Jumat, 25 Mei 2012

Love Quadrilateral

Tittle : Love Quadrilateral
Author : Debora Antika Putri
lenght : One Shoot
Genre : romance
Rating : tentukan sendiri.
Main cast : Jo Twins, Shin Ha Ra, Lee Jeong Min
Other cast : tentukan sendiri ya.. xD

Anyyeong Shin Ha Ra imnida, aku berumur 16 tahun, aku berasal dari keluarga yang bisa dibilang mampu dan aku mempunyai namdongsaeng bernama Shin Sang Wook , dia masih berumur 9 tahun, dia adalah namdongsaeng yang sangat malas dan menyebalkan, namun bagaimanapun dia adalah namdongsaengku, walaupun setiap hari kami harus terus menerus bertengkar.

Eommaku adalah Lee Sunny dan oppaku adalah Shin Min ho, eommaku adalah seorang dokter di rumah sakit, eomma sangat cantik karena eomma adalah keturunan Belanda Korea membuatnya cantik walaupun usianya bisa dibilang tua (readers : author gk sopan banget, author : biarin .wkkwk #plak), sedangkan appaku asli korea namun appaku sangat tampan,tak heran banyak yang iri dengan pernikahan eomma dan appa, kata mereka eomma dan appa nampak sangat serasi.

Sedangkan aku? aku bisa dibilang yeoja yang cantik, tinggiku 168 cm, dan berat badanku 55 kg, lumayan ideal lah, apalagi aku juga dianugrahi kecantikan seperti eomma, tak heran banyak namja yang menyukaiku, bukannya aku sombong namun itulah yang terjadi, namun meskipun banyak namja yang menyukaiku dari kecil hingga sekarang aku hanya menyukai jo young min, kakak dari kembarannya yaitu Jo Kwang min, mereka berdua sangat mirip, namun entah mengapa aku lebih menyukai young min, mungkin karena dia adalah namja dingin dan misterius, aku sangat menyukai namja seperti dia, benar-benar membuatku tertarik.

"Hara-ya, kenapa kau terus melamun?" tanya eomma membuyarkan lamunanku.

"Ania eomma, aku hanya ingin melamun" kataku kepada eomma.

"Apakah ada yang sedang kau fikirkan ?" tanya eomma lalu semakin mendekatiku,

"seperti biasa eomma , eomma pasti tau siapa namja yang kau fikirkan ?" kataku lalu tersenyum licik ke arah eomma.

"pasti jo young min tetangga kita kan?" tanya eomma menebak, dan exactly tebakan eomma memang tepat.

"nae eomma , entah mengapa aku terus menerus memikirkannya" kataku kepada eomma.

"kau sudah lama mencintainya changi, kenapa kau tak mengatakan saja perasaanmu kepada young min-ah?" tanya eomma kepadaku, aku hanya memandang eomma lalu memasang muka cemberut.

"Ania eomma, aku kan seorang yeoja, mana mungkin aku menyatakan perasaanku kepada namja, apalagi namja itu adalah namja dingin seperti jo youngmin, andwe" kataku menolak.

"kenapa kau tak menyukai kembarannya saja changi? bukankah mereka mirip? sepertinya lebih ramah dibanding dengan jo young min" kata eomma memberi saran, namun saran itu sama sekali tidak membantuku.

"aigoo eomma , aku sudah belajar untuk mencintai jo kwang min, namun sepertinya percuma, hatiku memang hanya untuk jo young min"

"baiklah changi, semoga kau bisa bersama dengan jo young min suatu hari" kata eomma lalu meninggalkanku membuatkun semakin larut dengan lamunanku.

Jo Kwang min dan Jo young min adalah tetanggaku, kami bertiga bersahabat sedari kecil, sejak kecilpun perasaanku sudah condong (?) admin lol.. kepada young min, aku berusaha mendekatinya namun spertinya dia semakin cuek kepadaku, pernah aku mencoba mengajaknya keluar bersama malam itu tanpa kwang min, namun dia menolak dengan tegas, membuatku menangis semalaman, benar-benar menyiksa aku harus mencintai namja dingin sperti dia.

Author POV
hari ini hara , kwang min dan young min berangkat sekolah bersama seperti biasa , jarak sekolah mereka tidak terlalu jauh dari rumah mereka, jadi dengan berjalan kaki sebentar saja mereka sudah bisa sampai.

"Hara-ya, kau tadi sudah makan" kata kwang min kepada hara , dia memang namja yang baik dan perhatian,berbeda sekali dengan hyungnya.

"nae kwang" kata hara sambil tersenyum yang dipaksakan.

"youngmin-ah, kau sendiri sudah makan?' tanya hara kepada young min yang sedari tadi sibuk mendengarkan earphone yang melekat (?) emangnya lem thor? di telinganya.

"nae" jawabnya singkat sambil mendengarkan earphonenya.

Youngmin POV

Ahh selalu seperti ini bersama dengan kwang dan hara, aku sebal sekali bersaama dengan mereka, aku sama sekali tidak menyukai hara, namun nampaknya hara memiliki perasaan khusus kepadaku (youngmin gede kepala ah.. #plak).
Sedari dulu akku hanya menyukai hye rin-ah, nae dia memang yeoja yang memiliki arti khusus di hatiku, dia yeoja yang sederhana, namun aku sangat mencintai semua kesederhaan yang ada dalam dirinya, semua itu benar-benar membuatku terpikat.

Youngmin POV End

kwangmin POV

hari ini seperti biasa kami selalu berangkat bersama, aku sangat menyukai hara, nae sedari kecil aku memang menyukai hara, dia satu-satunya yeoja yang berhasil merebut hatiku, dia sangat cantik, dan bukan cantiknya sebenarnya yang menjadi incaranku , aku mencintai sifatnya hara, apapun yang dia lakukan selalu membuatku semakin menyukainya, dia yeoja yang tidak sombong wlaaupun dia mempunyai banyak kelebihan.

namun nampaknya dia menyukai hyungku, itu yang membuatku sakit hati, padahal aku yang selalu mencintainya namun dia justru mencintai hyungku yang sudah lama menyukai hyerin, ahh membuatku sebal saja, namun aku tak berani mengatakan kepada hara kalau hyungku sudah mencintai hyerin, aku tak mau membuat hara kecewa dan bersedih, lebih baik aku terus menjaganya dan membuatnya agar tetap bisa tersenyum.

kwang min POV End

"aku pergi dulu" kata young min lalu pergi meninggalkan aku dan kwang sendiri , ahh dia selalu seperti itu, dia memang namja menyebalkan.

"hara-ya, kaja kita berangkat" kata kwang dengan ramahnya kepadaku.

Ahh andai young mempunyai sifat yang sama dengan kwang, andai young perhatian kepadaku seperti kwang kepadaku, ahh semua ini hampir membuatku gila.

"hara-ya" panggil kwang kepadaku.

"ahh, nae kwang, kajja kita berangkat" kataku lalu tersenyum kepada kwang dan segera berangkat menuju ke sekolah.

saat di tengah perjalan, kwang memanggilku dan memandangku lekat-lekat.

"hara-ya, apa kau menyukai hyungku?" tanya kwang sambil memandang lekat wajahku.
"Anio, kwang min-ah, kau jangan mengambil kesimpulan seperti itu" kata ku dengan memalingkan wajahku aku tak ingin kwang menyadarinya kalau aku memang menyukai hyungnya, lebih tepatnya aku belum siap kwang menyadari semuanya.

"Jeongmall? namun nampaknya kau selalu perhatian kepada hyungku" selidik kwang min kepadaku, membuatku semakin mati gaya.

"nae, kwang min-ah, aku tidak menyukai hyungmu" kataku lalu memalingkan wajahku, kenapa tiba-tiba kwang min menanyakan hal itu, membuatku semakin salah tingkah saja.

"arra, sudah lupakan pertanyaanku tadi hara, sekarang, kajja kita berangkat" kata kwang min lalu menggandeng tanganku.

Kami berjalan secepat mungkin, karena jam sudah mepet kami takut terlambat sampai di sekolah, namun setalh perjuangan yang panjang (Author lebay) akhirnya aku sampai di sekolahku, keadaan sudah mulai rame, meski bel belum berbunyi, kwang pun pamit meninggalkanku, yap karena kelas kami memang berbda, dia berada di kelas yang sama dengan hyungnya, smeentara aku berada di kelas yang berbeda dengan mereka berdua, aigoo benar benar membuatku hampir mati gila, aku sangat ingin  berada di kelas yang sma dengan si kembar, terutama dengan young min, aku ingin sekali berada di sampingnya young min

"hara-ya, kenapa kau baru berangkat?" tanya Kim Soo Kyo kepadaku yang merupakan sahabat dekatku diiringi anggukan Shin Hyun ki yang merupakan sahhbat terdekatku kedua setelah so kyo.

"ahh...mian..aku tadi terlambat bangun" kataku kepada mereka, lalu pergi menaruh tasku di bangkuku, lalu mereka mulai mengekor disampingku, bias mereka selalu mengorek informasi tentang kwang min dan young min namja yang selalu dekat denganku selama hidupku ini.

"bagaimana hubunganmu dengan si kembar?" tanya soo kyo kepadaku, aigoo benar kan dugaanku mereka berdua pasti menanyakan tentang si kembar, aku sudah bosan mendengar pertanyaan mereka, terlebih aku bosan menjawab pertanyaan mereka berdua.

"tidak ada perubahan, seperti bias" jawabku tanpa ekspresi
sedangkan hyun ki hanya menatapku lekat-lekat

"benarkah tidak ada perubahan hara-ya?" tanyanya kepadaku.

"Nae, semua masih tetap sama" kataku dengan ekspresi datar.

Saat itu songsaenim sudah mulai memasuki kelas kami, membuat kami segera duduk di posisi kami masing-masing dan berdiam mendengarkan penjelasan dari songsaenim galak ini.

Namun songsaenim tidak menjelaskan pelajaran, dia justru mengajak namja tampan masuk ke kelas kami, sbeenarnya sapa namja itu? mungkinkah dia adalah murid pindahan

"Anak-anak, hari ini kita kedatangan seorang murid baru, dia pindahan dari daerah Busan, untuk lebih jelasknnya biar orangnya sendiri yang menjelaskannya" kta songsaenim kepada kami.

"anyyeong Lee Jeong Min imnida, saya pindahan dari Busan, mannaseo bangabseub" katanya sambil tersenyum manis ke arah kami.

"Sekarang lee jeong min, silahkan kau duduk di tempat yang ada di pojok sana" kata songsaenim sambil menunjuk ke arah bangkuku, ahh benar-benar menyebalkan kenapa Soo Kyo hari ini harus duduk bersama dengan Hyun Ki membuatku harus duduk bersama dengan Jeong min ini, ahh benar-benar menyebalkan, mungkin ini adalah hari yang paling menyebalkan bagiku.

"Anyyeong, lee jeong min imnida" kata lee jeong min sambil tersenyum manis ke arahku.
"
Anyyeong, shin hara imnida" kataku kepadanya lalu tersenyum datar.

setelah itu kami terfokus untuk mendengarkan penjelasan songsaenim, karena sejujurnya aku sangat takut dengan guru killer itu, dia adalah guru paling menakutkan se antero sekolahan, ahh benar-benar sial sekali aku hari ini, aplagi pikiranku dihantui oleh young min, ahh young min-ah please hilanglah dari pikiranku.

Hara POV End

Jeong Min POV

Sekolah ini terasa asing buatku, ani tepatnya kota ini memang sangat asing bagiku, tapi aku tak menyangka disini di sekolah ini dan tepatnya di kelas ini aku menemukan yeoja yang sangat cantik, benar-benar membuatku terkesima, namun nampaknya dia sangat cuek denganku, tapi gwencana, aku pasti bisa dekat dengannya seiring dengan berjalannya waktu.

Dia membuatku semakin tertarik dengan sifatnya, dia yeoja yang cuek juga misterius..ah molla yang tepenting sekarang adalah aku bisa dekat dengannya.

Jeong Min POV End

Skip
Author POV
bel istirahat berbunyi, hara termenung di kelasnnya bersama dengan Soo Kyo dan Hyun ki, lee jeong min juga nampaknya masih senang berada disisi hara.

"hara-ya, kajja kita ke kantin" kata Soo Kyo kepada hara seperti biasa hyun ki hanya menganggukan omongan dari Soo Kyo

"jakkamanyo, tunggu si kembar menjemputku" kata hara diiringi ekspresi kecewa dari mereka berdua.

tak lama kemudian si kembar memang datang ke kelas mereka  untuk mengajak hara makan, harapun segera menghampiri mereka.

"Soo Kyo, Hyun Ji kajja, lee jeong min kau ikutlah" kata hara lalu tersenyum ke arah mereka, merekapun bergegas mengikutiku.

Kamipun duduk disalah satu kursi di kantin itu, tepatnya di pojok katin, tempat favorit kami selama ini.

"sepertinya dia murid baru? kau belum mengenalkan dia kepada kami hara-ya" kata kwang lalu mengacak-acak rambut hara pelan.

"ahh, nae kenalkan kwang min, young min dia adlah Lee Jeong Min" kata hara kepada si kembar yang sedag mengapitnya sekarang.

"Lee jeong min, kenalkan dia adlah jo young min, hyung dari kwang min, dia yag rambutnya pirang sementara dongsaengnya Jo Kwang Min, dia yang rambutnya hitam" kata hara menjelaskan kepada jeong min.

"nae, anyyeoong lee jeong min imnida, beungepsimida" katanya lalu tersenyum kepada kami semua.

Hara POV
Aku melihat ekspresi jeong min yang lucu, aku jadi tertawa dibuatnya, aku mengerti karena dia dari Busan dan baru saja pindah ke seoul, jadi dia belum bisa beradaptasi banyak di Seoul.

"Jo Young Min, kenapa kau diam saja?" tanyaku kepadanya, memang sedari tadi dia kuperhatikan hanya diam saja, dan tak bersuara sedikitpun.

"Anio, na gwencana" jawabnya lirih, ahh selalu saja cuek seperti itu, sebenarnya apa sih yang sedang dia pikirkan saat ini.

"hara-ya, bagaimana kelasmu hari ini?" tanya kwang min kepadaku.

"menyebalkan kwang harus bersama dengan guru killer itu, benar kan soo kyu, hyun ji?" tanyaku kepada kedua shabatku yang sedari tadi hanya terdiam tanpa suara.

"nae kwang min-ah, kami selalu takut jika guru itu mulai mengajar" ujar hyun ji membuka suara.

kami habiskan waktu bersama dengan bercanda bersama di kantin, memang apabila aku sudah bersma mereka semua kegalauanku menjadi hilang, aku sangat senang mempunyai shabat seperti mereka semua, terutama jika Jo Young Min menjadi milikku.

Skip
jam pulang sekolah telah berbunyi, soo kyo sudah pulang dijemput appanya tadi, sementara hyun ki dia sudah pulang karena rumahnya memang tak jauh dari sekolah , jeong min dia juga sudh pulang, hanya tersisa aku dan si kembar, kami pulang berjalan kaki bersma, sejenak ada kecanggungan di antara kami, tak seorangpun dari kami yang membuka suara.

"kwang min, ijinkan eomma ya, aku lupa kalau aku ada janji dengan min woo" kata young min lalu bergegas meninggalkan kami.

"nae hyung" kata kwang lalu young mulai meninggalkan kami, ahh dia memang namja yang menyebalkan, kejamnya dia selalu membuatku penasaran, dia memang namja yang misterius.

"hara-ya, apa yang sedang kau pikirkan?" tanya kwang min lalu memandangku lekat.

"Ania, kwang min-ah, aku haya merasa cepek dan lapar" kataku terus terang kepada kwang min.
kwang min lalu memegang tanganku dan mengajakku pergi.

"kita pergi kemana kwang min-ah?" tanyaku kepada kwang min.

"sudahlah hara, kau pasti akan tau nanti" kata kwang min membuatku penasaran.

Kwang min pun mengajakku makan di salah satu kafe, aigoo seumur-umur aku tinggal di daerah ini, aku baru tau mengenai kafe yang bagus dan romantis ini.

"kwang dari mana kau mengetahui tempat seromantis ini?" tanyaku kepada kwang sambil terus memandangi tempat itu.

"dudukllh hara" kata kwang lalu aku mulai duduk didepannya.

Aku tak bosan-bosannya memandangi arsitektur di kafe ini, walaupun kafe ini sangat sederhana, namun kesan romantis menempel di kafe ini, aku benar-benar senang kwang mengajakku disini, lalu kamipun mulai memesan makanan yang kami inginkan, dan tak kusangka kwang min terus menerus memperhatikanku membuatku salting saja.

"kenapa kau memandangku seperti itu kwang?" tanyaku grogi kepadanya.
"anio, aku hanya ingin memandang wajahmu yang cantik hara" kata kwang tanpa ba bi bu (maksudnya basa basi thor , author : molla #digampar memberdeul ).

"kwang, kau selalu seperti itu" kataku malu kepadanya.
"seperti itu apa hara? aku hanya berusaha jujur kepadamu" kata kwang semakin membuatku salting untungnya pelayan kafe segera membawakan pesanan kami, coba kalau tidak aku pasti mati karena pujian dari kwang min.

Kamipun segera makan - makanan kami, setelah itu kami sgera pulang, karena sejujurnya aku sudah merasa sangat capek, aku benar-benar ingin tidur saat ini.

Saat aku mulai ingin tidur tiba-tiba hapeku berdering ternyata ada sebuah pesan baru.

"Anyyeong hara-ya, ini aku lee jeong mi, apa yang sedang kau lakukan saat ini?" pesan dari jeong min, dari mana dia mengetahui nomor hpku, ahh pasti dari soo kyo dan hyun ji.

"Anyyeong lee jeong min, na? aku barusan makan dengan kwang min, kau sendiri sedang apakah?" balasku kepada lee jeong min, namun nampaknya dia tak membalas pesanku aku pun memutuskan untuk tidur.

Jeong Min POV

Mwo? dia barusan selesai makan dengan kwang min, kenapa tiba-tiba perasaanku sangat sakit ya, aapakah aku benar-benar sudah jatuh cinta kepada hara dari pandangan pertama, aku merasa sangat panas dan marah ketika hara bilang kalau dia barusan selesai makan dengan kwang min, ahh aku hampir gila.
Jeong min POV End

Young Min POV

Aku bukannya menemui Min Woo, namun aku bergegas ke rumah hyerin yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah, entah mengapa aku merasa sangat rindu kepada hyerin.
Akupun mendatangi rumahnya, kuketuk pintunya pelan, dan langkah kaki terdengar membukakan pintu rumahnya.

"Young min-ah , kenapa kau kemari?" tanya hyerin kepadaku sambil tersenyum kecut sepertinya dia tidak senang melihat kedatanganku.

"Ania, hyerin-ah, kebetulan aku sedang di daerah sini dan memutuska untuk mampir ke rumahmu" kataku tentu saja berbohong.

"Siapa chagi di luar" kata namja lalu memeluk pinggang hyerin mesra, aigoo aku sangat sesak melihat pemandangan ini, ternyata hyerin sudah mempunyai namja chingu .

"Dia chinguku oppa" kata hyerin mesra kepada namja chingunya itu.

"kajja, young min-ah, masuklah" kata hyerin kepadaku.

"ng..anio hyerin-ah, aku rasa aku lupa kalau aku sudah mempunyai janji sekarang, aku pergi dulu ya, anyyeong" kataku lalu meninggalkan hyerin,

Hatiku sesak melihat mereka berdua bersma, kenapa hyerin tega melakukan semua itu kepadaku, mengapa dia mempunyai namja chingu? apakah dia sama sekali tidak peduli dengan diriku dan perasaanku kepadanya selama ini, ataukah mungkin dia tidak menyadari tentang perasaan cintaku yang tulus kepadanya, hyerin-ah lupakanlah namjamu, pacraanlah denganku, memang aku egois, namun aapakah rasa cintaku selama 7 tahun ini akan menjadi sia-sia.

Young min POV End

Skip

Hari demi hari berganti, namun tetap aku dan young min tak menujukan kemajuan hubungan sedikitpun, namun bagaimanapun aku harus tetap bersabar menunggunya, sementara kwang min ..ahh jangan diitanya semakin hari hubungan kami semakin dekat aku menjadi semakin tertarik dengannya, dan jeongmin pun juga.

"hara-ya, nampaknya kau mendapatkan surat pagi ini" kata soo kyo kepadaku, lalu menyodorkan surat beramplopkan jingga tersebut.

"gumawo soo kyo-ah" kata ku lalu membuka amplop itu pelan.

Surat entah dari siapa itu, aku juga tak mengerti disurat itu dijelaskan bahwa aku harus secepatnya menghindari youngmin, karena young min sudah mempunyai yeoja yang dia sayang, namun aku tak mengetahui siapa pengirim surat ini, ahh benar-benar membuatku sakit hati saja.

"apa yang kau baca hara-ya?" tanya jeong min menganggetkanku.

"anio jeong min -ah" kataku lalu mulai memasukka surat itu ke dalam sakuku dan mulai duduk disamping jeong min.

hara POV End

Jeong Min POV

Akulah sbenarnya yang mengirimkan surat itu kepada hara,aku tau kalau young namja yang dia cintai telah mencintai yeoja lain, aku tak mau dia terus menerus berhaarapa kepada young, aku mau dia terus memandangku dan mulai mencintaiku seperti dia mencintai young, semoga suatu saat kau akan tau dan membalas perasaanku hara-ya, aku tak ingin saat kau mulai melupakan young , kau nanti akan bersama dengan kwang min, aku ingin kau melupakan perasaanmu kepada si kembar itu dan mulai memandang ke arahku, mengetahui rasa cintaku yang semakin lama semakin dalam kepada mu hara-ya.
jeong min POV End

"hara-ya, kajja kita pulag" kata young kepadaku, kenapa tiba-tiba dia baik kepadaku, bukakah biasanya dia selalu sengit kepadaku, aku memandangnya sekalias mencoba mencari tau apa yang menjadi maksudnya, namun aku tak terlalu ambil pusing.

"Aku bersmaa dengan kwang min-ah saja young min" kataku mulai meninggalkan young min dan berlari ke arah kwang min.

"kwang miin, kja kita pulang, temani aku dulu ke toko buku tapi" katakku lalu tersenyum kepadanya, dia lalu mengangguk dan tersenyum manis kepadaku.

"hara-ya, kau mau kemana?" tanya jeong min kepadaku.

"Aku aka ke toko buku bersma dengan kwang min-ah jeong, waeyo?" tanyaku kepadanya.

"ah..ania..pergilah sna" katnya lalu aku pergi meninggalkan dia dan berjalan dengan kwang.

Aku berjalan dengan kwang min, dan entah mengapa saat ini aku berada disisnya, dia mampu memberiku ketenangan, dan tentunya dia sangat perhatian kepadaku.

"hara-ya, kita sudah sampai di tko buku" kata kwang memecah kesunyian.

"ahh, nae kwang, kajja kita masuk" kata ku kepada kwang min lalu memasuki toko buku.

kamipun mulai mencari buku, dan kami habiskan waktu dengan bercanda gurau bersama di tokoo buku, dia memang namja yang membuatku mampu merasa nyaman berada di sampingnya.

sesekali kwang memandangku dan mengusap pelan rambutku, aigoo aku merasa sangat senang berada disampingnya, dia mampu membuatku salting, apakah kwang mampu menggantikan posisi young selama ini? aku harap begitu, aku sudah terlanjur mencintai young min, aku harap ada namja yang lebih baik yang bisa menggantikan posisi young min, dan aku harap namja itu adalah kwang min, kwang min kau harus mengetahu perasaanku saat ini, hatiku merasaa panas dan deg-degan bila berada disampingmu, ahh nampaknya aku memang mulai menyukaimu kwang min-ah.

Hara POV End

Young Min POV
Aku mendekati hara, namun dia justru menghindariku, nampaknya dia sudah mulai membenciku, setelah aku kehilangan hyerin mungkinkah sekarang aku harus kehilagan cinta hara, mungkinkah sekarang hara lebih memilih saengku dibanding dengan aku? nae arra mungkin kwang min lah yang pantas bersanding disisi hara, karena kwang min memang mencintai hara sejak kecil, kurasa sekarang lebih baik aku mencoba melupakan hara juga, aku juga tak mau semakin menyukainya hanya kerena pelarianku karena kesal kepada hyerin.

Aku melihat mereka sangat mesra di toko buku, aku harap kau mampu mendapatkan hara kwang min-ah, aku berharap begitu, ku doakan kebahagiaanmu namdongsaeng tersayangku.
Young min POV end.

"Kwang min-ah, kellihatannya buku ini bagus" kataku kepada kwang min lalu menunjuk salah satu buku kepada kwang min.

"Ahh, nae kau ambilah" kata kwang min kepadaku.

Akupun mulai membeli buku itu, namun nampaknya kwang min tak mengajakku langsung pulang kwang min mengajakku ke mall yang lokasinya tak jauh dari toko buku itu,

Kamipun mulai memasukki mall itu dan kami mulai berkeliling mengitari mall itu, kami melihat baju, tas, sepatu, dll , kwang min memaksaku membelikanku namun dengan tegas aku menolak, karena prinsipkku adalah tidak mau merepotkan oorang lain.

Lalu kami mulai main di area permainan, kami main basket dan masih banyak lagi, hingga kami memutuskan untuk makan di food courtnya, dan tak kusangka disnaa aku bertemu jeong min dengan teman namjanya.

"anyyeong jeong min, ternyata kau disini" sapaku kepada jeongmin, aku melihat ada yang aneh darii raut wajahnya.

"Anyyeong hara-ah, kwang min-ah, kenalkan ini hyun seong" kata jeong min lalu mulai mengenalkan hyun seong kepada kami, diia nampak akrab dengan jeong min mungkin dia adalah teman dekat jeong min.

Lalu kamipun mulai meninggalkan jeong min dan mulai memesan makanan kami.

"hara-ya, aku boleh menanyakan sesuatu kepadamu?" tanya kwang min kepadaku.
"ng..nae kwang min..wae?" tanyaku penasaran kepadanya.

"ngg...tidak jadi..lupakan" katanya lalu mulai menyantap makanannya, sbenarnya apa yang ingin dibicarakan kwang min kepadaku.

Kwang min POV

Aku ingin mengatakan perasaanku kepada hara, namun kurasa ini bukanlah waktu yang tepat, aku harus menunggu saat yang tepat, agar hara mampu melupakan hyungku,dan mampu membuka sedikit hatinya untukku, aku sangat mengharapkan hal itu.
Kwang Min POV End

Skip
Hari ini seperti biasa aku harus menjalani rutinitasku yang membosankan ( thor loe benr-bener ngajarin hal yang gak baik,, author : bodo amat :p) bersama dengan young min dan kwang min, entah mengapa perasaanku ke young min sekarang perlahan-lahan sudah mulai menepis dan mulai tumbuh rasa cintaku kepada kwang min, sementara jeong min, aku sdaar aku sudah mulai menyukainya, namun tak mungkin aku mencintai 3 namja sekaligus, aku harus memilih salah satu dan aku rasa namja itu adalah kwang min.

sampailah kami di sekolahan, akupun segera bergegas menuju ke kelasku, dan aku sudah menemui Soo Kyo dan Hyun ki disana, mereka menarikku menuju ke kamar mandi, entah apa yang akan mereka lakukan kepadaku.

"hara-ya, aku melihat kau sekarang lebih dekat dengan kwang dari pada dengan hyungnya" tanya soo kyo kepadaku.

"ng..jeongmall..? mungkin hanya perasaanmu saja" kataku mengelak..

Mereka mendesakku , ahh aku memag tidak mampu membohongi kedua sahbaatku ini, mereka paling mengerti hatiku.

"ng..nae, aku akan jujur dengan kalian, perlahan-lahan aku mulai melupakan jo young min, dan perasaanku sekarang mulai berlabuh di hati kwang min" kataku kepada mereka

"lalu bagaimana dengan jeong min? bukankah kau tau kalau jeong min juga mencintaimu?" tanya soo kyo kepadaku.

"nan..mollayo..aku tak mengerti..jeong min, tak pernah mengataakn apapun kpadaku"

"tapi jeong min mengatakannnya kepada kami" kata hyun ki membuka suara.

"benarkah? kapan? kenapa kalian tak menceritakannya kepada ku?" tanyaku kepada mereka.

"seminggu yang lalu jeongmin mengatakan tentang perasaannya kepada kami" kata soo kyo menjelaskan.

"dia bilang kalau dia menyukaimu sejak pertama kali melihatmu, semakin lama perasaannya semakin bertambah kepadamu, entah mengapa rasa suka itu semakin terpupuk menjadi rasa cinta" kata hyun ki menambahi.

"ahh..mollayo soo kyu, hyun ki, aku tak mengerti harus bagaimana, aku semakin bingung dengan semua ini" kataku menambahi.

"Aku tau kau sedag terjebak dalam cinta segi empat, aku berharap kau bisa mengataasi semua ini" kata soo kyo kepadaku, akupun tersenyum dan kamipun segera kembali ke kelas.

Skip
Eomma menyuruhku untuk ke supermarket membeli prlengkapan sehari-hari, ahh eomma memang kejam (?) karena menyuruhku berbelanja malam-malam, apalagi tanpa teman, namdongsaengku menolak tegas ku ajak, sementara appa dan eomma sibuk dengan pekerjaannya, ingin rasanya mengajak pergi si kembar namun nampaknya rumah mereka sudah sunyi senyap, aigoo dengan sangat terpaksa aku harus ke supermarket yang jaraknya lumayan jauh dari rumah kami sendirian.

Aku melangkahkan kaki dengan sedikit takut, nae sesungguhnya aku memang takut karena daerahnya lumayan sepi pada malam hari, namun yang paling ku takutkan adalah apabila aku bertemu dengan namja yang usil menggodaku.

Aku sampai di supermarket dengan keadaan selamat (?) lalu akupun mulai mencari semua keperluanku dan sesegera mungkin untuk membayar lalu meninggalkan tempat ini sesegera mungkin, aku takut berada disini.

Ahh jalan sudah mulai sepi, othoke? aku takut kalau aku harus menghadapi godaan namja usil, dan benar saja nampaknya aku salah memilihh jalan, ada 2 namja yang kelihatan gusar disana, ahh aku mencoba untuk putar arah, tap percuma saja, tanganku telah dipegang secara kasar oleh mereka berdua.

"kau mau kemana cantik? kau tak bisa pergi begitu saja dari jalan ini" Ucap namja pabo yang sedang memegangi tanganku itu.

"ahh..nae," dia memandangku lekat-lakat dan tersenyum licik ke arahku.

"dia yeoja yang cantik bos" kata namja itu lalu mulai tersenyum bangga.

Aigoo sekarang aku tak berdya, aku berharap Tuhan memberikanku jalan untuk segera kabur dari tempat menyeramkan ini.

"lepaskan yeoja chinguku" kta seseorang tinggi namun kurus, ahh dia nampaknya adalah young min.

Namun setelah dia mulai mendekatkan dirinya, aigoo aku tak menyangka dia kwang min, apakah kwang min bisa bela diri? apakah kwang min bisa melindungiku? aku takut kalau kwang min kenapa-kenapa kepadaku.

"kwang min-ah, kenapa kau bisa kesini?" tanyaku kepada kwang min.

"aku menyusulmu hara-ya, eommamu bilang kau sedng ke supermarket sendiri, tak aman kalau yeoja cantik sepertimu pergi ke supermarket malam-malam sendirian, dan benar kan dugaanku, kau diganggu oleh namja-namja pabo" kata kwang min sambil memandang kedua namja itu.

"Sekarang lepaskan hara-ya" kata kwang min lalu menarik aku, dan berhasil aku memang sudah lepas dari genggaman namja pabo itu, namun satu hal lagi aku takut kwang min dipukuli oleh kedua namja pabo itu.

"kau telah menyulut emosi kami, jadi jangan salahkan kami kalau kau mulai babak belur" kata salah satu namja lalu mulai memukul kwag min, namun dengan lincahnya kwang min mampu menepis pukulan dari namja itu, dan dengan mudahnya juga dia memukul kedua namja itu, ahh dia terlihat sangat macho kalau sedang berantem, dia terus memukul hingga membuat lawannya tak berdaya dan meninggalkan aku dengan kwang min, kwang min menyeka keringat yang bercucuran di wajahnya lalu mulai menghampiriku.

"hara-ya, kajja kita pulang, tak aman jika kita disini terus" kata kwang min lalu menggandeng tanganku pergi meninggalkan tempat itu, ahhh kwang min-ah aku tak menyagka kau segentle itu, nampaknya sekarang aku jauh menyukaimu dibanding dengan hyungmu, bagaimana bisa kau merebut hatiku dengan mudahnya kwang min-ah..

Lalu kamipun sampai di depan rumahku,
"gumawo , kwang min-ah" kataku lalu tersenyum senang ke arahnya.

"ah..nae,.hara-ya, lain kali kau harus hati-hati, dan lain kali juga kau harus memanggilku kalau kau akan ke supermarket malam-malam, arra?" tanya kwang min kepadaku lalu aku mengangguk pelan dan kwang min mulai mengusap pelan rambutku, hal yang selalu dilakukanya kepadaku.
Dia mulai meninggalkanku dan akupun segera memasuki rumahku dan menjatuhkan diri dalam kamar tidurku.
Ahh kwang min-ah, kau nampaknya benar-benar membuatku semakin menyukaimu.

Skip
Seperti biasa aku harus berangkat ke skolah bersama dengan jo twins, young min sekarang memang sudah lebih baik dan perhatian kepadaku, namun nampaknya young min terlambat, dia berubah kepadaku setelah aku menyukai dongsaengnya, sekarang aku yakin bahwa cintaku adalah milik kwang min.

"hara-ya, sekarang masukllah ke kelasmu" kata kwang min saat sudah sampai di depan kelasku.
"nae , kwang min-ah, anyyeong" kta ku lalu meninggalkan kwang min dan young min yang mulai melenggang ke kelasnya.

Aku menghampiri soo kyo dan hyun ki yang nampaknya telah lama menungguku sedari tadi.

"ah kau terlambat lagi." kata soo kyo kepadaku, aku hanya tersenyum kecut ke arahnya.

lalu mereka menghampiriku dan mengajakku ke kamar mandi lagi seperti biasanya.

"bagaiamana perasaanmu hara ya?" tanya so kyo kepadaku.

"aku merasa baik pagi ini" kataku tanpa dosa ke arah so kyo.
"bukan itu yang kumakud" kata soo kyo mulai putus asa.

"lalu apa?" tanyaku pura-pura tak mengerti, sbeenarnya aku paham betul apa maksud perkataan mereka.

"apakah kau sudah menemukan jawaban di balik teka-teki cinta segi empat ini?" tanya so kyo diiringi anggukan hyun ki kepadaku.

"ahh,,,itu..ternyata..nae nampaknya aku mulai mendapatkan sedikit penceerahan" kataku lalu terseyum lebar ke arah mereka berdua.

"jeongmall? siapakah namja yang kau pilih?" tanya hyun ki membuka suara.

"mianhe soo kyo-ah, hyun ki-ah, mungkin kalian tidak setuju dengan pilihanku, namun aku akan memilih kwang min, dia adalah namja yang selalu ada bagiku dan perhatian bagiku sejak kami masih kecil" ucapku dengan nada kecewa kepada mereka.

Tak kusangka mereka berdua malah memelukku.

"pabo, tentu saja kami akan merestui hubunganmu dengan siapapun, kami tak akan memaksamu dengan jeong min" kata soo kyo terus memelukku.

"nae, kalau memang kebahagiaanmu untuk kwang min, kami rela melepaskan nan kyeopta hara-ya kepada kwang min" kata hyun kki lalu tersenyum kepadaku.

"gumawo, soo kyo-ah, hyun ki-ah, saranghae" kataku lalu membalas pelukan kedua sahabatku.

"ahh..nae...nado saranghae" ucap soo kyo dan hyun ki bersamaan.

Aku bahagia mempunyai sahabat seperti mereka berdua, lalu kmipun mulai memasuki kelas kami dan aku mulai duduk bersama dengan jeong min.

jeong min terlihat diam dri pada biasanya, apakah ada sesuatu yang sedang menimpanya.

"hara-ya, jam 7 malam nanti kau ada acara?" tanya jeong min kepadaku, aku menggeleng pelan

"ani, jeong min-ah, waeyo?" tanyaku kepadanya.

"hhm, aku akan mengajakmu keluar malam nanti, kau bisa kan?" tanya jeong min berharap kepadaku.

"ahh..nae jeong min-ah, aku bisa" kata ku kepadanya aku juga tak enak menolak ajakannya, bagaimanpun dia juga sudah sangat baik kepadaku.

Skip

Hara POV

Jeong min mengajakku keluar malam ini, karena aku tak enak hati kepadanya aku memutuskan untuk menerima tawaran ajakannya, dia menjemputku tepat jam 7 malam, dia mulai mengaajaku masuk ke dalam mbilnnya.

"Gumawo hara-ya, kau telah mau menerima ajakanku" kata jeong min lalu tersenyum manis kepadaku.

Dia memang namja yang tampan sangat tampan dia bisa membuatku hampir gila kerna senyumannya,namun bagaimanapun aku tetap lebih menyukai kwang min dia lebih tampan baik dan segalanya dibanding dengan jeong min.
lalu kami sampai di kafe, kafe yng pernah kwang ajak kepadaku, membuat ku kembali mengingat tentang kwang min, aigoo kwang min ah andai aku yang mengajakku kesini.

"hara-ya, aku mengajakmu kesini karena ada yang ingin ku katakan kepadamu" kata jeong min kepadaku.

"wae jeong min?" tanayku kepadanya.

Jeong min tidak menjawab dia menghela nafasnya panjang-panjang lalu mulai memegang tangan ku erat-erat.

"ngg...saranghae hara, maukah kau menjadi yeojachinguku?" tanya jeong min kepadaku.

Akupun memandangnya lekat-lekat, namun aku memperhatikan sosok orang yang sedang membaca koran dibelakng jeong min,nampaknya dia adalah kwang min, namun bagaimana bisa dia tahu kalau aku disisni.

"ng..aku tak tau harus menjawab apa jeong min-ah" kataku kepadanya.

"gwencana hara-ya, kau tak hharus menjawabnya sekarang" katanya kepadaku

"gumawo" ktaku kepadanya.

Kamipun menlanjutkan makan kami, entah mengapa kami hanya bisa terdiam, kami sedang sbuk dengan pikiran kami masing-masing, sampai akhirnya aku pulang ke rumah.

"kau barusan pulang kencan ya?" tanya seorang namja mengagetkanku.

Aku menengok ke asal suara dan mengetahui bahwa ternyata namja itu adalah kwang min, aku tersenyum kepadanya dan berusaha menggodanya.

"nae, kau tau kalau aku sedang brkencan" ucapku sambil tertawa renyah di hadapannya.

"Ahh..jeongmall.. Na sarangaheyo, kau tau itu, sejak kecil aku selalu mencintaimu" kata kwang min kepadaku.

"ahh nae, aku tahu, " kataku ringan.

"lalu?" katanya kepadaku.

"lalu apa?" tanyaku balik kepadanya

"maukah kau melupakan hyungku? dan maukah kau menolak jeong min demi aku?" tanya nya dengan ekspresi wajah yang serius, benar-benar membuatku ingin tertawa sjaa melihatnya.

"aku sudah melupakan hyung mu dan aku juga akan menolak jeong min" kataku lalu tersenyum malu

"lalu maukah kau menjadi yeoja chinguku?" tanya kwng sambil menghampiri dan memegang tanganku.

"Ng..bagaimana ya" kataku sambil terus  menggodanya.

"nae, tentu saja kwang aku mau menjadi yeoja chingumu" kataku sambil tertuduk malu.

"jeongmall? gumawo hara-ya, jeongmall gumawo" katanya lalu memelukku.

"nae, kwang min-ah" kata ku pelan

Perlahan-lahan kwang min mulai mendekatkan dirinya kepadaku, dia memegang tanganku dan bibir kami saling beradu, kami berciuman di tengh hangatnya sinar bulan purnama, kwang min melepas ciumannya dan memelukku.

"saranghaeo changi" katanya sambil tersneyum bahagia.

"nado oppa" kata ku lalu mengusap halus rambutnya.

Aku bahagia karena sekarang aku telah berhasil memecahkan semua teka-teki mengenai cinta segi empat, dan akhirnya aku telah menemukan namja yang benar-benar aku sayangi dan mencintaiku.

Hidupku sekarang terasa lebih ringan dengan kwang min-ah disisiku.

END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar