman, sebentar lagi aku sudah selesai” ujarku kepada eomma sambil
merapikan segaramku dan menyiapkan buku pelajaranku
“
jeongmin sedang menunggumu di bawah” kata eomma kepadaku, aku mengangguk
kemudian mulai keluar menemui jeongmin oppa, ne semenjak ada jeongmin oppa aku
merasa jauh lebih mudah, sudah seminggu ini kami berangkat ke sekolah bersama,
karena sekolah kami sama dan rumah kami berdekatan, entah mengapa juga eomma
sangat mempercayai jeongmin oppa, dulunya eomma paling sebal jika sudah
melihatku dekat dengan seorang namja, tapi sekarang eomma luluh dengan jeongmin
oppa, kamipun mulai berangkat ke sekolah kami, kelasku dan kelas jeongmin oppa
berbeda shingga kami hanya bertemu saat istirahat dan saat kami pulang, saat
itu aku mulai masuk kedalam kelasku dan menemui neul mi yang sedang menungguku.
“Annyeong
neul mi-ah, bagaimana keadaanmu pagi ini?” sapaku ramah kepada neul mi, dia
membalas senyumku.
“Annyeong
ni rin-ah, bagaimana hubunganmu dengan jeong min oppa?” tanyanya penasaran
kepadaku, aku tersenyum malu entah mengapa pipiku jadi memerah.
“Ahh,
kau bisa saja membuatku malu neul mi-ah”kataku sambil tersenyum geli .
“Siapa
namja yang bersamamu tadi?” tanya young min seperti orang kesetanan ke arahku.
“Wae?
Siapa namja itu tak menjadi urusan mu kan?” ujarku ketus, dia memandang mataku
lekat, omo sebenarnya apa sih yang ingin dilakukannya kepadaku.
“Siapa
namja itu? Kenapa dia bisa berangkat sekolah denganmu?’ tanya jo young min
sedikit keras, aku menutup telingaku kemudian mulai mendengus ke arahnya,
“Omona,
dia adalah jeong min, namja itu adalah tetanggaku, dia sangat baik bagaikan
angel sangat berbeda denganmu jo young min kau adalah evil” ujarku dengan nada
suara mantap, dia menatapku ragu kemudian melenggang meninggalkanku,
“Kau
mengecewakanku” ujar youngmin lalu pergi meninggalkanku, aku hanya bisa
terngangga melihatnya, apa tidak salah yang kudengar saat ini, youngmin
mengatakan padaku kalau aku mengecewakannya , mengapa dia begitu kecewa, apa
yang aneh dengannya hari ini, entah mengapa pikiranku juga diliputi oleh
ketidak tenangan jo young min, omo sejak kapan aku mulai memikirkannya, kenapa
aku merasa sedih mendengar kalimat yang diucapkannya tadi, apa yang salah
denganku, Tuhan kenapa hatiku sebimbang ini, sebenarnya siapa yang kusayangi antara
angel dan evil, ahh molla aku tak mengerti.
Skip
Bel
istirahat berbunyi, aku dan jeongmin oppa serta neul mi janji akan makan
bersama di kantin sekolah, tak kusangka jeongmin oppa datang menjemputku di
kelasku, jeongmin oppa menyapa aku dan neul mi ramah, sedangkan aku bisa
melihat ekspresi youngmin yang benar-benar kesal hingga akhirnya dia menyusul
kami untuk ke kantin bersama.
“Boleh
aku bergabung?” tanya jo young min kepada kami.
“Ne,
tentu saja, silahkan duduk” ujar jeongmin oppa ramah.
“Ni
rin-ah, sepulang sekolah nanti kau mau ikut bersama oppa membeli buku?” tanya
jeongmin oppa kepadaku, aku tersenyum ke arahnya lalu mengangguk pelan.
“Ne
oppa, arraseo” ujarku pelan
“Omona,
kalian kan seumuran kenapa ni rin harus memanggilmu oppa?”tanya youngmin ketus.
“Aku
suka sekali kalau ni rin memanggil ku oppa, jadi aku menyuruhnya untuk
memangilku dengan sebutan oppa” ujar jeongmin oppa polos
“Dan
kau nirin-ah, kenapa kau mau saja memanggilnya dengan sebutan oppa?” tanya jo
young min kepadaku, aku melenggang ke arahnya.
“Hya
jo young min, aku memanggilnya dengan sebutan oppa atau tidak itu sama sekali
tak menjadi masalah bagimu kan, jadi sebaiknya kau diam saja” ujarku dengan
nada pedas.
“Aigoo
ni rin-ah, aku hanya ingin memberi mu saran, kalau kau memanggil jeongmin
dengan sebutan oppa, maka kau wajib memanggilku dengan sebutan oppa juga”
katanya dengan nada memaksa, aku memandangnya dengan tatapan tidak percaya,omo
apa aku tak salah dengar kali ini, huh dasar jo young min evil.
“Andwe,
aku tak mau memanggilmu dengan sebutan oppa, itu terlalu baik untuk namja evil
sepertimu” kataku dengan nada ketus kemudian mulai pergi meninggalkan mereka
disusul neul mi dan jeongmin oppa disampingku, jo youngmin hanya melongo tak
percaya mendengar perkataanku tadi, ahh molla itu tak penting bagiku, sudah
cukup aku selalu bertengkar dengannya, dia hanya membuatku marah saja.
“Hya,
ni rin-ah, kenapa kau meninggalkanku begitu saja” ujar jo young min kepadaku
tetapi aku tak mempedulikannya aku terus saja melenggang meninggalkannya,
sebodo amat dengan namja itu.
“Sebenarnya
apa hubunganmu dengan jo young min? Kalian nampak dekat” tanya jeongmin oppa
mengagetkanku, aku memandang jeongpa tidak percaya
“Omona,
mana mungkin aku dekat dengan namja itu, dari dulu kami hanya bermusuhan, tak
ada satu haripun tanpa kami bertengkar, dia itu evil jeongmin oppa” jelasku
kepadanya, jeongpa hanya tersenyum simpul memandangku.
“Sudahlah
kau jangan manyun seperti itu, oppa tak mau melihatmu manyun seperti itu, kau
terlihat jelek kaalu manyun, sudahlah oppa pergi ke kelas oppa dulu ya” kata
jeongmin oppa lalu mulai pergi meninggalkanku menuju ke kelasnya, sejenak
pipiku memerah mendengar perkataan jeongmin oppa, entah mengapa jantungku
berdegup lebih keras dari biasanya, omona apakah aku sudah mulai menyukai
jeongmin oppa.
“Sepertinya
kau sudah mulai menyukai jeongmin oppa?” tanya neul mu disampingku, aku
menatapnya lalu tertawa malu.
“Ne,
kurasa juga begitu” jawabku jujur
“Lalu
bagaimana nasib jo young min oppa, dia sudah lama menunggu cintamu” ujar neul
me menggodaku.
“Omona,apa
yang kau katakan? Aku dan young min tidak mempunyai hubungan apapun, kami tak
lebih tak kurang adalah seorang musuh, mana mungkin dia menyukaiku, kau ini
ada-ada saja” kataku lalu mulai mempercepat langkahku menuju ke kelasku,
“Aku
tau sebenarnya kau juga menyukai si evil itu, lalu kau pilih mana antara angel
dan evil?” tanya neul mi terus menggodaku.
“tentu
saja aku memilih angel” jawabku yakin
“
jangan begitu, nanti di akhir kau akan dipasangkan dengan si evil” katanya terus
menggodaku.
“Sudahlah
neul mi-ah, aku sedang tak minat membicarakan tentang evil sialan itu” kataku
dengan nada suara sedikit meninggi, dia lalu mengangguk pelan lalu kamipun
mulai masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran yang telah diajarkan oleh songsaenim.
Entah
mengapa pikiranku tak bisa berkonsentrasi saat ini, omona bagaimanapun aku
harus berkonsentrasi mengikuti pelajaran oleh songsaenim karena bagaimanapun
aku harus mempertahankan beasiswaku di sekolah ini, kasihan eomma dan appa jika
harus banting tulang membiayai sekolahku.
Skip
Bel
pulang pun berbunyi, seperti biasanya neul mi meninggalkanku duluan , aku di
kelas menunggu kedatangan jeongmin oppa, namun entah mengapa sudah satu jam aku
menunggu namun tak ada tanda kedatangan dari jeongmin oppa, apa dia sudah
pulang? Lalu kenapa dia tak menghubungiku? Ahh jeongmallo aku tak mau menunggu
lebih lama.
“Kau
disini menunggu jeongmin yah?”ujar seorang namja kepadaku, aku melengok ke asal
suara dan ternyata dia adalah youngmin, dia menghampiriku sambil tersenyum
pahit kpadaku.
“Bukan
urusanmu” jawabku singkat,
“Kenapa
kau begitu jahat padaku, sedangkan kau begitu manis kepada jeongmin?” protesnya
kepadaku, aku memandang ke arah young min tidak percaya.
“Apakah
kau tidak mengerti , kau dan jeongmin oppa bagaikan bumi dan langit, kalian
tidak pantas untuk disamakan, jeongpa begitu baik seperti angel sedangkan kau
namja yang sangat licik seperti evil” ujarku dengan suara menyindir, dia
memandangku dengan tatapan tak percaya.
“Ooh,
jadi kau lebih membela jeongmin oppa, padahal baru satu minggu kau mengenalnya,
sedangkan aku sudah mengenalmu selama satu tahun” protesnya kepadaku.
“Tapi
selama apapun aku mengenal kalian , sifat kalian tetap tidak bisa dirubah”
ujarku kepada nya dengan nada sedikit tinggi.
“Arraseo,
mungkin aku memang bukan namja yang baik untukmu, tapi aku yakin suatu saat
nanti kau akan merubah penilaianmu kepadaku” ujar youngmin pahit.
“Hya,
jo young min sejak kapan kau menjadi begitu melankolis seperti itu?” tanyaku
bingung.
“Sejak
aku mengenalmu, perlahan-lahan kepribadianku mulai berubah, namun kau sama
sekali tidak menyadarinya” ujarnya dengan nada suara melemas, omona kenapa dia
mengatakan begitu jujurnya kepadaku.
“Apa
yang kau katakan jo young min? Kau pasti bercanda kan?” ujarku ragu.
“Anio
ni rin-ah, apa kau ragu dengan apa yang ku katakan? Apa kau sudah lupa
peristiwa dua tahun yang lalu” ujar young min sambil menatapku tajam
“Memangnya
ada apa dengan peristiwa 2 tahun lalu? Apakah kita pernah bertemu sbeelumnya”
tanyaku bingung
“Ahh
sudahlah” ujar youngmin putus asa.
“Ni
rin-ah, mian tadi oppa masih mengerjakan tugas, sekarang kajja kita pulang”
ujar jeongmin oppa lalu mendatangiku dan menggandeng tanganku, youngmin hanya
terus menunduk, omona kenapa perasaanku sangat sakit melihat dia menunduk
seperti itu, kenapa hatiku begitu sakit melihat dia terluka? Bukankah selama
ini kami hanyalah sepasang musuh, tapi kenapa sekarang perasaanku berubah? Ya
Tuhan aku butuh kejelasan mengenai perasaan ini.
Ni
Rin POV End
Youngmin
POV
Ya
Tuhan semudah itukah ni rin melupakan peristiwa itu, peristiwa itu sangat amat
berarti bagiku, ni rin lah yang membuatku semangat untuk hidup kembali, ni rin
lah yang membuatku menghargai kedua orang tuaku, dan apa yang aku lihat tadi,
nirin dan jeongmin sedang bergandengan tangan, kenapa hatiku terasa sesak?
Kenapa aku merasa sakit? Hingga air mata ini ingin sekali menetes membasahi
pipiku, Tuhan sampai kapan aku harus memendam kesakitan ini, aku membutuhkan ni
rin untuk berbagi segala kesusahan dan kesesakanku, ni rin-ah walaupun kau
selalu menganggapku sebagai evil , tapi aku akan selalu berusaha untuk bersifat
seperti angel untukmu ni rin-ah.
Youngmin
POV End
Jeongmin
POV
Aku
sedang berjalan di toko buku bersama dengan ni rin-ah, dia yeoja yang menarik,
dia yeoja yang sangat baik dan manis, aku sangat menyukainya, entah mengapa aku
bisa begitu menyukainya padahal kami baru mengenal seminggu ini, tapi
perasaanku sudah bertumbuh untuknya,
“
Ni rin-ah, kenapa kau begitu lesu? Kau capek? Haruskah kita pulang?” tanyaku kepada
ni rin, dia memandangku kemudian tersenyum kepadaku.
“Anio
oppa, aku masih ingin menemani oppa disini, nan gwencana oppa” katanya lemas.
“lalu
kenapa kau kelihatan sangat sedih” tanyaku bingung
“Anio
oppa, nan gwencana” jawabku singkat.
“Jeongmall?
Kenapa kau sangat sedih? Kau bisa cerita kepada oppa kalau kau mau” kataku
menawarkan diri.
“Anio
oppa, gumawo, oppa sangat baik sekali berbeda dengan seseorang tentunya”
katanya lalu mulai berjalan meninggalkanku, apakah yang dia maksud adalah jo
young min, apakah jo young min adalah namja yang disukai oleh ni rin-ah.
Ahh
molla yang terpenting aku akan selalu berjuang memperebutkan hati ni rin, aku
akan menggeser posisi young min di hatinya ni rin-ah, karena aku yakin ni rin
adalah yeoja yang tepat untukku.
Skip
Ni
Rin POV
Aku
kembali ke sekolah bersama dengan jeong min oppa tentunya, semakin lama kami
semakin dekat, namun entah mengapa semakin lama juga aku semakin memikirkan
young min, bahkan sekarang aku tak yakin apakah aku benar-benar membenci young
atau apakah aku mulai menyukai young, dia telah berubah denganku, dia menjadi
pria pendiam dan jarang sekali dia menyapaku, walaupun sesekali dia masih
menyapaku, aku menjadi sangat tertekan dengan perubahan sikapnya.
“Ni
rin-ah,apakah kau tak enak badan? Kenapa kau begitu lesu” tanya jeongmin oppa
dengan penuh perhatiannya kepadaku, kenapa ada namja yang begitu baik dan
perhatian seperti jeongmin oppa, kenapa bukan jo young min yang bersifat angel
kepadaku.
“Ne
oppa, nan gwencana, oppa aku masuk ke kelas dulu ya” ujarku lalu mulai
meninggalkan jeong min opppa dan masuk ke dalam kelasku, aku melihat jo young
min sedang asik membaca buku pelajarannya, aku tersenyum ke arahnya, namun
nampaknya senyumku sia-sia young min sama sekali tak melihatku, akupun segera duduk
di tempatku dan menghampiri neul mi yang sedari tadi menungguku.
“Kenapa
kau lama sekali ni rin-ah?” tanya neul mi kepadaku.
“Apakah
aku hampir terlambat neul mi-ah?” tanyaku bingung.
“Ne,
sebentar lagi bel masuk juga akan berbunyi” ujar neul mi, dan memang tak lama
kemudian bel masuk sudah berbunyi, songsaenim pun mulai masuk ke dalam kelas
kami, aku masih memandang young min yang nampaknya sedang asik mendengar
penjelasan songsaenim, Tuhan kenapa tiba-tiba dadaku terasa sesak, apakah aku
benar menyukai namja itu? Kenapa harus namja itu? Kenapa bukan namja lain?
“Ok,
pagi ini kita akan adakan praktek biologi seputar lingkungan sekolah, kalian
harus observasi per kelompok, satu kelompok terdiri dari dua orang, yeoja dan
namja, saya akan umumkan nama masing-masing anggota kelompok” kata songsaenim,
sesaat kemudian kami mulai meninggalkan kelas kami untuk observasi di sekitar
lingkungan sekolah, aku menghampiri young min dengan keadaan ragu, omona kenapa
aku harus satu kelompok dengan dia, tapi bukankah ini kesempatan yang bagus
untuk lebih dekat dengannya.
“Annyeong
young min-ah” ujarku dengan nada malu.
“Annyeong
ni rin-ah” kata young min lalu memulai untuk observasi, dengan sedikit berani
aku mulai menanyakan tentang perubahan sikapnya kepadaku.
“Young
min-ah, kenapa sekarang kau menjadi sangat pendiam” kataku dengan perasaan yang
bercampur aduk, sejujurnya aku sangat malu untuk menanyakan hal ini kepadanya,
secara aku adalah seorang yeoja, rasa gengsi pun mulai menyerangku.
“Na?
Anio , aku tak berubah menjadi seorang yang pendiam” jawabnya tanpa
memperhatikanku, aigoo kenapa hatiku sangat sakit melihat dia sepertinya tak
menganggapku, apakah dia ingin membalaskan dendamnya kepadaku, hingga dia
bersikap sangat acuh denganku.
“Owhh”
kataku pelan.
“Awas”
ujar youngmin lalu mulai mendekat dan memelukku, sumpah aku sangat kaget,
jantungku berdegup dua kali lebih cepat dibanding biasanya, aku tak sanggup
berkata-kata, aku hanya melihat pot bunga pecah yang berada disampingku, yang
mungkin tadinya akan menimpa kepalaku.
“Gwencana?”
bisik youngmin kepadaku, aku mengangguk pelan, aku masih merasa sangat nyaman
berada di pelukannya, Tuhan kenapa tiba-tiba ada perasaan hangat mulai
menyelimuti hatiku, apakah aku benar-benar mulai menyukai namja evil ini.
“Syukurlah,
aku takut jika ada sesuatu yang buruk menimpamu” kata youngmin lalu memelukku
semakin erat, akupun semakin terhanyut dalam pelukannya, Tuhan aku tau dia
memang evil, tapi aku sadar kurasa aku mulai menyukai namja evil ini.
Ni
Rin POV End
Young
Min POV
Saat
aku menengok ke arah ni rin, aku melihat dari atas pot bunga hampir menimpa
kepalanya, secara refleks aku menariknya ke dalam pelukanku, hingga dia menjauh
dari pot bunga itu, bagaimana bisa pot bunga itu jatuh begitu saja, apakah ada
seseorang yang sengaja mencelakai ni rin, mungkin ini tanda bagiku untuk
semakin menjaga ni rin , aku menariknya semakin dalam kepelukanku, entah
mengapa aku sangat nyaman berada dipelukannya, semakin aku memeluknya semakin
aku yakin kalau aku tak ingin melepaskan yeoja ini ketangan namja lain, aku tak
akan rela, aku berjanji walaupun aku evil akan selalu menjagamu ni rin-ah.
Youngmin
POV End
Jeong
Min POV
Kelas
kami sedang ada jam kosong, songsaenim tidak mengajar, dan entah mengapa aku
menjadi sangat malas di kelas sehingga aku memutuskan untuk keluar kelas dan
mengitari sekolah baruku ini, ini adalah kali pertamaku mengitari sekolah ini,
saat aku sampai di halaman belakang betapa kagetnya aku melihat sepasang namja
dan yeoja sedang berpelukan, aku memperhatikan namja dan yeoja itu, dan betapa
sakitnya aku ternyata yeoja itu adalah ni rin yang sedang nyaman berada di
pelukan young min, entah mengapa perasaanku menjadi sangat sesak, aku sakit
melihat ni rin dekat dengan yeoja lain, haruskah aku mengatakan perasaanku
sejujurnya kepada ni rin dan membuatnya menjadi milikku, entah mengapa perasaan
bingung dan ragu mulai berkecimpung di dalam hatiku, Tuhan berikan aku jalan
keluar dibalik ini semua, aku ingin ni rinlah yang menjadi yeojaku nantinya.
Semoga
kau mengerti perasaanku yang tulis ini nirin.
Jeongmin
POV End
Ni
Rin POV
“Gumawo
young min-ah, kau telah menyelamatkanku” kataku pelan saat kami tengah asik berobservasi.
“Cheonma,
yang terpenting adalah keselamatanmu, aku tak ingin terjadi apapun kepadamu”
kata young sambil tersenyum manis kepadaku, hatiku terasa tenang melihat
senyumannya, apakah mungkin selama ini aku salah mengenalnya, apakah dia memang
seorang evil? Tapi kenapa dia sangat baik kepadaku,
Aku
hanya tersenyum lalu kamipun mulai melanjutkan tugas untuk observasi kami,
sepanjang observasi kami hanya terus mengobrol situasi ini sangat berbeda
dengan kedekatan kami sebagai musuh dulu, sekarang aku sangat nyaman berada
disisi youngmin-ah.
Skip
Bel
sekolah berbunyi seperti biasa aku menunggu jeong min oppa untuk ke kelasku,
tak lama kemudian jeong min oppa mulai datang ke kelasku dan mengajakku untuk
pulang bersama denganku,saat diperjalann tiba-tiba jeongmin oppa memutar arah
perjalanan kami, aku hanya diam aku yakin jeongmin oppa mungkin ingin
mengajakku ke suatu tempat dahulu, jeongmin oppa kan seorang angel dia tak
mungkin bersikap tak baik denganku, lalu kamipun sampai di taman yang sangat
indah, ini adalah pertama kalinya aku berada di taman ini, kenapa jeongmin oppa
seorang yang baru saja pindah bisa mengetahui tempat yang indah seperti ini.
Kamipun
mulai berjalan mengitari taman lalu kamipun duduk di salah satu sisi taman
berhadapan dengan sisi kolam yang sangat indah, tak kusangka jeongmin oppa
hanya memegang erat tanganku tanpa mengatakan sepatah kata apapun.
“
Ni Rin-ah, tolong jangan pergi meninggalkanku” kata jeongmin oppa akhirnya, aku
memandang heran ke arah jeong min oppa, aku merasa ada yang aneh dengan angel
ini.
“Waeyo
oppa? Kenapa oppa tiba-tiba mengatakan hal seperti itu?” tanyaku bingung.
“Anio,
oppa hanya ingin kau selalu berada disisi oppa, menemani oppa selalu” tanyanya
sambil terus memandang ke arah kolam dan memegang tanganku semakin erat.
“Ne
oppa, oppa adalah angelku, jadi aku tak akan meninggalkan oppa”kataku lalu
mulai bersandar di bahu jeongmin oppa, jeongmin oppa memang angelku, dia sangat
baik kepadaku, jadi aku tak akan pernah menyia-nyiakan namja seperti jeong min
oppa.
“walapun
suatu saat kau bersanding dengan namja lain?” tanya jeong min oppa membuatku
kaget.
“Maksud
oppa apa?”tanyaku bingung.
“Anio,
lupakan pernyataan oppa tadi, anggap itu bukan hal yang penting” kata jeongmin
oppa kepadaku, aku menangkap hal yang aneh dari jeongmin oppa, kenapa dengan
jeongmin oppa?
“sebnarnya
ada apa oppa? Coba oppa katakan sejujurnya kepadaku” kataku menegaskan.
“Oppa
hanya merasa sakit setiap kali kau dekat dengan young min , pertamanya aku
sangat yakin kalau kau tidak memiliki prasaan khusus kepada youngmin, namun
sekarang aku ragu dengan semua itu” kata jeongmin oppa lalu melepaskan
genggaman tangannya, aku memandang ke arah jeongmin oppa, lalu mulai memegang
tangannya erat,
“Ehh,
sejujurnya aku juga tak begitu yakin dengan perasaanku oppa” kataku jujur
sambil terus menunduk , seujujurnya aku sedang terjebak cinta segitiga saat
ini, aku mencintai seorang angel yang mempunyai hati yang luar biasa baiknya,
dan disisi lain aku juga mencintai seorang evil yang sangat menyebalkan, namun
sejujurnya sekarang aku yakin aku lebih mencintai namja evil itu, mianhe
jeongmin-ah, aku tak bisa membohongi perasaanku lebih lama lagi,
“Kenapa
kau tak yakin? Apakah kau bingung sekarang kau berada di antara dua hati, hehe”
katanya sambil tersenyum manis, tak kusangka dia memegang tanganku dan dia
mengecup tanganku, sejujurnya hl itu membuat pipiku terasa panas.
“Tenanglah
ni rin-ah, aku bisa mengerti semua ini, kau mengenal jo young min jauh lebih
lama dari pada aku mengenalmu, jadi aku bisa mengerti posisimu, sekarang kajja
kita pulang ke rumah, hari sudah mulai sore” kata jeongmin oppa lalu
menggandengku pergi.
Aku
tak salah mengenal jeong min oppa, dia memang angelku, dia terlalu baik
untukku, kenapa bisa ada namja sebaik dia? Yah walaupun berbeda dengan evil
yang selalu mengerjaiku dan mengejekku, namun sebenarnya evil itulah namja yang
aku sukai saat ini, aku merasa nyaman tiap kali berada di dekatnya, aku merasa
hangat dalam pelukannya dan aku merasa kehilangan jika aku tak mendengar
suaranya, haruskah yeoja yang berkekurangan seperti aku mencintai namja yang
sangat berkelebihan seperti jo young min, ahh mollayo.
Skip
Hari
ini adalah hari dimana aku harus mengumpulkan hasil observasiku selama satu
bulan yang lalu, ne hari ini adalah tepat satu bulan dimana aku diselamatkan
oleh namja evil yang berhasil mencuri hatiku.
“Hya
ni rin-ah, kenapa kau terlambat? Dimana jeongmin?” tanya youngmin
mengagetkanku, aku hanya memandangnya kemudian tersenyum manis ke arahnya.
“Hya
jo young min, kenapa pagi-pagi seperti ini kau berteriak, lagi pula kenapa kau
mencari jeongmin oppaku?” tanyaku dengan nada sedikit mengejek.
“Mwo?
Kau mengatakan apa? Jeong min oppamu, hya ada hubungan apa dengan kalian
berdua, apakah kalian berdua berpacaran?” tanya young dengan muka tak percaya.
“Molla,
itu bukan urusanmu” kataku dengan nada mengejek.
“Omona
! aku tak mempercayai ini, kau bisa setega itu kepadaku” katanya dengan muka
memelas, membuatku tertawa saja, kemudian aku mulai duduk dibangkuku,
songsaenim masuk ke dalam kelas kami,tapi entah mengapa aku masih ingin
memandangi namja evil yang berhasil membuatku jatuh cinta itu, aku masih
bertanya dalam hatiku bagaimana bisa aku mencintai namja evil seperti dia
sedangkan aku sangat dekat dengan namja yang sangat baik hati seperti malaikat
itu.
Aku
memperhatikan songsaenim sambil sesekali aku memperhatikan namja evil, aku akui
walau namja itu menyebalkan namun dia sejujurnya namja yang tampan, kenapa
selama ini aku tak menyadari ketampanannya, kenapa selama ini aku hanya
terbelenggu oleh sifat usil dan evilnya itu.
Aku
terus memperhatikan jo young min hingga waktu sudah menunjukan pulang sekolah,
hari ini pelajaran disekolahku tidak full sehingga kami pulang lebih awal dari
biasanya, seperti biasa aku menunggu jeongmin oppa di kelasku.
“Kau
menunggu jeong min oppamu” tanya youngmin dengan nada menyindir.
“Ne,
aku sedang menunggu jeongmin oppaku tentunya” ujarku meladeninya.
“Aku
ingin bertanya serius denganmu,apakah kau berpacaran dengan jeongmin?” tanyanya
kepadaku, aku memandangnya sambil tertawa, sungguh lucu namja evil sperti dia
memasang muka memelas seperti itu,
“Anio,aku
dan jeongmin oppa tidak berpacaran, kami hanya berteman, namun aku sangat
bahagia aku memiliki chingu yang sangat baik hati seperti angel yaitu jeongmin
oppa” kataku sambil menahan tawa.
“Ni
rin-ah, kajja kita pulang” kata jeongmin oppa kepadaku.
“Annyeong
jeongmin oppa, ne kajja kita pulang” kataku sambil bangkit dari tempat dudukku,
tak kusangkan youngmin oppa memegang tanganku hingga membuatku tak bisa berpindah
dari tempat dudukku.
“Biarkan
kali ini dia pulang bersmaku” kata youngmin, aku melihat youngmin, omona aura
evil sudah muncul dari dirinya.
“Ehhm,tapi
dia sudah menjadi kewajibanku, jadi biarkan aku yang mengantarnya pulang” kata
jeongmin oppa.
“Anio,
dia akan menjadi yeojaku jadi jangan sesekali kau memaksakan kehendakku” kata
youngmin membuatku melongo, aku menatap youngmin bingung, dia benar-benar
menyeramkan jika aura evil itu sudah keluar dari dirinya.
“Sudahlah
jo young min, lagi pula tak biasanya kau mengantarku, aku akan pulang dengan
jeongmin oppa saja” kataku lalu mulai melepaskan tangannya dan berlari menuju
ke arah jeongmin oppa, youngmin hanya tertunduk sepertinya emosinya hampir
meledak, omona apa yang harus aku lakukan agar dia tidak emosi, haruskah aku
berbalik arah dan menemuinya.
“Jeongmin
oppa” panggilku kepada jeongmin.
“Ne,
waeyo ?” tanya jeongmin oppa sambil tersenyum manis ke arahku.
“Aku
ingin pulang bersama dengan jo young min, bolehkah?” tanyaku dengan sedikit
ragu.
“Tentu
saja, aku bisa mengerti” katanya sambil mengacak rambut ku aku pun berlari ke
dalam kelas , aku menghampiri jo young min yang sedang tertunduk lesu di
mejanya.
“Annyeong
mr,evil” sapaku kepadanya, dia kaget melihatku, dia menatapku tidak percaya.
“Kenapa
kau kembali, bukankah kau lebih memilih mr. Angelmu” sindirnya kepadaku, akupun
mulai berjalan ke arahnya, aku duduk dihadapannya kemudian memegang tangannya.
“Menurutmu
untuk apa aku kembali kemari?” tanyaku sambil tersenyum.
“Molla”
jawabnya singkat kemudian memalingkan wajahnya dariku.
“Hya
jo young min, kenapa kau tidak merasa, aku kemari karena aku memilihmu” kataku
sambil tersenyum.
“Memilihku
untuk apa?” tanyanya tak mengerti, lalu senyum mulai mengembang dipipinya, aku
menatapnya dan sesaat kemudian pipiku memerah.
“Molla”
jawabku sambil berusaha membuang wajahku.
“Ni
rin-ah, sekarang aku sedang sebagai namja yang serius, ni rin-ah” katanya lalu
menghela nafas panjang.
“Kau
telah menjadi penyelamatku dua tahun lalu ketika hampir bunuh diri, kau yang
telah menyadarkanku untuk mengurungkan niat jahatku itu, sesaat kemudian
setelah itu aku memutuskan untuk mencarimu, namun saat aku mendapatimu,
ternyata kau sudah lupa dengan semuanya, sekarang aku ingin serius kepadamu ni
rin-ah...” katanya sambil menghela nafas dan memandangku lekat, Tuhan kenapa
jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya, entah mengapa mukakupun menjadi
memerah.
“Maukah
kau menjadi yeoja chinguku?” tanya youngmin dengan tatapan mata tajamnya, Tuhan
apakah aku tak salah mendengar kali ini, youngmin si mr.evil menyatakan
perasaan cintanya kepadaku, entah mengapa perasaanku menjadi sangat senang.
“Hya,
kau mr evil beraninya kau menyatakan perasaanmu kepadaku, jangan-jangan kau
menyatakan perasaanmu hanya karena kau ingin mengerjaiku” kataku dengan nada
mencibir, dia memandangku semakin lekat ,entah mengapa aku menjadi sangat
deg-degan.
“Aku
tau selama ini aku memang mr.evil, tapi aku janji aku akan berubah menjadi
angelmu yang selalu ada untukmu dan selalu mencintaimu, aku janji tidak akan
mengerjaimu, now would you be my girlfriend” katanya,
“Mianheyo
young min-ah” kataku sambil melepas tangannya.
“Wae?
Apakah kau menolakku?” tanyanya tak percaya.
“Mianheyo
young min-ah, aku tak bisa menolakmu menjadi namja chinguku, aku tak percaya
bagaimana mungkin aku memilih evil dari pada angel, namun itulah yang terjadi
aku lebih mencintai mr. Evil yang sangat menyebalkan” kataku pelan, dia
memelukku spontan, aku tersenyum melihatnya.
“Gumawo
ni rin-ah” katanya lalu mencium pipiku, membuatku merasa panas, perlahan-lahan
dia mulai mengecup bibirku pelan, aku merasa sangat hangat, Tuhan terima kasih
Engkau telah mengirimkan namja ini kepadaku.
Gumawoyo.
Ni
Rin POV End
Jeong
Min POV
Entah
mengapa hatiku sangat sakit melihat mereka berdua berciuman, apalagi hatiku
sangat sakit ketika ni rin lebih memilih jo young min dibanding dengan aku,
namun bagaimanapun aku sangat senang jika melihat ni rin tersenyum, walaupun
sejujurnya aku sangat sakit ternyata ni rin tidak memilihku, tapi ni rin-ah aku
berdoa untuk kebaikanmu, aku akan menunggumu karena bagiku kau tak akan
terganti ni rin-ah.
END
Jangan lupa tinggalkan jejak pada FF abal-abal ini ne. gumawo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar