Jumat, 25 Mei 2012

Love Quadrilateral Extra

Tittle : Love Quadrilateral Extra
Author : Debora Antika Putri a.k.a Min Jo Twins
lenght : One Shoot
Genre : romance
Rating : tentukan sendiri.
Main cast : Jo Twins, Shin Ha Ra, Lee Jeong Min
Other cast : tentukan sendiri ya.. xD

Skip
Ha ra POV
Malam itu menjadi saksi bisu kisah cnta kami berdua, jo kwang min namja yang selalu perhatian kepadaku sekarang telah menjadi milikku, ku tak menyangka hatiku bisa beralih dari jo young min menjadi kwang min, rasanya sangat tidak bisa dipercaya, namun itulah kenyataannya.

Akupun mulai melepaskan pelukanku dari jo kwang min, lalu tersenyum ke arahnya.

"pabo, dulu aku menyukai hyung mu, kenapa sekarang aku menjadi menyukaimu?" tanya ku lalu tersenyum manis ke arahnya.

"kau tak bisa membohongi hatimu, kalau aku lebih tampan dari hyungku kan?" tanya kwangmin dengan sangat percaya diri (emang dia cakep thor, author : young min juga #maksa)

"bagaimana kau bisa menjadi sangat percaya diri seperti itu jo kwang min?" tanya ku kepadanya dengan nada mengejek.

"ahh, bagaimanapun sekarang ini aku adalah namja mu, ingatlah itu changia" kata kwang min lalu tersenyum manis kepadaku.

"sudahlah kwang min-ah, jangan mencoba membiusku dengan senyumanmu"

"ahh..kau mulai terbius dengan senyumanku ya..? aigoo kau memang romantis changia" kata kwang sambil mencoba meniciumku lagi, namun aku berhasil menjauhkan bibirnya dari wajahku.

"sudahlah jo kwang min , kau ini nafsu sekali" kataku lalu tersenyum lepas.

"kau sekarang kan sudah menjadi changiku, wajar kalau aku menciummu" katanya membantah dengan memasang muka manyun.

"ah..sudahlah oppa, aku mengantuk" kataku lalu melepaskan pelukan kwang min,

"nae, changia, sarangaheo" kata kwang min kepadaku, lalu akupun mulai masuk ke dalam rumahku.

Memang aku pulang dalam keadaan larut, eomma dan appa nampaknya sudah tertidur pulas, aku jadi tak tega membangunkan mereka, apalagi namdongsaengku, dia memang jago molor , jadi aku memutuskan untuk tidur dn menyambut esok hariku, sebagai yeoja dari kwang min-ah, ahh kwang min kau memang mampu merebut hatiku, kau mampu membuatku semakin mencintaimu oppa, lalu akupun mulai tertidur pulas.

Kwang Min POV

Aku sangat bahagia hara-ya akhirnya mau menerimaku, penantian ku sedari kecil tidaklah menjadi sia-sia, perasaanku sangat berbunga-bunga, saat aku sedang akan tertidur tiba-tiba young min hyung mendekatiku.

"sepertinya kau sangat bahagia kwang min-ah?" tanaya hyung kepadaku.

"nae hyung, aku sangat bahagia malam ini" kataku kepada hyungku sambil tersenyum lebar, aku memang sangat dekat dengan hyungku,  sejak dulu aku tak bisa menyembunyikan sesuatu dari hyungku, begitu pula hyungku, ikatan batin kami memang sangat kuat.

"waeyo kwang min-ah?" tanya hyung ku penasraan.

"hyung, sekarang aku telah bersma dengan hara-ya, aku merasa sangat bahagia" kataku sambil tersenyum lepas.

namun sekilas aku melihat ekspresi aneh di wajahnya, dia terlihat tidak senang mendengar kabar bahagia ini.

"jeongmall kwang min-ah? akhirnya kau bisa bersma dengan yeoja yang kau sayangi sejak dulu" kata hyungku sambil tersenyum pahit.

"hyung, wae? kenapa hyung terlihat tidak senang mendengar berita ini?' tanyaku kepada hyungku dengan memasang ekspresi sebal.

"ahh..kwang min-ah tentu saja hyung sangat senang mendengar berita ini, dongsaeng hyung telah berhasil mendapatkan yeoja yang dia sayangi sejak kecil, hyung sangat bahagia kwang min-ah" kata hyungku dengan ekspresi datar,dari wajahnya aku tak bisa menangkap raut kebahagiaan seperti yang dia katakan kepadaku, namun molla mungkin itu hanya perasaanku saja.

"sudahlah hyung segeralah beristirahat" kata ku kepada hyungku, lalu akupun mulai tertidur bersama dengan hyung disisiku.
Kwang min POV End

Young Min POV

aku tak bisa tidur, kwangmin mengatakan kalau dia sudah bersama dengan hara-ya sekaarng, dulunya aku fiikir aku sangat senang jika jo kwang min dongsaengku bisa bersama dengan hara, namun nampaknya aku tak seperti itu sekarang, aku merasa sangat kehilangan cinta hara-ya sekarang, aigoo aku tak boleh memikirkan diriku sendiri, aku harus memikirkan dongsaeng tersayangku.

namun bagaimanapun aku tak bisa berhenti menyesali nasib ini, hyerin sudah mempunyai namja begtu pula dengan hara, bagaikan peribahasa "sudah jatuh tertimpa tangga" semua ini sangat mirip denganku, ahh aigoo aku bisa gila hanya karena seorang yeoja.
Young Min POV End

Skip
Author POV

mereka bertiga mulai berangkat ke sekolah sekarang, kali ini tentu saja dengan hara-ya yang terus menempel ke arah kwang min, sedangkan young min dia merasaa seperti obat nyamuk (#emangnya lho pikir young min baygon apa thor , author : ya obat nyamuk untuk menghilangkan semua nyamuk yang mengganggu hati author :p) karena bersma dengan dua insan yang sedang dimabuk asmara.

"aku pergi dulu" kata young min kepada hara dan kwang min

"wae hyung? kenapa tidak berangkat bersama kami?" tanya kwang min kepada hyungnya.

"aku ada keperluan yang harus kuselesaikan dulu, pai" kata young min beralasan sambil meninggalkan kwang min dan hara sendirian.

kwang min dan hara berjalan sambil berpegangan tangan, sesekali hara menyandarkan kepalanya ke pundak kwang min, benar-benar pasangan baru nan romantis.

Hara POV

"oppa, kau janji akan selalu berada disisiku?" tanyaku kepada kwang min sambil memandang kwang min lekat

"tentu sjaa changia, aku akan selalu berada disisimu dan menjagamu' kata kwang min lalu tersenyum kepadaku.

"kalau seandainya kau mempunyai yeoja lain bagaimana?" tanya ku sambil berusaha mengetes kejujuran kwang min.

"ania, kau tenang saja, hanya kau yeoja yang oppa sayang sedari kecil" kata kwang min lalu memegang tanganku semakin erat.

Aku harap semua yang kau bicarakan adalah benar oppa, aku tak ingin kau membohongiku terlebih membuatku sakit hati, karena aku berjanji tidak akan membuatmu sakit hati.

lalu kamipun sgera tiba di kelas, dan seperti biasa kami mulai terpisahkan oleh kelas kami yang berbeda, akupun segera duduk di bangkuku, tentu saja bersma dengan jeong min, namja yang kemarin malam menembakku, aku memutuskan untuk menolaknya hari ini, karena tentu sja aku sudah berjanji kepada kwang min oppa untuk menolak jeong min.

"anyyeong hara-ya, bagaimana keadaanmu hari ini?" tanya jeongmin kepadaku.

"anyyeonng jeong min-ah, na gwencana, hari ini sangat baik, bagaimana dnganmu?" tanyaku sambil tersenyum lebar.

"nado" katanya lalu ttersenyum ke arahku.

Songsaenim sgeera datang ke kelasku , membuat kami terfokus mendengarkan penjelasan songsaenim, namun tentu sja aku tak menjelaskan penjelasaan dari songsaenim,tak ada satu kalimat dari songsaenim yang dapat doserap (?) oleh otakku.

Aku hanya sesekali melihat ke arah songsaenim dengan tataapn kosong dan pikiran yang terpaku kepada kwang min oppa namjaku, kenapa tak henti-hentinya aku memikirkan dia,

Skip
Bel istirahat berbunyi, seperti biasa aku, soo kyo, hyun ji dan jeongmin menyusul kembar jo ke kantin, tak kusangka kembar jo sudah berada disana, kenapa mereka tak menjemput kami ke kelas kami dulu.
"Anyyeong young min-ah, kwang min-ah" sapa ku ramah kepada mereka.

"Anyyeong hara-ya" ujar young min ramah sekali sambil tersenyum lebar.

"Anyyeong changi-a, kenapa kau baru datang?" tanya kwang min kepadaku.

"Mwo? changi? apa kalian berdua sudah jadian?" tanya jeong min kaget kepada kami.

Othoke? apa yang harus aku lakukan sekarang, aku tidak mungkin menolaknya di depan banyak orang seperti ini, bagaimanapun aku juga tidak ingin melihat jeong min terluka mendengar semua penjelasanku.

"Anio, sekarang kajja kita makan" kataku kepada jeongmin, lalu akupun duduk disamping kwang min yang tak percaya mendengarkan perkataanku.

"mianhe oppa, aku tidak mungkin menolaknya sekarang, jadi aku mengatakan kepadanya kalau kita belum jadian" kataku berbisik ke arah kwang min.

"Ahh nae changia, gwencana" katanya sambil tersenyum kecut ke arahku.
Entah mengapa aku merasa sangat bersalah kepada kwang min oppa, bagaimanapun aku juga harus mengatakan kepada jeongmin bahwa aku dan kwang min oppa sudah jadian, ah mollayo aku sudh pusing dengan semua ini, aku akan mengataakan kepada jeongmin nanti seusai pulang sekolah.

Skip
Bel pulang sekolah telah berbunyi , hari ini aku tidak pulang dengan young min dan kwang min karena aku ingin mencari good timing (bahasa lho thor , author : bahasa tingkat dewa #plak) untuk mengatakan semuanya kepada jeong min.

"kau kan pulang denganku kan hari ini? bagaimana kalau kita maen dlu" kata jeong min kepadaku, aku hanya bisa mengangguk lemah, aku sangat tidak enak menolaknya, dia terlalu baik kepadaku, aku tak tega menyakitinya, aigoo apa yang harus aku katakan saat in, aku benar-benar merasa bingung.

Sampailah kami di salah satu taman yang tidak begitu rame, namun keadaannya mampu membuat hatiku tenang, hembusan angin itu mulai menerpa wajahku pelan, dan hembusan angin itulah yang membuatku merasa sangat tenang.

"bagaimana jawabaanmu hara-ya?" tanya jeong min lalu tersenyum ke arahku.

Aigoo kenpa tiba-tiba perasaanku menjadi sangat tercekat melihat senyumannya, kenapa kau harus sangat baik kepada ku jeong min, dan yang terpenting kenapa kau menyukaiku? ahh semuanya hampir membuatku gila saja, namun bagaimanapun sekarang aku telah punya kwang min oppa, aku harus setia bersmaa dengan kwang min oppa.

"mianhe jeong min-ah, aku rasa aku tak bisa bersamamu, aku telah mempunyai seorang namja chinguu" kataku smabil tertunduk, entah mengapa perasaanku sangat sakit harus menolak jeong min, aku tidak mungkin menyukai jeong min kan? mungkin aku hanya merasa tidak enak karena jeong min telah teramat sangat baik kepadaku.

"ahh, nae hara-ya, aku mengerti tapi ingatlah hara-ya, aku akan menunggumu sampai kau bisa menerima ku sebagai namjamu" kata jeongmin smbil tersenyum dan menatap mataku dalam-dalam..

"Sudahlah sekarang kajja kita pulang" kata jeong min lalu tersenym kepadaku dan menggandeng tanganku.

Ini adalah salah satu alsan tersulitku menolak jeong min, namun bagaimanapun aku tak boleh menyesal dengan keputusan yang telah kubuat, hatiku telah memilih kwang min, jadi hanya kwang min oppa lah yang berhak memiliki hatiku, saranghaeo oppa.
Hara POV End

Jeong Min POV

Dia menolakku, hatiku sangat sakit mendengar perkataannya namun bagaimanapun kalau memang itu sudah menjadi keputusaanya aku aka mencoba untuk terima, aku haya berharap, semoga suatu saat nanti dia mengerti kalau aku lah namja yang pantas untuknya, aku tak akan menyerah untuk mendapatkan cinta hara-ya.
Jeong Min POV End

Kwang Min POV End

Entah mengapa aku terus menerus memikirkan omongan dari changiku, kenapa dia mengatakan kepada jeong min kalau aku bukanlah namja nya, apakah begitu berat melepaskan jeong min baginya? apakah jeong min memiliki arti khusus di hatinya, ahh berbagai pertanyaan ini telah berhasil membuatku gila dalam sesaat, aku sudah terlanjur mencintai hara-ya,, aku tak ingin dia jatuh kepelukan namja lain, siapapun itu.

Saat aku tengah mengantuk dan memutuskan untuk beristirahat, tiba-tiba hara yang sekaarng telah menjadi yeojachinguku pulang ke rumah diantarkan oleh jeong min-ah, ahh Tuhan kenapa perasaanku merasa sangat sakit melihat mereka berdua bersama, apalagi hara-ya tersenyum manis kepada jeong min-ah, Tuhan hara-ya hanyalah milikku , tolong jangan jodohkan dia dengan namja lain kecuali aku.

Aku tak mau kehilangan dia Tuhan, aku ingin hidup selamanya bersama dengan dia, dia adalah cinta pertama dan cinta terakhir bagiku.
Kwang Min POV End

Hara POV
Sepertinya tadi aku melihat kwang min oppa di rumahnya, namun kenapa dia justru pergi meninggalkanku saat aku datang, akupun memutuskan untuk mendatangi kwang min oppa.

Aku mengetuk pelan pintunya, namun dia masih belum menjawab , berkali-kali kuketuk namun tak ada jwaban juga, namun saat aku memutuskan untuk pergi terdengar langkah kaki yang membukakan pintu.

"Wae ? kenapa kau kemari?" tanya kwang min oppa ketus.

"Aigoo, kenapa denganmu? seenggaknya ijinkan tamumu ini duduk" kataku sambil tersenyum mengejek ke arahnya.

"duduklah" kata kwang min oppa kepadaku, lalu mengajakku masuk dan duduk di ruang tamu keluarga Jo.

"wae?" taya kwang min oppa lucu, dia tidak terlihat marah saat ini, aku menangkapnya dia terlihat sangat lcuu kalau sedang berpura-pura marah saaat ini.

"kau kenapa? apakah kau marah kepadaku oppa?" tanyaku sambil berusaha menahan senyum

"kau sudah tau" jawabnya singkat sambil memalingkan mukaya dariku.
"wae? kenapa kau marah?' tayaku menggodanya.

"siapa yang tak marah kalau yeoja nya jalan dengan namja lain" katanya sambil terus memalingkan mukanya.
Akupun memegang wajahnya dan mengarahkan matanya untuk memandang lekat mataku, lalu aku mulai menggenggam tangannya erat.

"kenapa kau harus marah oppa? aku tadi keluar untuk menolak cinta jeong min, seperti yang oppa perintahkkan kemarin" kataku lalu tersenyum tulus ke arahnya.

"jeongmall? kau telah menolaknya" tanyanya masih tidak percaya kepadaku.

"oppa pandanglah mataku, di mata ini tersirat ketulusan kepada oppa, namja yang aku sayang, coba oppa pandang apa tersirat kalau pandangan mataku ragu-ragu, tidak kan? aku memang mengataakan yang sebanrnya oppa" kataku lalu tersenyum kepadanya, pipinya memerah mendengar ucapanku.

"jeongmall gumawo changi" kata kwang min oppa lalu memelukku, aku pun membalas pelukannya,
Ania aku tak boleh ragu, hanya kwang min oppalah namja yang kusayangi, hanya kwang min oppa lah yang kuinginkan.

Young Min POV

Aku melangkahkan kakiku gontai, aku merasa sangat capek, kenapa aku harus ikut ekstra basket, membuat waktu luangku harus tersita (?) oleh latihan basket, apalagi keadaan sekolah sudah mulai gelap, hanya tersisa anak-anak yang selesai belajar basket, aku pun melangkahkan kakiku ke arah taman belakang sekolah karena aku harus mengembalikan bola basket ke gudang ditaman itu, saat aku tengah mengembalikan bola basket dan mulai mengunci gudang itu, aku melihat sesosok yeoja tengah menangis di slah satu kursi di taman itu, aku memandang yeoja itu lekat, sepertinya aku mengenal yeoja itu, ahh arra sepertinya dia adalah hyerin.

Dengan ragu aku mulai melangkahkan kakiku ke arah yeoja itu, dan benar saja dia adalah hyerin-ah, kenapa dia menagis sendirian disini, apa yang terjadi padanya.

"hyerin-ah, kenapa kau menangis?" tanya ku kepadanya lalu mulai duduk dismapingnya.
"Ania, young min-ah" katanya lalu menghapus air matanya.

"nae, arra mungkin keberadaan ku disini mulai mengganggumu" kata ku lalu beranjak meninggalkannya, dan tak kusangka hyerin memegang tanganku dan menyuruhku untuk duduk disampiingnya lagi.

"aku membutuhkanmu young min-ah" katanya sambil menyeka air matanya.

"wae? kenapa kau menangis seperti ini hyerin-ah?" tanyaku lalu memeluknya, diapun memelukku semakin erat.

"namjaku ternyata adalah namja yang brengsek young min-ah, semula aku berfikir dia adalah namja yang cocok untukku , namun ternyata pikiranku salah, dia hanyalah namja yang suka memanfaatkanku" kata hyerin sambil menangis seseunggukan.

"sbarlah hyerin-ah , aku selalu ada untukmu" jawabku jujur lalu berusaha menenagkannya yang sedang menangis itu.

Entah mengapaa aku sangat tidak tega melihatnya menangis sepertti ini, aku juga bahagia sekarang dia putus dengan namjanya, apakah mungkin aku memang masih mencintai hyerin, aigoo kenapa aku seperti ini, kenapa aku diombang-ambingkan dengan perasaanku seperti ini, namun aku pasti akan sangat bersyukur kalau aku masih mencintai dia, bukannya hara, karena hara telah menjadi milik kwang min dongsaengku saat ini.

Aku harap hyerin lah yang akan menjadi milikku nanti.
Young Min POV End.

Skip
Author POV

hari ini hara , young min , kwang min , soo kyo dan hyun ki sedang asik mengobrol di kantin, entah kenapa hari ini jeongmin belum datang ke sekolah, tidk biasanya murid teladan seperti dia membolos, hara yang penasaran dengan jeongmin pun mulai menghubungi jeong min, hapenya aktif namun tak ada jawaban dari sang empunya hape.

"tak ada jwaban" kataku kepada mereka dengan tampang kecewa.
"coba kau hubungi lagi" kata soo kyo memberi nasihat.

Hara pun mencoba menghubungi jeong min lagi dan kali ini dia mengangkat telefon dari hara.

Hara POV"jeongmin, kenapa kau tidak masuk sekolah?" tanyaku bersemangat kepadanya.

"Aku sedang tidak enak badan hara-ya" kata nya dengan tidak bersemangat.

"Ahh..nae..arra, sekarang kau beristirahatlah dengan baik jeongmin-ah, semoga kau lekas sembuh" ucapku tulus.

"nae, hara-ya, gumaw" katanya lalu memutus sambungan telefon kami.
Entah mengapa aku merasa kalau ada yang aneh dari dia, tidak biasanya jeong min begitu, apakah ada sesuatu yang salah dengannya, ahh molla aku tak ingin berfikir negatif dulu.

"apa yang kau lamunkan changia, apa yang dibicarakan jeong min" kata kwang lalu mengacak rambutku.

"anio oppa, aku tak melamun, jeong min bilang kalau dia sedang tidak enak badan jadi dia tidak bisa berangkat ke sekolah" kataku menjelaskan kepada mereka semua.

"bagaimana kalau sepulang sekolah nanti kita menjenguknya bersama" ujar hyun ki memberi ide.

Kamipun mengangguk dan memutuskan sepulang sekolah nanti kami akan mengunjungi jeong min yang sedang sakit saat ini, aku harap tidak terjadi hal serius dengannya.

Jeong min POV
Aku masih belum bisa bertemu dengan hara dan kwan-kawan, aku merasa aku perlu mempersiapkan rencanaku sebagus mungkin, jadi aku tak boleh gegabah membiarkan mereka semua tau, aku tak ingin rencanaku yang sudah kususun lama menjadi berantakan karena kebodohanku sendiri, aku sangat tidak menginginkan semua itu terjadi, aku harap dengan semua yang aku lakukan ini hara-ya menyadari perasaanku, bahwa akulah namja yang selalu mencintainya dan berada disisinya, hanya akulah namja yang pantas bersanding dengannya.
Jeong Min POV End

Skip
Hara POVbel pulang sekolah telah berbunyi, aku, kembar jo , soo kyo dan juga hyun ki memutuskan untuk menjenguk jeong min, lalu kami memakai mobil dari ayah hyun ki yang hyun ki bawa ke sekolah ini tadi.
Ahh hyun ki memang beruntung dia bebas memakai mobil ayahnya saat berangkat sekolah, karena ayah hyun ki memang lumayan kaya, dan lebih beruntungnya lagi dia juga mempunyai namja chingu yang bernama Park Ha Rim, dia adalh namja yang paling terkenal seantero sekolah ini karena ketampanannya dan kekayaannya, aku sangat iri kepadanya namun ku tak perlu seperti itu biar bagaimanapun aku masih memiliki kwang min oppa yang sangat sayang dan perhatian kepadaku.

Sedagkan soo kyo sahabatku, dia juga sudah memiliki namja chingu, kang daesung imnida, ahh namja chingu soo kyo tak kalah tampan dan kaya dari namja chingu hyun ki, ahh mereka berdua sangat beruntung, namun aku tak boleh iri dengan mereka, bagaimanapun aku adalah sahabat mereka, aku harus mendukung mereka untuk mendapatkan yang terbaik.

"changia, kenapa kau melamun?" tanya kwang yang heran melihatku senyap tanpa suara.

"anio oppa, aku hanya ingin diam" ucapku tentu saja beralasan.

dia kemudian terdiam dan kamipun mulai melanjutkan perjalanan kami ke rumah jeong min, ternyata rumah jeong min lumayan jauh dari rumah kami, ahh jeongmall, bagaimana dia bisa bersekolah dengan jarak tempuh yang lumayan jauh.

Youngminpun mulai mengetuk pintu itu, namun sekali dua kali dia mengetuk tidak ada jwaban dari sang empunya rumah, namun young min mencoba untuk kali ketiga, alhasil keluarlah sosok (?) namja yang tak lain tak bukan adalah jeong min.

"ka..ka..kalian kesini?" tanyanya sambil gemetaran

"ahh..nae...wae? nampaknya kau tidak senang" ujar young min diiringi anggukan dari kami semua.

"annia..aku senang kalian kesini, sebentar aku rapikan rumah sebentar , kalian jangan masuk dulu" katanya lalu mengunci pintunya lagi, ahh aku merasa semakin janggal dengan jeong min sebenarnya apa sih yang dia sedang sembunyikan dari kami saat ini.

Tak lama kemudian dia membukaka pintunya dan menijinkan kami masuk ke rumahnya
Aigoo rumahnya memang bagus, meskipun dia berasal dari busan, namun eomma dan appa jeong min adalah orang yang cukup kaya, tak henti-hentinya kami menganggumi dekorasi rumahnya, sangat indah sekali. jeong min hanya tersenyum menatap kami.

"duduklah" kata jeong min lalu mulai mempersilahkan kami duduk.

"bagaimana keadaaanmu jeong min?"  tanyaku kepada jeong min, dia lalu memandangku sambil tersenyum

"aku merasa sudah baikan melihat kalian mengunjungiku saat ini" katanya lalu tersenyum tulus..
Ahh aku menjadi sangat penasaran dengan jeong min, sbenarnya apa sih yang dia coba sembunyikan dari kami, kenapa aku tidak bisa mempercayai perkataannya saat ini.

lalu setelah lama kami mengobrol akhirnya kami ijin pulang dan meninggalkan jeong min di rumah mewahnya itu, ahh rumah semewah itu kenapa tidak ada satu orangpun pembantu sangat aneh sekali, tadi aku mencoba menanyakannya namun dia mengatakan kalau pembantunya sedang cuti semua, mwo? kenapa bisa? namun sudahlah aku tak mau ikut campur urusan jeong min juga.

Akupun sampai di rumahku dan aku mulai terbenam di mimpiku entah mengapa aku merasa sangat capek sore itu, apakah mungkin karena aku terlalu memikirkan kejanggalan jeong min, ahh molla, mungkin aku harus menghapus pikiran buruk ini dari pikiranku dan mulai sedkit demi sedikit percaya dengan jeong min

Young min POVakupun dengan ragu mulai memencet nomor hyerin di hape ku dan mulai menghubunginya, hari demi hari perlahan kami mulai dekat, dia juga sudah mulai melupakan kesedihannya dan kenangannya bersama dengan namjanya dulu, sedagkan aku masih tetap dengan perasaanku yang dulu.
Nae setelah aku memikirkannya berulang-ulang aku rasa hyerinlah yeoja yang aku sukai, mungkin aku pernah salah mempresepsikan perasaanku kepada hara, namun aku rasa perasaanku kepada hara adalah perasaan teman, dan tak ada perasaan khusus, itulah sebabnya aku tidak begitu terluka melihat hara sudah bersama dengan namdongsaeng kembarku itu, aku justru bahagia bisa melihat mereka bersama.

"hyerin-ah, bisa kita ketemu sekarang, ada yang ingin kubicarakan denganmu" kataku dengan sangat gugup kepadanya.

"ahh..nae.. dimana young min-ah?" tanyanya di ujung telefoon sana.

"hhm, kita bertemu sekarang di taman kota ya"

"ahh..nae oppa, aku berangkat sekarang" katanya lalu mulai menutup telefonnya, ahh aku bahagia sangat bahagia dia mau memanggilku oppa, aku menunggu saat dia memanggil ku oppa sejak dulu, namun baru kali ini dia mau memanggilku oppa.

Akupun sgeera berlari menuju taman kota, aku melihat yeoja yng dduduk di bawah sinaran lampu, dia terlihat sangat cantik. nae dia adalah hyerin-ah, aku menghampriinya lalu tersenyum ke arahnya.

"mianhe, aku telah membuatmu menunggu" kataku lalu mulai mengatur nafasku.

"ahh..nae gwencana oppa, kenapa kau memanggilku kesini?" tanyanya kepadaku, akupun duduk disampingnya dan mulai mengutarakan maksud ku untuk mengajaknya kemari.

"hyerin-ah, aku mengajakmu kemari karena aku memiliki sebuah maksud" kataku lalu tersenyum pahit ke arahnya.

"apa itu oppa?" tanyanya penasaran.

"aku sudah lama memendam ini, aku rasa aku tak sanggup memendamnya lebih lama,..saranghae hyerin-ah,,.maukah kau menjadi yeoja chinguku?" tanya ku lalu memandang matanya leakat.

"mwo? jeongmall? tapi aku bukalah yeoja yang baik oppa, aku punya banyak kekurangan" katanya lalu tertunduk lesu.

"gwencana, aku berusaha untuk menerima semua kelemahanmu, aku akn mencintaimu apa adanya changia" kataku yakin.

"oppa serius?" tanyanya masih ragu, aku mengganguk yakin ke arahnya.

"ahh..nae oppa... aku mau menjadi yeoja chingumu" katanya lalu tertunduk malu.

"gwencana? gumawo changia..saranghae" kataku lalu memeluknya bahagia.

"ahh..nae oppa.. nado saranghae" katanya lalu mulai tersenyum dalam pelukanku.

Aku sangat bahagia akhirnya aku bisa bersama dengan yeoja yang telah lama aku cintai, aku bisa bersatu dengannya adalah suatu kebahagiaan yang besar bagiku,kwang telah mendapatkan pujaan hatinya, aku pun juga begitu, aku harap aku dan hyerin akan selalu bersama ke depannya, aku mencintai yeoja ini.
Young min POV End

Skip
Hara POV

Hari ini adalah hari dimana aku akan berpisah dengan kwang min oppa, yah walaupun hanya sehari namun aku pasti sangat merindukannya , kwang min oppa mengatakan kalau dia sedang ada urusan di luar kota bersama young min tentunya, ahh aku harap aku bisa menahan rasa rinduku dari kwang min oppa.

Aku memasuki kelas dengan langkah gontai lalu mulai menghampiri banguku, entah mengapa jeong min tak berada disana, biasanya kan dia selalu menungguku di bangku itu, dan saat itu juga mataku tertuju amplop cokelat yang ada di atas meja, dan aku mulai mengambil amplop itu dan membukanya.

Aigoo aku tak percaya dengan penglihatanku kali ini, aku harap apa yang aku lihat adalah salah, tanpa terasa aku mulai meneteskan air mataku, aku menangis sejadi-jadinya, tidak mungkin kwang min oppa tega melakukan semua ini kepadaku.

Kwang min oppa berpelukan dan bermesraan dengan yeoja lain, sungguh tidak bisa dipercaya, sekarang aku hanya bisa tertunduk lesu, dengan soo kyo dan hyun ki yang mencoba menghiburku, kau berhutang penjelasan kepadaku kwang min oppa.
Hara POV End

Jeong Min POV
Mianhe hara-ya, aku terpaksa melakukan semua ini, aku tak bermaksud membuatmu bersedih, aku hanya ingin membuatmu sadar kalau akulah namja yang pantas berada disampingmu, aku terlalu sakit melihatmu bersama dengan namja lain, aku tak bisa melihat mu bersama dengan kwang min, aku memang jahat hara-ya, aku telah menjebak kwang min dengan seoorang yeoja yang tak lain adalah temanku, berfoto mesra dengan kwang min saat kwang min dalam kondisi mabuk, aku memang sangat jahat, tapi lebih jahat lagi jika semua yang telah aku lakukan ini tidak membuahkan hasil dan aku tidak bersama dengan hara-ya.
Jeong Min POV End

Skip
Hara POVhari ini adalah hari dimana kwang min oppa pulang, dia harus menjelaskan semua ini kepadaku, kenapa dia menyelingkuhiku dengan yeoja lain, apakah kesalahanku sehingga dia tega melakukan semua itu kepadaku.
dia pun menghampriiku yang sedang melamun di taman belakang rumahku.

"changia" katanya lalu tersenyum manis ke arahku, aku hanya memandangnya tanppa ekpresi, diapun mulai duduk disampingku.

"hhmm..changi..kenapa kau tak menjawab teguran oppamu" katanya penarasan, lalu aku masuk ke dalam rumah dan mengambil amplop itu dan mulai menyerahkan kepada kwang min oppa.

"apakah kau bisa memberiku penjelasan tentang itu semua" kataku lalu tak terasa air mata ini keluar dari pipiku, ahh pabo tidak seharusnya aku menangis seperti ini, dia memandang fotonya nanar, mungkin dia tidak menyangka aku bsa mendapatkan semua tanda kebusukannya itu.

"ahh.mianhe chagia, itu tidak seperti yang kau maksud" katanya lalu mulai menatap bersalah ke arahku.

"ahh..sudahlah..aku tak ingin mendengar penjelasan palsumu itu" kataku lalu memalingkan mukaku dan menyeka air mata yang mengalir dipipiku.

"chagia, oppa bukanlah namja seperti itu, percayalah kepada oppa" katanya kepadaku.
"kalau kau ingin aku percaya kepadaku, kenapa kau tidak jelaskan semua kepadaku" kataku tanpa memandangnya dan tatapn mataku jelas sekali tataapan mata kecewa.

"ahh..mianhe changiya, aku juga tidak tau tentang foto ini" katanya bingung.

"ahh molla , aku tak ingin bertemu dnegannmu sampai kau menjelaskan semua itu kepadaku" kataku lalu meninggalkan kwang min oppa yang bingung melihat tingkahku.

Skip
Hara POV

Hari ini, aku memutuskan untuk tidak bersekolah, aigoo sudah dua hari aku tak berangkat sekolah, aku malas atau lebih tepatnya takut bertemu dengan kwang min, aku takut jika memang yang aku fikirkan adalah benar. aku tak sanggup menghadapi semua itu, aku terlalu mencintai kwang min oppa.

Saat aku tengah asik dengan lamunanku, tiba-tiba kedua sahabtku menghampiriku ke kamar.

"kenapa kau tidak masuk sekolah hara-ya?" tanya soo kyo kepadaku.

"aku malas" jawabku seadanya.

"malas atau kau mengindar dari kwang min?" tanya hyun ki mencibirku.

"ahh..aku sedang malas membahas namja itu" kataku lalu menenggelamkan diriku di kamar tidurku.

"hara-ya, kenapa kau tak dengarkan penjelasan kwang min?" tanya soo kyo kepadaku.

"aku sudah menunggu penjelasannya, namun dia justru mengatakan dia tidak tau mengenai semua itu, apakah itu bisa dipercaya" kataku datar.

"bagaimana kalau memang dia tidak mengetahui itu semua?" tanya hyun ki menimpali

"ahh..tidak mungkin,.dia yang melakukan semua itu, jelas dia mengetahui itu semua" kataku membantah.

"kajja, ikuti kami" kata soo kyo lalu menggandeng tanganku menuju taman di belakang rumahku, dan di kursi itu sedag duduklah seorang namja, yah dia adalah kwang min oppa, namja yang paling aku hindari, aku ingin kabur, namun rasanya tidak mungkin soo kyo memegang tanganku erat, hyun kipun juga begitu.

"changia, lama tidak bertemu" ucapnya lalu tersenyum pahit.

"ahh..nae" kataku seadanya.

"kami ingin menunjukan bukti kalau memang kwang min tidak bersalah" kata soo kyo lalu mulai mengambil benda di tasnya, dan ternyata itu adalah sebuah kamera, aku tak mengerti dengan semua ini.

"ini kau foto kwang min bersama dengan yeoja itu?" tanya soo kyo membuatku mengangguk pelan, aigoo aku jadi sakit melihat gambar itu.

"kau tau ini kamera milik siapa?" tanya soo kyo kepadaku, aku menggeleng pelan tanda tidak mengerti.

Soo kyopun pergi kedepan dan menyeret paksa seorang namja dan itu adalah jeong min, ahh kenapa dia harus membawa jeong min segala kesini.

"hara-ya, jeong minlah sang empunya kamera ini, dia lah yang telah merencanakan semua ini, dia menyuruh teman yeojanya yang adalah pelayan suatu diskotik, yeoja itulah yang memaksa kwang min untuk minum minuman keras, sehingga menyebabkan kwang min mabuk dan jeongmin lah yang memotret adegan syur itu" kata soo kyo membuat kami semua melongo.

"nae, dengan kata lain jeong min lah dalang di balik semua ini" kata hyun ki menamabahi.

Aku masih terdiam, berusaha mencerna kalimat dari kedua sahabatku, aigoo jadi selama ini jeong min lah yang membuat hubunganku dan kwang min oppa rusak.

"kenapa kau tega sekali jeong min-ah?" tanyaku sambil mengeluarkan air mataku.

"mianhe hara-ya, aku ingin kau berpisah dari namja brengsek itu dan bersama denganku" katanya sambil tertunduk lemah.

"ahh sudahlah jeong min-ah, sebaiknya kau segera pergi dari tempat ini" kataku dengan suara parau.

"tapi maukah kau memaafkanku hara-ya?" tanyanya kepadaku.

"molla, sekarang lebih baik kau pergi" kataku membuatnya beranjak dari rumahku dan pergi meninggalkan kami semua .

Saat itu juga kwang min mulai menghampiriku dan menyeka air mata yang berlinang di pipiku,

"sudahlah changia kau jangan menangis lagi" kata kwang min lalu tersenyum manis ke arahku.
"mianhe oppa, aku sempat meragukanmua" kataku pelan.
"gwencana changi, yang terpenting sekaarng adalah aku dan kau bisa kembali bersatu" katanya lalu memeluku.

"saranghae changi" katanya kepadaku.

"nado saranghae oppa" kataku dengan lemas.

"wah nampaknya kedua kekasih sedang bersatu" kata young min dan hyerin menggoda kami.

"nae hyung, kami memang tak terpisahkan" kata kwang min menggodanya.

"kami juga, ya kan changi" kata young min diiringi anggukan hyerin,

"ahh, kami harus berkencan denngan namja chingu kami, pai.pai semuanya" kata soo kyo dan hyun ji kemudian berlalu meninggalkan kami.

Kwang min oppa kemudian mencium bibirku pelan, lalu aku memeluknya semakin erat, aku sadar kalau aku memang mencintai namja itu, sampai kapanpun aku dan kwang min oppa akan hidup bersama bahagia selamanya.

END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar